29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:51 AM WIB

Musim Layangan di Seririt Makan Korban, Leher Korban Teriris Benang

SERIRIT – Masyarakat patut berhati-hati saat musim layangan seperti sekarang. Pasalnya, musim layangan tidak hanya diminati anak-anak, tetapi juga kalangan muda.

Hanya saja ada bahaya mengintai ditengah keasyikan bermain layang-layang, terutama layangan jenis aduan. Jika tidak hati-hati bisa berbahaya bagi orang lain.

Seperti itulah yang dialami warga Lingkungan III Karang Sari Kelurahan, Kecamatan Seririt, kemarin. Nyoman Arnanda, 37 lehernya teriris oleh tali benang layangan yang melintang ditengah jalan.

Arnanda terkena benang layangan saat melintas di Jalan Diponegoro, Seririt, dengan mengendarai sepeda motor.

Akibatnya leher pria yang berprofesi sebagai guru terlihat jelas bekas sayatan melingkar dan nyaris membahayakan nyawanya.

Tak hanya Nyoman Arnanda, korban lain bernama Amin Rais, 18, warga Jalan Udayana, Seririt, ikut jadi korban.

Insiden terkena benang layangan pada lehernya sama persis dengan apa yang dialami Arnanda. Amin terkena benang layangan saat melintas depan SMPN I Seririt.

Melihat kondisi berbahaya itu, banyak warga yang mengeluh. Tak sedikit diantaranya meminta agar aparat pemerintah menertibkan permainan layang-layang yang cukup mengancam keselamatan mereka.

Atas kondisi tersebut Camat Seririt Nyoman Agus Tri Kartika Yuda menghimbau warga Kecamatan Seririt agar menjauhi fasilitas umum dan perumahan padat penduduk serta jalanan umum maupun kabel listrik saat bermain layang-layang.

Bahkan, permainan layangan tidak dilakukan tengah jalan raya. Menurut Camat Seririt, sudah ada lima orang yang dilaporkan menjadi korban akibat benang layangan dan rata-rata teriris pada bagian leher.

“Kami tidak melarang bermain layangan, tapi tolong jauhi fasilitas publik maupun jalan raya. Kami tidak ingin ada korban lagi akibat benang layangan. Lebih baik pergunakan tanah lapang,” kata Agus Tri.

Camat Seririt mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penertiban.

Disisi lain Kapolsek Seririt Kompol Gede Juli mengaku sudah mendapat laporan adanya korban akibat layang-layang.

Dia berencana mengumpulkan semua bhabinkamtibmas untuk membuat imbauan soal layang-layang.

“Kami sudah mulai melakukan imbauan lewat bhabinkamtibmas termasuk akan memasang banner imbauan soal layang-layang ini,” pungkasnya.

SERIRIT – Masyarakat patut berhati-hati saat musim layangan seperti sekarang. Pasalnya, musim layangan tidak hanya diminati anak-anak, tetapi juga kalangan muda.

Hanya saja ada bahaya mengintai ditengah keasyikan bermain layang-layang, terutama layangan jenis aduan. Jika tidak hati-hati bisa berbahaya bagi orang lain.

Seperti itulah yang dialami warga Lingkungan III Karang Sari Kelurahan, Kecamatan Seririt, kemarin. Nyoman Arnanda, 37 lehernya teriris oleh tali benang layangan yang melintang ditengah jalan.

Arnanda terkena benang layangan saat melintas di Jalan Diponegoro, Seririt, dengan mengendarai sepeda motor.

Akibatnya leher pria yang berprofesi sebagai guru terlihat jelas bekas sayatan melingkar dan nyaris membahayakan nyawanya.

Tak hanya Nyoman Arnanda, korban lain bernama Amin Rais, 18, warga Jalan Udayana, Seririt, ikut jadi korban.

Insiden terkena benang layangan pada lehernya sama persis dengan apa yang dialami Arnanda. Amin terkena benang layangan saat melintas depan SMPN I Seririt.

Melihat kondisi berbahaya itu, banyak warga yang mengeluh. Tak sedikit diantaranya meminta agar aparat pemerintah menertibkan permainan layang-layang yang cukup mengancam keselamatan mereka.

Atas kondisi tersebut Camat Seririt Nyoman Agus Tri Kartika Yuda menghimbau warga Kecamatan Seririt agar menjauhi fasilitas umum dan perumahan padat penduduk serta jalanan umum maupun kabel listrik saat bermain layang-layang.

Bahkan, permainan layangan tidak dilakukan tengah jalan raya. Menurut Camat Seririt, sudah ada lima orang yang dilaporkan menjadi korban akibat benang layangan dan rata-rata teriris pada bagian leher.

“Kami tidak melarang bermain layangan, tapi tolong jauhi fasilitas publik maupun jalan raya. Kami tidak ingin ada korban lagi akibat benang layangan. Lebih baik pergunakan tanah lapang,” kata Agus Tri.

Camat Seririt mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penertiban.

Disisi lain Kapolsek Seririt Kompol Gede Juli mengaku sudah mendapat laporan adanya korban akibat layang-layang.

Dia berencana mengumpulkan semua bhabinkamtibmas untuk membuat imbauan soal layang-layang.

“Kami sudah mulai melakukan imbauan lewat bhabinkamtibmas termasuk akan memasang banner imbauan soal layang-layang ini,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/