TABANAN – Mengakhiri hidup karena putus asa dengan kehidupan di dunia ini kembali terjadi di Kabupaten Tabanan.
I Made Sunarya, 61, warga Banjar Pengembungan Desa Tegal Jadi, Marga, Tabanan, nekat menghabiskan sisa hidupnya dengan cara gantung diri dibawah pohon belimbing belakang rumahnya, kemarin (18/4).
Menurut Kasubaghumas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia, kejadian bermula ketika istri korban Ni Made Sukanasih menyuruh korban untuk makan siang di dapur.
Setelah itu korban ditinggal sembahyang oleh istrinya ke Desa Kukuh, Marga. Sekitar pukul 14:45 wita, saksi lainnya I Wayan Rojin, mertua dari korban pergi ke kebun ke belakang rumahnya.
Namun, saksi kaget melihat korban tergantung di pohon belimbing dengan menggunakan selendang berwarna biru.
Melihat kondisi korban, saksi bergegas pulang sembari minta bantuan kepada tetangganya untuk menurunkan korban.
Setelah korban berhasil diturunkan, ternyata korban sudah meninggal dunia. “Bidan desa yang dipanggil oleh keluarga korban mengatakan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Pada tubuh korban keluar cairan dari alat kelamin dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban,” kata Iptu Subagia.
Polisi lalu turun ke TKP dan memeriksa saksi termasuk dari keluarga korban. Diduga korban nekat menghabisi hidupnya dengan cara gantung diri lantaran depresi akibat penyakit saraf kejepit yang tidak kunjung sembuh.
Bahkan, korban beberapa kali sudah masuk meja operasi di rumah sakit. Tetapi tidak kunjung sembuh.
“Atas kejadian ini pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan membuat surat pernyataan penolakan otopsi. Keluarga korban menerima dengan ikhlas kepergian korban,” tandasnya