29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:02 AM WIB

Jasad Wirasta Tak Kunjung Ditemukan,Keluarga Gelar Ritual Buang Bantal

NUSA PENIDA – I Nyoman Wirasta, 49, asal Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida yang hilang setelah terjatuh ke laut saat sedang memancing di tebing Akuh Gamat, Desa Sakti, Jumat (3/7) hingga kemarin (7/7) belum juga ditemukan.

Upaya pencarian masih terus dilakukan pihak Basarnas Bali dan instansi terkait, beserta pihak keluarga korban, hanya saja belum membuahkan hasil.

Agar korban segera ketemu, pihak keluarga telah meminta petunjuk orang pintar termasuk melakukan ritual buang bantal tidur korban di lokasi korban terjatuh agar korban segera ketemu.

Perbekel Sakti I Ketut Partita menuturkan, upaya pencarian I Nyoman Wirasta, 49, yang hilang setelah terjatuh ke laut saat sedang memancing di tebing Akuh Gamat, masih berlangsung, baik melalui jalur darat maupun laut.

Hanya saja sampai sore kemarin, korban belum juga ditemukan. “Selain Basarnas, keluarganya dan masyarakat juga ikut melakukan pencarian.

Kebetulan kakaknya punya boat sehingga keluarga tidak hanya mencari di sekitar tebing, tetapi juga di laut. Hanya saja belum ketemu sampai sore tadi,” katanya.

Agar korban segera ketemu, diungkapkannya, pihak keluarga menempuh jalur spiritual dengan meminta petunjuk para normal.

Berdasar petunjuk paranormal, pihak keluarga diminta untuk membuang bantal tidur korban di lokasi hilangnya korban.

Di mana bantal tersebut berhenti, maka di situlah korban berada. “Itu sudah dilakukan dua hari lalu dan belum menemukan hasil,” ungkapnya.

Dia pun sangat berharap warganya tersebut segera ketemu. Sebab korban memiliki empat orang anak yang sangat membutuhkan sosok orang tua. “Istrinya sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, peristiwa jatuhnya pemancing di lokasi itu merupakan pertama kalinya terjadi.

Sehingga peristiwa tersebut membuat warga yang kerap memancing di lokasi tersebut merasa khawatir dan trauma.

Itu sebabnya warga setempat belum berani melakukan aktivitas memancing di lokasi tersebut sejak peristiwa itu terjadi. “Kemungkinan aktivitas memancing di lokasi itu kembali normal seminggu lagi,” tandasnya. 

NUSA PENIDA – I Nyoman Wirasta, 49, asal Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida yang hilang setelah terjatuh ke laut saat sedang memancing di tebing Akuh Gamat, Desa Sakti, Jumat (3/7) hingga kemarin (7/7) belum juga ditemukan.

Upaya pencarian masih terus dilakukan pihak Basarnas Bali dan instansi terkait, beserta pihak keluarga korban, hanya saja belum membuahkan hasil.

Agar korban segera ketemu, pihak keluarga telah meminta petunjuk orang pintar termasuk melakukan ritual buang bantal tidur korban di lokasi korban terjatuh agar korban segera ketemu.

Perbekel Sakti I Ketut Partita menuturkan, upaya pencarian I Nyoman Wirasta, 49, yang hilang setelah terjatuh ke laut saat sedang memancing di tebing Akuh Gamat, masih berlangsung, baik melalui jalur darat maupun laut.

Hanya saja sampai sore kemarin, korban belum juga ditemukan. “Selain Basarnas, keluarganya dan masyarakat juga ikut melakukan pencarian.

Kebetulan kakaknya punya boat sehingga keluarga tidak hanya mencari di sekitar tebing, tetapi juga di laut. Hanya saja belum ketemu sampai sore tadi,” katanya.

Agar korban segera ketemu, diungkapkannya, pihak keluarga menempuh jalur spiritual dengan meminta petunjuk para normal.

Berdasar petunjuk paranormal, pihak keluarga diminta untuk membuang bantal tidur korban di lokasi hilangnya korban.

Di mana bantal tersebut berhenti, maka di situlah korban berada. “Itu sudah dilakukan dua hari lalu dan belum menemukan hasil,” ungkapnya.

Dia pun sangat berharap warganya tersebut segera ketemu. Sebab korban memiliki empat orang anak yang sangat membutuhkan sosok orang tua. “Istrinya sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, peristiwa jatuhnya pemancing di lokasi itu merupakan pertama kalinya terjadi.

Sehingga peristiwa tersebut membuat warga yang kerap memancing di lokasi tersebut merasa khawatir dan trauma.

Itu sebabnya warga setempat belum berani melakukan aktivitas memancing di lokasi tersebut sejak peristiwa itu terjadi. “Kemungkinan aktivitas memancing di lokasi itu kembali normal seminggu lagi,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/