32.6 C
Jakarta
18 September 2024, 14:03 PM WIB

Transnational and Organized Crime Jadi Ancaman, Polda Gandeng Kanada

DENPASAR – Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose bersama rombongan memenuhi undangan Royal Canadian Mounted Police (RCMP), Selasa (17/9) lalu.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Toronto Metropolitan Police, Canada tersebut membahas tentang kerjasama penanganan transnational crime and organized crime. 

Kedatangan rombongan Kapolda diterima oleh Chief of Toronto Metropolitan Police, Mark Saunders dan Deputy Chief, James Ramer.

“Pertemuan yang luar biasa ini kita mendapatkan tambahan pengalaman. Selain kita juga lakukan sharing informasi

dari perspektif dua pihak,” kata Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dilansir dar Humas Polda Bali kemarin.

Menurut dia, hal yang paling penting dalam pertemuan ini adalah kesepakatan antara RCMP maupun Toronto Metropolitan Police Service

yang bersedia bekerjasama dan saling mendukung dengan Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Polda Bali.

“Kerja sama ini khususnya dalam menghadapi perkembangan kejahatan transnasional dan teroganisir,” tambah Irjen Golose.

Sementara itu, Chief of Toronto Metropolitan Police, Mark Saunders, mengatakan, kasus yang sering terjadi di Toronto, di antaranya kekerasan yang dilakukan oleh street gang,

peredaran narkotika dan psikotropika, human trafficking, penipuan yang disebabkan oleh lansia dan juga pembunuhan.

Hal ini karena mudahnya masyarakat membawa senjata api. “Namun pada kasus pembunuhan ada penurunan yang signifikan di tahun ini,” terang Mark Saunders.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan kriminilitas di masyrakat maka Kepolisian Toronto mengembangkan program Community Policing dengan sebutan

“Neigbourhood Officers”. Dimana apabila ada permasalahan sosial di masyarakat maka akan diselesaikan di satu meja. 

Selain Chief of Toronto Metropolitan Police Service, Integrated National Security Enforcement Team (INSET) Ontario juga memaparkan bagaimana perkembangan Canadian Extrimism Travellers (CETs) dan Domestic Extrimism.

Di mana penduduk yang berumat Muslim di Canada sekitar 1,2 juta yang terpapar radikal sebagai selfie extrimisme.

Paham radikal tersebut disebar melalui kajian dari Imam radikal di masjid dan online propaganda violence dan social media.

Kendala yang dihadapi adalah saat dilemahkannya extra territorial investigation, terutama korban dan barang bukti serta aktivitas terorisme di negara lain.

INSET jugan mengembangkan program CVE (counter violence extrimism) yang dilaksanakan Public Engagment Unit.  

Penanganan paham radikalisme dilakukan dengan penyuluhan yaitu mendatangi sekolah untuk menjelaskan kepada siswa tentang bahaya ancaman kekerasan ekstrim.

Selain itu juga sering mengadakan workshop, seminar anti radikalisme dan membangun kerjasama dengan para Imam masjid. 

DENPASAR – Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose bersama rombongan memenuhi undangan Royal Canadian Mounted Police (RCMP), Selasa (17/9) lalu.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Toronto Metropolitan Police, Canada tersebut membahas tentang kerjasama penanganan transnational crime and organized crime. 

Kedatangan rombongan Kapolda diterima oleh Chief of Toronto Metropolitan Police, Mark Saunders dan Deputy Chief, James Ramer.

“Pertemuan yang luar biasa ini kita mendapatkan tambahan pengalaman. Selain kita juga lakukan sharing informasi

dari perspektif dua pihak,” kata Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dilansir dar Humas Polda Bali kemarin.

Menurut dia, hal yang paling penting dalam pertemuan ini adalah kesepakatan antara RCMP maupun Toronto Metropolitan Police Service

yang bersedia bekerjasama dan saling mendukung dengan Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Polda Bali.

“Kerja sama ini khususnya dalam menghadapi perkembangan kejahatan transnasional dan teroganisir,” tambah Irjen Golose.

Sementara itu, Chief of Toronto Metropolitan Police, Mark Saunders, mengatakan, kasus yang sering terjadi di Toronto, di antaranya kekerasan yang dilakukan oleh street gang,

peredaran narkotika dan psikotropika, human trafficking, penipuan yang disebabkan oleh lansia dan juga pembunuhan.

Hal ini karena mudahnya masyarakat membawa senjata api. “Namun pada kasus pembunuhan ada penurunan yang signifikan di tahun ini,” terang Mark Saunders.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan kriminilitas di masyrakat maka Kepolisian Toronto mengembangkan program Community Policing dengan sebutan

“Neigbourhood Officers”. Dimana apabila ada permasalahan sosial di masyarakat maka akan diselesaikan di satu meja. 

Selain Chief of Toronto Metropolitan Police Service, Integrated National Security Enforcement Team (INSET) Ontario juga memaparkan bagaimana perkembangan Canadian Extrimism Travellers (CETs) dan Domestic Extrimism.

Di mana penduduk yang berumat Muslim di Canada sekitar 1,2 juta yang terpapar radikal sebagai selfie extrimisme.

Paham radikal tersebut disebar melalui kajian dari Imam radikal di masjid dan online propaganda violence dan social media.

Kendala yang dihadapi adalah saat dilemahkannya extra territorial investigation, terutama korban dan barang bukti serta aktivitas terorisme di negara lain.

INSET jugan mengembangkan program CVE (counter violence extrimism) yang dilaksanakan Public Engagment Unit.  

Penanganan paham radikalisme dilakukan dengan penyuluhan yaitu mendatangi sekolah untuk menjelaskan kepada siswa tentang bahaya ancaman kekerasan ekstrim.

Selain itu juga sering mengadakan workshop, seminar anti radikalisme dan membangun kerjasama dengan para Imam masjid. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/