DENPASAR – Sudah lebih dari tiga pekan, bos Koperasi Wira Satya, Kadek Rifki Cahyadi, 36, hilang misterius.
Warga Jalan Wirasatya VII Nomor 3A, Tukad Balian, Denpasar Selatan ini dinyatakan hilang sejak pamit dari rumahnya, 26 Januari 2019 lalu.
Anehnya, mobil Mitsubishi Mirage bernomor polisi DK 1186 OA miliknya ditemukan di dasar jurang di wilayah Deaa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Selasa (19/2) sore, Jawa Pos Radar Bali mencoba melakukan penelusuran di ke kediaman korban di Jalan Wirasatya VII, nomor 3A, Tukad Balian, Denpasar Selatan.
Tampak gerbang rumahnya tertutup rapat dan terlihat sepi. Hanya ada seorang asisten rumah tangga yang sempat keluar gerbang meladeni saat wartawan mencoba menanyakan keberadaan istri korban, Chyntia Dini Poernamasari, 32.
“Ibunya (istri korban) lagi pulang upacara ke kampung,” ujar asisten rumah tangga tersebut setelah membuka sedikit gerbang, meladeni wartawan.
Setelah menjawab singkat, asisten rumah tangga itu kembali menutup gerbang tanpa mengeluarkan sepatah kata lagi.
Setelah tidak mendapatkan keterangan dari istri korban, penelusuran Jawa Pos Radar Bali dilanjutkan dengan menemui Kepala Wilayah Wirasatya, Tukad Balian Denpasar Selatan, di kantor Desa Sidakarya Denpasar Selatan.
I Wayan Agus Eka Putra selaku Kepala Lingkungan (Kaling) menuturkan bahwa sejauh ini pihaknya belum menerima laporan dari pihak keluarga korban terkait adanya kehilangan salah satu anggota keluarganya.
“Belum ada komunikasi. Saya hanya dapat info dari tetangga, dan tetangga dapat info dari Singaraja bahwa ditemukan bangkai mobil tapi orangnya tidak ada,” terang I Wayan Agus Eka Putra.
Dijelaskaya, meski telah tinggal lama di wilayah lingkungannya, pihak korban juga dari dulu belum melaporkan diri ke pihak kepala wilayah sebagai warga yang tinggal di lingkungan Wirasatya.
Meski diketahui bahwa rumah yang menjadi tempat tinggal tersebut masalah milik pribadi korban sendiri.
Dan, berdasar hasil penelusuran kepala wilayah, ternyata di dalam KK, korban bersama keluarganya tercatat bertempat tinggal di Tabanan.
“Saya disampaikan oleh Ketua RT juga bahwa ada warga saya (korban), tapi tidak terdaftar di wilayah saya. Dan KK korban beralamat di Tabanan.
Dan saya dengan istrinya juga tidak mau saat dipanggil oleh polisi di Singaraja. Jadi istrinya itu juga belum melapor ke saya,” beber Eka Putra.
Merasa bertanggung jawab sebagai kepala wilayah, meski keluarga korban belum melapor, Eka Putra pun sudah beberapa kali mendatangi rumah korban pasca adanya informasi bahwa Kadek Rifki Cahyadi hilang secara miaterius.
“Kemarin saya coba ke rumahnya juga katanya rumahnya kososng. Sudah dua kali selalu dibilang kosong,” tandas Eka Putra sembari mengatakan bahwa pihaknya berharap agar misteri ini segera terungkap