33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:33 PM WIB

Duh, Sekap ABG 13 Tahun, Dicabuli Berkali-kali, Warga Kutampi Dibekuk

SEMARAPURA – Aksi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur terjadi di wilayah Kecamatan Nusa Penida.

Diduga aksi itu dilakukan oleh tetangga korban berinisial IWR, 55 asal Banjar Telaga, Desa Kutampi Kaler, Nusa Penida di sebuah gudang tempat pembuatan batako milik warga di Banjar Telaga, Desa Kutampi, Kamis (25/1) sekitar pukul 20.00.

Namun, keluarga korban baru melaporkan kejadian ini ke Polsek Nusa Penida lantaran korban tak tahan menahan rasa sakit di bagian kelaminnya.

Berdasar informasi, kejadian berawal ketika korban yang berinisial LS, 13 asal Banjar Telaga, Desa Kutampi Kaler bermain sepeda seperti biasanya pada Kamis (25/1) sekitar pukul 10.00.

Yang berbeda, hingga sehari kemudian, korban tidak kunjung pulang ke rumah. Karena korban tidak kunjung pulang, pada Jumat (26/1) ibu korban mulai panik dan menanyakan keberadaan korban kepada tetangga sekitar.

Sekitar pukul 21.00, ibu korban bertemu dengan IWR dan menanyakan apakah melihat korban. Terlapor kemudian bertanya mengenai upah kepada ibu korban jika nanti berhasil menemukan korban.

Oleh ibu korban, terlapor dijanjikan jagung. Anehnya, berselang sekitar satu jam saat ibu korban bertemu dengan terlapor, korban pulang ke rumah sendirian dan langsung tidur.

Namun keesokan harinya (27/1), korban mengeluh sakit pada alat kelaminnya. Oleh ibu korban, korban kemudian diajak ke Puskesmas Nusa Penida I untuk berobat.

Ibu korban kemudian menanyakan penyebab sakit yang dialami korban. Betapa kaget ibu korban setelah mendengar pengakuan korban yang menyebut dipaksa melakukan hubungan layaknya suami istri oleh terlapor.

Atas kejadian tersebut, ibu korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Nusa Penida untuk diproses secara hukum.

Usut punya usut, hasil interogasi sampai saat ini terlapor tidak mengakui telah melakukan sebagaimana yang dituduhkan.

Kasus ini sendiri telah dilimpahkan ke Polres Klungkung. Terlapor pun sudah di tahan di Polres Klungkung. “Iya. Polres yang nanganin,” ujar Kapolsek Nusa Penida Kompol Ketut Suastika. 

SEMARAPURA – Aksi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur terjadi di wilayah Kecamatan Nusa Penida.

Diduga aksi itu dilakukan oleh tetangga korban berinisial IWR, 55 asal Banjar Telaga, Desa Kutampi Kaler, Nusa Penida di sebuah gudang tempat pembuatan batako milik warga di Banjar Telaga, Desa Kutampi, Kamis (25/1) sekitar pukul 20.00.

Namun, keluarga korban baru melaporkan kejadian ini ke Polsek Nusa Penida lantaran korban tak tahan menahan rasa sakit di bagian kelaminnya.

Berdasar informasi, kejadian berawal ketika korban yang berinisial LS, 13 asal Banjar Telaga, Desa Kutampi Kaler bermain sepeda seperti biasanya pada Kamis (25/1) sekitar pukul 10.00.

Yang berbeda, hingga sehari kemudian, korban tidak kunjung pulang ke rumah. Karena korban tidak kunjung pulang, pada Jumat (26/1) ibu korban mulai panik dan menanyakan keberadaan korban kepada tetangga sekitar.

Sekitar pukul 21.00, ibu korban bertemu dengan IWR dan menanyakan apakah melihat korban. Terlapor kemudian bertanya mengenai upah kepada ibu korban jika nanti berhasil menemukan korban.

Oleh ibu korban, terlapor dijanjikan jagung. Anehnya, berselang sekitar satu jam saat ibu korban bertemu dengan terlapor, korban pulang ke rumah sendirian dan langsung tidur.

Namun keesokan harinya (27/1), korban mengeluh sakit pada alat kelaminnya. Oleh ibu korban, korban kemudian diajak ke Puskesmas Nusa Penida I untuk berobat.

Ibu korban kemudian menanyakan penyebab sakit yang dialami korban. Betapa kaget ibu korban setelah mendengar pengakuan korban yang menyebut dipaksa melakukan hubungan layaknya suami istri oleh terlapor.

Atas kejadian tersebut, ibu korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Nusa Penida untuk diproses secara hukum.

Usut punya usut, hasil interogasi sampai saat ini terlapor tidak mengakui telah melakukan sebagaimana yang dituduhkan.

Kasus ini sendiri telah dilimpahkan ke Polres Klungkung. Terlapor pun sudah di tahan di Polres Klungkung. “Iya. Polres yang nanganin,” ujar Kapolsek Nusa Penida Kompol Ketut Suastika. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/