28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:07 AM WIB

[Terungkap] Cafe Tempat Korban Gantung Diri Milik Mantan Anggota Dewan

GEROKGAK– Tewasnya AM, 16, waitrees Café Titit asal Banyuwangi, Jawa Timur dengan cara gantung diri di Banjar Dinas Melanting, Desa Banyupoh, Gerokgak, benar-benar mengejutkan warga.

Bukan hanya kasusnya, namun yang mengejutkan lagi, ternyata café yang merupakan TKP gantung diri itu juga milik mantan anggota DPRD Buleleng.

“Pemiliknya dulu pernah menjabat sebagai mantan anggota dewan (DPRD Buleleng) dan mantan kepala desa,”ujar salah satu warga yang tak mau namanya dipublikasikan, Sabtu (14/3).

Bahkan, imbuh warga, meski sudah beroperasi lima tahun dan diduga mempekerjakan anak dibawah umur, tidak heran jika café remang-remang milik mantan anggota dewan itu lolos dari pantauan aparat atau petugas berwenang.

Apalagi, sebelum kasus bunuh diri terjadi, keberadaan café yang jauh dari pemukiman warga dan berlokasi di sekitar area perkebunan anggur itu juga beroperasi non stop.

Selain itu, masih dari penuturan warga, café ini selain mempekerjakan anak dibawah umur, rata-rata pelayan atau cewek café juga berasal dari luar Bali.

GEROKGAK– Tewasnya AM, 16, waitrees Café Titit asal Banyuwangi, Jawa Timur dengan cara gantung diri di Banjar Dinas Melanting, Desa Banyupoh, Gerokgak, benar-benar mengejutkan warga.

Bukan hanya kasusnya, namun yang mengejutkan lagi, ternyata café yang merupakan TKP gantung diri itu juga milik mantan anggota DPRD Buleleng.

“Pemiliknya dulu pernah menjabat sebagai mantan anggota dewan (DPRD Buleleng) dan mantan kepala desa,”ujar salah satu warga yang tak mau namanya dipublikasikan, Sabtu (14/3).

Bahkan, imbuh warga, meski sudah beroperasi lima tahun dan diduga mempekerjakan anak dibawah umur, tidak heran jika café remang-remang milik mantan anggota dewan itu lolos dari pantauan aparat atau petugas berwenang.

Apalagi, sebelum kasus bunuh diri terjadi, keberadaan café yang jauh dari pemukiman warga dan berlokasi di sekitar area perkebunan anggur itu juga beroperasi non stop.

Selain itu, masih dari penuturan warga, café ini selain mempekerjakan anak dibawah umur, rata-rata pelayan atau cewek café juga berasal dari luar Bali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/