29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:48 AM WIB

CATAT!! Sebar Kabar Penculikan Bohong, Polisi Pastikan Proses Sukerti

GIANYAR – Ni Nyoman Sukerti, 36, warga Gang Walet, Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, yang sempat mengaku jika putrinya diculik ternyata berbohong.

Ibu rumah tangga asal Nusa Penida Kabupaten Klungkung itu kini berurusan dengan polisi karena menyampaikan keterangan palsu kepada polisi.

Seperti diberitakan, ibu dua anak itu mengakui jika dirinya berbohong. Melalui video yang direkam polisi, didampingi Kapolsek dan Kanitreskrim Polsek Sukawati, Sukerti memohon maaf atas kebohongan yang dia buat. 

Tapi, kata maaf tidak cukup. Kanitreskrim, Iptu Gusti Winangun tetap akan memproses permasalahan tersebut. “Baru tadi siang sekitar jam dua (14.00) ibu itu mengaku kalau dia bohong,” ujar Iptu Winangun.

Sukerti mengakhiri kebohongannya setelah diperiksa polisi berulang kali atas laporan dugaan penculikan yang dibuatnya.

“Saat kami periksa, alibi dia terungkap jika dia berbohong. Lantas dia mengakui bohong,” ujar Winangun. 

Kata Winangun, perbuatan Sukerti ini termasuk tindak pidana. “Dia membuat keterangan palsu di kepolisian. Melanggar KUHP. Dia bisa diancam 7 tahun,” tegasnya.

Hingga sore kemarin, Sukerti masih diperiksa polisi atas keterangan palsu itu. “Status dia masih saksi,” tukasnya.

Melalui video yang direkam kepolisian Polres Gianyar, Sukerti telah meminta maaf atas kebohongan aksi penculikan yang dia buat.

“Saya mengklarifikasi tentang penculikan anak. Bahwa keterangan saya tidak benar,” ujar Sukerti dalam video didampingi Kapolsek Sukawati dan Kanit Reskrim.

Sambil mencakup tangan tanda memohon maaf, Sukerti beralasan ingin menakuti anaknya. “Supaya anak saya tidak keluar sendirian. Saya minta maaf bahwa berita penculikan anak tidak benar,” tukas Sukerti.

Diberitakan sebelumnya, Ni Wayan Sukerti ini mengaku putrinya, Ni Komang Purwani Puspa Dewi, 1,5 tahun menjadi korban penculikan pada Kamis (1/11) pukul 10.00.

Sukerti mengaku aksi dilakukan oleh dua pria berpakaian serba hitam. Koran ini sempat ke rumah Sukerti untuk menegaskan perihal penculikan itu, dan Sukerti bahkan berani bersumpah jika aksi itu benar-benar terjadi.

Sukerti juga telah diperiksa polisi beberapa kali, mulai hari Minggu lalu. 

GIANYAR – Ni Nyoman Sukerti, 36, warga Gang Walet, Banjar Dlodrurung, Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, yang sempat mengaku jika putrinya diculik ternyata berbohong.

Ibu rumah tangga asal Nusa Penida Kabupaten Klungkung itu kini berurusan dengan polisi karena menyampaikan keterangan palsu kepada polisi.

Seperti diberitakan, ibu dua anak itu mengakui jika dirinya berbohong. Melalui video yang direkam polisi, didampingi Kapolsek dan Kanitreskrim Polsek Sukawati, Sukerti memohon maaf atas kebohongan yang dia buat. 

Tapi, kata maaf tidak cukup. Kanitreskrim, Iptu Gusti Winangun tetap akan memproses permasalahan tersebut. “Baru tadi siang sekitar jam dua (14.00) ibu itu mengaku kalau dia bohong,” ujar Iptu Winangun.

Sukerti mengakhiri kebohongannya setelah diperiksa polisi berulang kali atas laporan dugaan penculikan yang dibuatnya.

“Saat kami periksa, alibi dia terungkap jika dia berbohong. Lantas dia mengakui bohong,” ujar Winangun. 

Kata Winangun, perbuatan Sukerti ini termasuk tindak pidana. “Dia membuat keterangan palsu di kepolisian. Melanggar KUHP. Dia bisa diancam 7 tahun,” tegasnya.

Hingga sore kemarin, Sukerti masih diperiksa polisi atas keterangan palsu itu. “Status dia masih saksi,” tukasnya.

Melalui video yang direkam kepolisian Polres Gianyar, Sukerti telah meminta maaf atas kebohongan aksi penculikan yang dia buat.

“Saya mengklarifikasi tentang penculikan anak. Bahwa keterangan saya tidak benar,” ujar Sukerti dalam video didampingi Kapolsek Sukawati dan Kanit Reskrim.

Sambil mencakup tangan tanda memohon maaf, Sukerti beralasan ingin menakuti anaknya. “Supaya anak saya tidak keluar sendirian. Saya minta maaf bahwa berita penculikan anak tidak benar,” tukas Sukerti.

Diberitakan sebelumnya, Ni Wayan Sukerti ini mengaku putrinya, Ni Komang Purwani Puspa Dewi, 1,5 tahun menjadi korban penculikan pada Kamis (1/11) pukul 10.00.

Sukerti mengaku aksi dilakukan oleh dua pria berpakaian serba hitam. Koran ini sempat ke rumah Sukerti untuk menegaskan perihal penculikan itu, dan Sukerti bahkan berani bersumpah jika aksi itu benar-benar terjadi.

Sukerti juga telah diperiksa polisi beberapa kali, mulai hari Minggu lalu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/