DENPASAR – Kematian mendadak Yuri Maurits Laihad di teras depan rumahnya, Jumat (17/4) lalu sampai saat ini masih menjadi misteri.
Pria yang berprofesi sebagai staf Koperasi dan Maintenance SD Adhi Mekar Indonesia (AMI) Denpasar itu sempat diduga terjangkit Covid-19 atau corona.
Sebelumnya diberitakan, korban tiba-tiba tumbang di teras rumahnya di wilayah Sesetan, Denpasar Selatan. Sebelum meninggal, suhu tubuhnya sempat 37 derajat celsius.
Nah, untuk memastikan benar tidaknya dugaan tersebut, jenazah almarhum dibawa ke RS Sanglah untuk dilakukan tes swab.
Dibawanya jenazah YML ke RS Sanglah ini dibenarkan Direktur Medik dan Perawatan RS Sanglah dr. Ketut Sudartana.
Dijelaskan dr. Sudartana, jenazah almarhum dibawa ke RS Sanglah pada Jumat (17/4) pukul 14.30 Wita.
“Jenazah masuk dengan surat permintaan visum Polsek Denpasar Selatan. Tes swab sudah kami lakukan dan sudah dikirim ke laboratorium mikro,” ujar Sudartana kepada awak media.
Saat ini pihak RS Sanglah masih menunggu hasil uji laboratorium. Kematian Yuri Maurits Laihad ini memang cukup mengejutkan.
Sebab, almarhum tidak memiliki riwayat bepergian keluar daerah. Menurut keterangan pihak keluarga, korban hanya keluar untuk berbelanja di warung.
Awalnya Yuri Maurits Laihadduduk di teras tempat tinggalnya, tiba-tiba korban sesak dan langsung ambruk ke lantai. Korban langsung meninggal di tempat.