DENPASAR – Aksi perampok bersenjata pistol mainan yang menyasar Apotek Kimia Farma, Jalan Teuku Umar 246, Denpasar, Minggu (5/5) dini hari mendapat atensi Polresta Denpasar.
Dari hasil penyelidikan sementara, modus pelaku bertopeng helm itu serupa dengan aksi serupa di toko modern 24 jam, Circle K (CK).
Meski hampir sama, aksi itu diduga kuat dilakukan oleh orang yang berbeda. Namun, ada kemungkinan satu jaringan.
“Kami di Kuta sudah koordinasi dengan pihak Polsek Denpasar Barat untuk mencocokkan fisik dari oknum pelaku yang beraksi di apotek.
Sedikit beda, memang. Tapi, diduga mereka satu jaringan. Beraksi dalam hari yang sama hanya beda jam saja,” papar sumber di lingkungan Polresta Denpasar kemarin.
Meski ciri pelaku yang beraksi di dua tempat berbeda, tapi, dari hasil pengembangan, cirinya hampir sama. Yakni memakai jaket warna gelap, dan helm hitam, dan menggunakan masker.
Bedanya, peristiwa perampokan di apotek gagal karena karyawan di tempat tersebut berusaha melawan dan diketahui bahwa pria misterius yang meminta sejumlah uang di kasir itu menggunakan senjata jenis pistol mainan.
“Kalau yang di CK kami belum bisa memastikan (pelakunya). Tapi, kuat dugaan mereka satu jaringan. Ini karena ada kemiripan (modus) pada cara beraksi.
Di CK, pelaku berhasil merampok uang di TKP sebesar Rp 1.122.800,” papar sumber. Dikatakan, pelaku datang ke tempat kejadian menggunakan masker, helm dan jaket berwarna gelap.
Setelah memarkir sepeda motor yang dikendarai, di parkiran CK, dia langsung masuk. Dan, waktu itu, karena dini hari, kebetulan, saat itu kondisi sedang sepi pengunjung.
Begitu tiba di dalam toko, si perampok mengeluarkan pistol dan menodongkan ke wajah karyawan yang saat itu berjaga, di bagian kasir.
Pelaku mengancam akan menembak jika tidak menyerahkan uang di laci. Karena ketakutan, dia terpaksa memberikan uang sebanyak Rp 1.122.800 kepada pelaku.
Beda dengan kejadian di apotek Teuku Umar, kejadian di CK ini karyawan ketakutan karena pistol itu dinilai bukan pistol mainan.
“Sangat mirip dengan pistol asli. Dia pun takut dan diperdaya pelaku. Kini, kami masih memeriksa keterangan saksi dan CCT di CK,” papar sumber koran ini, kemarin.
Terkait aksi perampokan di Legian, Kapolsek Kuta, Teuku Ricki Fandliansah dan Kanit Reskrim Iptu I Putu Ika Prabawa, belum bisa dikonfirmasi koran ini kemarin malam.
Meski begitu, pejabat sementara (Pjs) Kasubag Humas Polresta Denpasar, Ipda I Gusti Ngurah (IGN) Parwa menyatakan bahwa terkait masalah tersebut pihaknya masih mendalami.
“Telah terjadi itu di dua TKP (tempat kejadian perkara) berbeda. Kami masih melakukan pengembangan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa terungkap.
Jika suatu saat tertangkap dan ada yang melakukan perlawanan, maka tak segan-segan kami aka menembak orangnya,” tegasnya.