26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 2:56 AM WIB

Mahasiswa Dituduh Menculik Balita, Info Lain Malah Menemukan

DENPASAR – Seorang mahasiswa asal Papua bernama Adolf Hans Sanadi dituduh telah melakukan upaya penculikan anak di Jalan Tukad Citarum,  Denpasar Selatan pada Minggu (1/11/2020) lalu. Informasi lain, sejatinya ia tak menculik, melainkan menemukan si balita. Lantas, mana yang benar?

Dua informasi yang berlainan ini juga ramai di media sosial. Dalam sejumlah postingan sejumlah pihak dan pemberitaan di media sosial menyebut itu bukanlah kasus penculikan. 

Menurut postingan itu, Sandi menemukan balita tersebut. Lantas dia mencari orang tuanya namun tidak ditemukan. Dia lalu membawa balita itu ke kosnya. Setibanya di kos dia bersama teman-teman kosnya membuat postingan di media sosial untuk memudahkan orang tua si balita atau orang lain menemukan balita tersebut. 

Sekitar dua jam kemudian, upaya mereka berhasil. Orang tua balita itu akhirnya ditemukan. Setelah melakukan komunikasi via media sosial, orang tua balita lalu menjemput si balita tersebut.

Namun sayangnya, Adolf malah dituding melakukan upaya penculikan anak. Orang tua balita lalu melapor ke Polresta Denpasar. Sejurus kemudian, polisi menangkapnya dan kini diperiksa di Polresta Denpasar.

Terkait kasus yang masih simpang siur ini, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menegaskan dugaan sementara, bahwa dalam kasus ini memang ada upaya penculikan anak. Jansen juga membantah keras kabar yang beredar di media sosial yang menyebut kasus ini bukan kasus penculikan anak.

“Memang ada upaya. Ini perlu diluruskan. Itu diperkuat dari bukti dan keterangan saksi,” kata Jansen saat dikonfirmasi Jumat (20/11/2020).

Lanjut Jansen, saksi yang telah diminta keterangan adalah tetangga dari balita tersebut. Tetangga tersebut melihat Adolf mengambil balita tersebut dari pekarangan sekitar rumahnya di Tukad Citarum.

Saat itu balita tersebut sedang bermain sekitar 10 meter dari rumahnya. Tempat itu merupakan lokasi yang sering dijadikan tempat bermain oleh balita. Lalu datangalah Adolf membawa balita itu menggunakan sepeda motor. 

“Tetangga balita itu sempat menegur dan mengatakan jika anak itu punya tetangganya. Buktinya juga itu terekam di kamera CCTV saat saksi memberitahu terduga pelaku ini. Namun dia malah membawanya ke kos,” terang Jansen.

Lalu, setibanya di kos, Adolf menyerahkan balita itu ke teman-teman kosnya. Kemudian oleh teman-temannya itu menacari orang tua balita tersebut dengan memposting di media sosial.

“Kalau dari keterangan saksi, tercium bau alkohol dari mulut terduga pelaku saat membawa balita itu. Nah, sekarang kan orang tua balita tidak terima lalu melapor. Dan tugas kami polisi memproses laporan,” tandas Jansen.

Kini kasus ini masih didalami oleh kepolisian Polresta Denpasar. Sementara Adolf sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta Denpasar.

DENPASAR – Seorang mahasiswa asal Papua bernama Adolf Hans Sanadi dituduh telah melakukan upaya penculikan anak di Jalan Tukad Citarum,  Denpasar Selatan pada Minggu (1/11/2020) lalu. Informasi lain, sejatinya ia tak menculik, melainkan menemukan si balita. Lantas, mana yang benar?

Dua informasi yang berlainan ini juga ramai di media sosial. Dalam sejumlah postingan sejumlah pihak dan pemberitaan di media sosial menyebut itu bukanlah kasus penculikan. 

Menurut postingan itu, Sandi menemukan balita tersebut. Lantas dia mencari orang tuanya namun tidak ditemukan. Dia lalu membawa balita itu ke kosnya. Setibanya di kos dia bersama teman-teman kosnya membuat postingan di media sosial untuk memudahkan orang tua si balita atau orang lain menemukan balita tersebut. 

Sekitar dua jam kemudian, upaya mereka berhasil. Orang tua balita itu akhirnya ditemukan. Setelah melakukan komunikasi via media sosial, orang tua balita lalu menjemput si balita tersebut.

Namun sayangnya, Adolf malah dituding melakukan upaya penculikan anak. Orang tua balita lalu melapor ke Polresta Denpasar. Sejurus kemudian, polisi menangkapnya dan kini diperiksa di Polresta Denpasar.

Terkait kasus yang masih simpang siur ini, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menegaskan dugaan sementara, bahwa dalam kasus ini memang ada upaya penculikan anak. Jansen juga membantah keras kabar yang beredar di media sosial yang menyebut kasus ini bukan kasus penculikan anak.

“Memang ada upaya. Ini perlu diluruskan. Itu diperkuat dari bukti dan keterangan saksi,” kata Jansen saat dikonfirmasi Jumat (20/11/2020).

Lanjut Jansen, saksi yang telah diminta keterangan adalah tetangga dari balita tersebut. Tetangga tersebut melihat Adolf mengambil balita tersebut dari pekarangan sekitar rumahnya di Tukad Citarum.

Saat itu balita tersebut sedang bermain sekitar 10 meter dari rumahnya. Tempat itu merupakan lokasi yang sering dijadikan tempat bermain oleh balita. Lalu datangalah Adolf membawa balita itu menggunakan sepeda motor. 

“Tetangga balita itu sempat menegur dan mengatakan jika anak itu punya tetangganya. Buktinya juga itu terekam di kamera CCTV saat saksi memberitahu terduga pelaku ini. Namun dia malah membawanya ke kos,” terang Jansen.

Lalu, setibanya di kos, Adolf menyerahkan balita itu ke teman-teman kosnya. Kemudian oleh teman-temannya itu menacari orang tua balita tersebut dengan memposting di media sosial.

“Kalau dari keterangan saksi, tercium bau alkohol dari mulut terduga pelaku saat membawa balita itu. Nah, sekarang kan orang tua balita tidak terima lalu melapor. Dan tugas kami polisi memproses laporan,” tandas Jansen.

Kini kasus ini masih didalami oleh kepolisian Polresta Denpasar. Sementara Adolf sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta Denpasar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/