27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 23:11 PM WIB

Selain Disiram Air Panas, Kulitnya Juga Dibakar dan Rambut Diguntingi

Pascadiamankan bersama majikan dan satpam rumah oleh polisi, Santi Yuni Astuti, satu dari tiga terduga pelaku penganiayaan dengan modus menyiram air panas terhadap asisten rumah tangga Eka Febriayanti, 21, akhirnya buka suara.

 

Siapa sangka, Santi yang sebelumnya sempat diduga ikut terlibat penyiraman terhadap kakak tirinya itu juga sering menjadi korban dari kekejaman majikannya.

 

MARCELL PAMPUR, Denpasar

 

Mata Santi-sapaan Santi Yuni Astuti begitu terlihat kosong.Perempuan dengan berambut setengah keriting ini tak pernah menyangka jika atas perbuatannya membantu majikan menyiram air panas ke tubuh kakak tirinya Eka Febriyanti harus berujung bui.

 

Santi mengaku nekat dan tega ikut menyiram kakak tirinya itu karena selain dipaksa, ia juga diancam Desak Made Wiratningsih majikannya akan disiram air panas bila tak mau menuruti kemauannya.

 

Kini ia pun menyesal. Bahkan yang mengejutkan, dari hasil pemeriksaan penyidik di Ditreskrimum Polda Bali, ternyata perlakuan kejam yang dilakukan majikannya itu bukan kali pertama dan menimpa Eka kakak tirinya.

 

Melainkan, sejak tujuh bulan bekerja di rumah majikannya, perempuan yang kesehariannya bertugas berjualan baju milik majikannya di pasar itu juga sering mendapat perlakukan kasar. Bahkan lebih kasar dari yang sudah menimpa kakak tirinya.

 

“Ternyata Santi, adik tiri korban ini dia juga sebagai korban penganiayaan yang dilakukan oleh majikan (Desak Made Wiratningsih),”  terang Direktur Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Andi Fairan, Kamis (16/5).

 

Dijelaskannya, selama bekerja di rumah pelaku Desak Made Wiratningsih,  Santi juga sering mendapatkan tindakan keji dari sang majikan, sebagaimana yang didapatkan oleh sang kakak.

 

“Kalau melakukan kesalahan, Santi kerap disiksa. Kulitnya dibakar pakai korek, disirami air panas hingga rambutnya digunting paksa oleh majikan, Desak Made Wiratningsih,”terang Andi Fairan.

Dugaan kuat Santi sering dianiaya majikan itu kata Andi Fairan, yakni dibuktikan dengan sejumlah bekas luka ditubuh Santi.

 

“Karena ada luka bekas air panas di tubuhnya. Pernah dibakar dan rambut dipotong,” tambah Fairan.

 

Atas temuan fakta ini, Polda Bali pun akhirnya menentapkan Santi sebagai salah satu korban dan bukan pelaku.

 

Pascadiamankan bersama majikan dan satpam rumah oleh polisi, Santi Yuni Astuti, satu dari tiga terduga pelaku penganiayaan dengan modus menyiram air panas terhadap asisten rumah tangga Eka Febriayanti, 21, akhirnya buka suara.

 

Siapa sangka, Santi yang sebelumnya sempat diduga ikut terlibat penyiraman terhadap kakak tirinya itu juga sering menjadi korban dari kekejaman majikannya.

 

MARCELL PAMPUR, Denpasar

 

Mata Santi-sapaan Santi Yuni Astuti begitu terlihat kosong.Perempuan dengan berambut setengah keriting ini tak pernah menyangka jika atas perbuatannya membantu majikan menyiram air panas ke tubuh kakak tirinya Eka Febriyanti harus berujung bui.

 

Santi mengaku nekat dan tega ikut menyiram kakak tirinya itu karena selain dipaksa, ia juga diancam Desak Made Wiratningsih majikannya akan disiram air panas bila tak mau menuruti kemauannya.

 

Kini ia pun menyesal. Bahkan yang mengejutkan, dari hasil pemeriksaan penyidik di Ditreskrimum Polda Bali, ternyata perlakuan kejam yang dilakukan majikannya itu bukan kali pertama dan menimpa Eka kakak tirinya.

 

Melainkan, sejak tujuh bulan bekerja di rumah majikannya, perempuan yang kesehariannya bertugas berjualan baju milik majikannya di pasar itu juga sering mendapat perlakukan kasar. Bahkan lebih kasar dari yang sudah menimpa kakak tirinya.

 

“Ternyata Santi, adik tiri korban ini dia juga sebagai korban penganiayaan yang dilakukan oleh majikan (Desak Made Wiratningsih),”  terang Direktur Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Andi Fairan, Kamis (16/5).

 

Dijelaskannya, selama bekerja di rumah pelaku Desak Made Wiratningsih,  Santi juga sering mendapatkan tindakan keji dari sang majikan, sebagaimana yang didapatkan oleh sang kakak.

 

“Kalau melakukan kesalahan, Santi kerap disiksa. Kulitnya dibakar pakai korek, disirami air panas hingga rambutnya digunting paksa oleh majikan, Desak Made Wiratningsih,”terang Andi Fairan.

Dugaan kuat Santi sering dianiaya majikan itu kata Andi Fairan, yakni dibuktikan dengan sejumlah bekas luka ditubuh Santi.

 

“Karena ada luka bekas air panas di tubuhnya. Pernah dibakar dan rambut dipotong,” tambah Fairan.

 

Atas temuan fakta ini, Polda Bali pun akhirnya menentapkan Santi sebagai salah satu korban dan bukan pelaku.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/