26.2 C
Jakarta
10 Desember 2024, 0:46 AM WIB

Shock, Pulang Meburuh Temukan Ibu Kandung Tewas Gantung Diri

TABANAN – I Made Windu, 20 warga Banjar Wanasari Kelod, Wanasari, Tabanan berteriak histeris  ketika melihat ibunya Ni Komang Yuliani, 46 ditemukan tergantung di plafon kamar tidurnya, Selasa (19/2) kemarin. 

Dalam kondisi panik, Windu dibantu kerabatnya kemudian menurunkan tubuh ibunya yang tergantung di plafon rumah.

Menurut informasi, korban ditemukan gantung diri oleh anaknya di plafon kamar tidurnya sekitar pukul 11.30.

Saat itu Windu yang baru pulang bekerja sebagai buruh bangunan hendak istirahat ke rumah bersama I Nyoman Sugiadi, 40 yang juga pamannya. Sugiadi masuk dapur, sementara Windu masuk rumah.

Seketika Windu tercengang di depan kamar ibunya, karena melihat ibunya tewas tergantung di plapon rumah. Windu pun teriak histeris.

Pamannya yang saat itu berada di dapur segera keluar. Windu yang dibantu pamannnya kemudian menurunkan tubuh ibunya dan dibaringkan di tempat tidur.

Ketika diperiksa ibunya sudah meninggal. Meninggal ibunya langsung dilaporkan ke polisi. Saksi lainnya I  Komang Heri Sutrisna, 38, mengaku sebelumnya melihat melihat korban Ni Komang Yuliani sembahyang sekitar pukul 11.00.

Sekitar setengah jam sebelum ditemukan tergantung. Saksi Heri melihat korban langsung masuk kamar usai sembahyang dan tidak keluar rumah.

Saksi menduga kalau korban mau tidur untuk beristirahat. Tak menyangka jika korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu I Made Budiartha mengatakan setelah petugas dari Polsek Tabanan bersam tim medis datang ke TKP.

Dari pengecekan yang dilakukan korban memang tewas gantung diri berdasarkan ciri-ciri yang ada.

 “Tidak ditemukan bekas tindak kekerasan di tubuh korban. Polisi masih mencari motif korban gantung diri,” kata Iptu Budiartha.

Dari pengakuan anak korban, ibunya tak memiliki masalah apapun dengan orang lain maupun keluarga. Ibunya memiliki sifatnya pendiam dan tidak pernah mengeluh sakit.

Bahkan ketika ditinggal bekerja, tidak ada gelagat yang mencurigakan. “Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” tandasnya.

TABANAN – I Made Windu, 20 warga Banjar Wanasari Kelod, Wanasari, Tabanan berteriak histeris  ketika melihat ibunya Ni Komang Yuliani, 46 ditemukan tergantung di plafon kamar tidurnya, Selasa (19/2) kemarin. 

Dalam kondisi panik, Windu dibantu kerabatnya kemudian menurunkan tubuh ibunya yang tergantung di plafon rumah.

Menurut informasi, korban ditemukan gantung diri oleh anaknya di plafon kamar tidurnya sekitar pukul 11.30.

Saat itu Windu yang baru pulang bekerja sebagai buruh bangunan hendak istirahat ke rumah bersama I Nyoman Sugiadi, 40 yang juga pamannya. Sugiadi masuk dapur, sementara Windu masuk rumah.

Seketika Windu tercengang di depan kamar ibunya, karena melihat ibunya tewas tergantung di plapon rumah. Windu pun teriak histeris.

Pamannya yang saat itu berada di dapur segera keluar. Windu yang dibantu pamannnya kemudian menurunkan tubuh ibunya dan dibaringkan di tempat tidur.

Ketika diperiksa ibunya sudah meninggal. Meninggal ibunya langsung dilaporkan ke polisi. Saksi lainnya I  Komang Heri Sutrisna, 38, mengaku sebelumnya melihat melihat korban Ni Komang Yuliani sembahyang sekitar pukul 11.00.

Sekitar setengah jam sebelum ditemukan tergantung. Saksi Heri melihat korban langsung masuk kamar usai sembahyang dan tidak keluar rumah.

Saksi menduga kalau korban mau tidur untuk beristirahat. Tak menyangka jika korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu I Made Budiartha mengatakan setelah petugas dari Polsek Tabanan bersam tim medis datang ke TKP.

Dari pengecekan yang dilakukan korban memang tewas gantung diri berdasarkan ciri-ciri yang ada.

 “Tidak ditemukan bekas tindak kekerasan di tubuh korban. Polisi masih mencari motif korban gantung diri,” kata Iptu Budiartha.

Dari pengakuan anak korban, ibunya tak memiliki masalah apapun dengan orang lain maupun keluarga. Ibunya memiliki sifatnya pendiam dan tidak pernah mengeluh sakit.

Bahkan ketika ditinggal bekerja, tidak ada gelagat yang mencurigakan. “Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/