29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:43 AM WIB

Kader Diburu Polisi, Gerindra Bali: Tindak Tegas Jika Terbukti

RadarBali.com – Kabar penggerebekan rumah oknum anggota DPRD Bali berinisial JGKS alias JJ, oleh Polresta Denpasar membuat DPD Gerindra Bali terhentak.

Ketua DPD Gerindra Bali, IB Putu Sukarta mengaku kaget mendengar kabar penggerebekan tersebut.

Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Sukarta menyatakan masih menjalankan asas praduga tak bersalah. Pihaknya menunggu bukti resmi dari kepolisian.

Sukarta mengaku sudah mendapat kabar sebelum koran ini mengonfirmasi. Namun, dari kabar yang dia dapat, JJ tidak ada di rumah saat digerebek.

Menurut Sukarta, di rumah JJ tidak sendiri. Ada anggota keluarga yang tinggal di dalamnya. Nah, hal itulah yang perlu dibuktikan, apakah JJ terlibat atau tidak.

“Kami menghormati asas praduga tak bersalah. Tapi, jika memang beliau terbukti terlibat narkoba, maka partai pasti menindak tegas. Partai akan mengeluarkan kader yang terlibat narkoba,” tandas Sukarta kemarin (4/11).

Pria yang juga anggota Komisi X DPR RI itu menegaskan, menindak tegas kader yang terlibat narkoba merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Selain narkoba, tindakan tegas juga diberlakukan bagi kader yang terjerat korupsi. Bedanya, untuk kasus korupsi harus melihat dulu besarnya hukuman sebelum menjatuhkan sanksi.

“Tapi, untuk kasus narkoba, seberapapun hukumnya harus keluar dari partai. Jika terbukti, partai pasti memroses,” imbuhnya. “Kami tidak ada toleransi untuk kasus narkoba,” tukas mantan anggota DPRD Bali itu.

Sayangnya, terkait kasus ini Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama saat dikonfirmasi tidak mengangkat telepon, seperti biasanya.

Pun saat dikirimi pesan singkat SMS, mantan Bupati Tabanan dua periode itu juga tidak merespon. Setali tiga uang, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, I Nyoman Suyasa saat dihubungi juga tidak menjawab. Hingga berita ini selesai ditulis tidak ada balasan dari Adi dan Suyasa.

Terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bali, Gde Ketut Nugrahita Pendit, saat dihubungi malah mengaku belum tahu.

Politikus asal Tabanan itu baru mendengar kabar dari media. “Saya masih di kampung ini ada acara adat. Saya harus kroscek dulu,” katanya singkat.

RadarBali.com – Kabar penggerebekan rumah oknum anggota DPRD Bali berinisial JGKS alias JJ, oleh Polresta Denpasar membuat DPD Gerindra Bali terhentak.

Ketua DPD Gerindra Bali, IB Putu Sukarta mengaku kaget mendengar kabar penggerebekan tersebut.

Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Sukarta menyatakan masih menjalankan asas praduga tak bersalah. Pihaknya menunggu bukti resmi dari kepolisian.

Sukarta mengaku sudah mendapat kabar sebelum koran ini mengonfirmasi. Namun, dari kabar yang dia dapat, JJ tidak ada di rumah saat digerebek.

Menurut Sukarta, di rumah JJ tidak sendiri. Ada anggota keluarga yang tinggal di dalamnya. Nah, hal itulah yang perlu dibuktikan, apakah JJ terlibat atau tidak.

“Kami menghormati asas praduga tak bersalah. Tapi, jika memang beliau terbukti terlibat narkoba, maka partai pasti menindak tegas. Partai akan mengeluarkan kader yang terlibat narkoba,” tandas Sukarta kemarin (4/11).

Pria yang juga anggota Komisi X DPR RI itu menegaskan, menindak tegas kader yang terlibat narkoba merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Selain narkoba, tindakan tegas juga diberlakukan bagi kader yang terjerat korupsi. Bedanya, untuk kasus korupsi harus melihat dulu besarnya hukuman sebelum menjatuhkan sanksi.

“Tapi, untuk kasus narkoba, seberapapun hukumnya harus keluar dari partai. Jika terbukti, partai pasti memroses,” imbuhnya. “Kami tidak ada toleransi untuk kasus narkoba,” tukas mantan anggota DPRD Bali itu.

Sayangnya, terkait kasus ini Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama saat dikonfirmasi tidak mengangkat telepon, seperti biasanya.

Pun saat dikirimi pesan singkat SMS, mantan Bupati Tabanan dua periode itu juga tidak merespon. Setali tiga uang, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, I Nyoman Suyasa saat dihubungi juga tidak menjawab. Hingga berita ini selesai ditulis tidak ada balasan dari Adi dan Suyasa.

Terpisah, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bali, Gde Ketut Nugrahita Pendit, saat dihubungi malah mengaku belum tahu.

Politikus asal Tabanan itu baru mendengar kabar dari media. “Saya masih di kampung ini ada acara adat. Saya harus kroscek dulu,” katanya singkat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/