SINGARAJA – Aktivitas balap liar di Kota Singaraja masih marak terjadi. Aparat kepolisian di Polsek Kota Singaraja kembali mengamankan remaja yang terlibat dalam aksi balap liar.
Aksi itu dilangsungkan pada pukul 02.30 Selasa (15/12) dini hari. Tercatat ada 10 orang remaja yang terlibat dalam aksi balap liar di kawasan Jalan WR. Supratman.
Dari 10 orang yang diamankan itu, sebanyak 5 orang diantaranya berasal dari Desa Sangsit, 4 orang dari Desa Busungbiu, dan seorang lainnya berasal dari Desa Kayuputih.
Kapolsek Kota Singaraja Kompol I Made Santika mengatakan, begitu menerima informasi adanya aksi balap liar, polisi langsung melakukan penggerebegan.
Polisi akhirnya mengamankan 10 orang remaja yang terkait dengan kasus balap liar tersebut.
Kompol Santika mengatakan pihaknya sudah sempat melakukan pengecekan alat komunikasi yang mereka gunakan.
“Saat kami cek dalam sosial media mereka, dalam grup percakapan di WA, telegram dan LINE, ada transaksi tertentu yang mengarah pada perjudian,” kata Kompol Santika.
Dalam media sosial itu, Santika menyebut para joki aksi balap liar itu terlibat dalam beberapa kelompok. Diantaranya kelompok yang disebut “Balap Liar Official”, “Balap Liar Dewata”, “Tim Gunung”, dan “Tim Kenus”.
Kompol Santika menyebut setidaknya ada 20 tim balap liar yang beroperasi di Kabupaten Buleleng. Dalam komunikasi di media sosial disebut ada beberapa ajakan taruhan di sana.
“Mereka biasanya berkelompok. Jadi satu orang itu iuran antara Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu. Jadi dalam sekali balap itu
ada indikasi taruhan Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Tapi ini baru sebatas angka saja yang kami temukan. Bandarnya belum kami temukan,” tegasnya.
Terkait aksi para remaja itu, polisi menyatakan masih mengamankan mereka dalam kurun waktu 1×24 jam.
Rencananya polisi juga akan memanggil para orang tua serta perangkat desa untuk memberikan pembinaan. Sehingga mereka bisa merasakan efek jera.