RadarBali.com – Dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang diculik dan disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina dipulangkan ke Indonesia.
Mereka dipulangkan ke Indonesia via Bandara Ngurah Rai. Kedua mantan sandera itu adalah Saparudin Bin Koni, 44, dan Sawal Bin Maryam, 37.
Mereka menggunakan pesawat Cebu Pacific (5J) rute Davao-Manila-Denpasar, dan mendarat di Bandara Ngurah Rai, kemarin (14/9) sekitar pukul 07.50.
Setelah transit sebentar, mereka kemudian melanjutkan penerbangan ke Jakarta. Untuk diketahui, kedua pria asal Majene, Sulawesi Selatan itu sebelumnya bekerja sebagai nelayan yang bekerja di kapal milik Malaysia.
Saat melaut, mereka diculik dan disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf setelah memasuki perairan Lahar Datu, Sabah pada November 2016.
Para kelompok militan Abu Sayyaf melakukan penyerangan terhadap kapal dengan membawa senjata api. Akibatnya, kedua WNI itu tidak melakukan perlawanan karena takut ditembak.
Tak lama, Saparudin dan Syawal dibebaskan dari sandera kelompok militan Abu Sayyaf pada 7 September 2017.
“Rincinya kenapa dilepas saya tidak tahu. Tiba-tiba sudah dipulangkan. Dalam proses kepulangannya, mereka ditemani staf Konsulat Jenderal Republik Indonesi di Filipina,” beber sumber di lingkungan Polda Bali.
Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja membenarkan kedatangan Sapparudin dan Syawal di Bali. Mereka sempat transit di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Keduanya transit aja di Bali dan sudah diberangkatkan dari bandara menuju Jakarta. Mereka ke Jakarta menumpang pesawat Air Asia QZ-7511 pada pukul 8.50 Wita,” ungkap Kombes Hengky.
Sumber lain menyatakan bahwa ke dua orang ini diselamatkan oleh tentara Filipina usai dilepaskan milisi Abu Sayyaf di Pulau Sulu, Filipina, 7 September 2017.
Beberapa menit sebelum dua WNI ditemukan, pasukannya bertempur dengan 20 milisi Abu Sayyaf di Kota Talipo. Lima milisi Abu Sayyaf tewas dan sejumlah militer Filipina terluka.
Saparuddin bin Koni dan Sawal bin Maryam mengaku disandera sejak November 2016. Kedua WNI itu kemudian dibawa ke rumah sakit di sekitar daerah tersebut untuk pemeriksaan kesehatan.
Abu Sayyaf merupakan kelompok milisi kekerasan yang terkecil dan beroperasi di Filipina selatan. Abu Sayyaf dikenal sebagai milisi yang terkenal dengan kejahatannya.
Seperti penculikan serta pengeboman warga sipil dan militer. Jumlah mereka sekitar 500 orang sejak dibentuk pada awal 1990-an.