26.5 C
Jakarta
23 November 2024, 20:45 PM WIB

Ngeri…Tubuh Almarhum Suanda Dipenuhi Belatung Ukuran 1,4 Cm

DENPASAR – Tim forensic RS Sanglah masih melakukan otopsi jenazah Aiptu (Purn) I Made Suanda untuk mengungkap penyebab kematiannya.

Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit menjelaskan, jenazah diterima dengan status Mr X.

Saat diterima, kondisi jenazah memang sudah dalam keadaan  membusuk, bahkan sampai ada belatung di tubuh korban.

“Dari hasil pemeriksaan kami temukan belatung di tubuhnya dengan ukuran yang paling panjang 1,4 sentimeter,” ujar dr Alit didampingi Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna.

 Menurutnya, dari hasil pemeriksaan   ada pembentukan gas di seluruh tubuh korban berupa perut membesar dan juga lidah keluar.

Selain itu juga sudah ada cairan pembusukan dan pelebaran pembuluh darah balik berwarna kehijauan di tubuh jenazah.

Jika dilihat dari tanda-tanda kematian serta ukuran belatung, diperkirakan waktu kematian korban sekitar empat hingga lima hari sebelum diperiksa.

“Pada tubuh jenazah terdapat luka terbuka di dahi kanan dan tungkai bawah kiri. Bila dilihat dari gambarannya, luka terbuka tersebut akibat kekerasan benda tajam,” imbuhnya.

Disinggung terkait jumlah pelaku yang terlibat dalam hal tersebut, pihaknya mengaku belum bisa memastikan.

Kata dr Alit, penyebab kematian korban hanya bisa dipastikan setelah melakukan proses otopsi. “Yang jelas dari gambaran lukanya itu

merupakan kekerasan akibat benda tajam. Besok (hari ini, red) pagi rencananya akan dilakukan otopsi,” tandasnya.

DENPASAR – Tim forensic RS Sanglah masih melakukan otopsi jenazah Aiptu (Purn) I Made Suanda untuk mengungkap penyebab kematiannya.

Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit menjelaskan, jenazah diterima dengan status Mr X.

Saat diterima, kondisi jenazah memang sudah dalam keadaan  membusuk, bahkan sampai ada belatung di tubuh korban.

“Dari hasil pemeriksaan kami temukan belatung di tubuhnya dengan ukuran yang paling panjang 1,4 sentimeter,” ujar dr Alit didampingi Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna.

 Menurutnya, dari hasil pemeriksaan   ada pembentukan gas di seluruh tubuh korban berupa perut membesar dan juga lidah keluar.

Selain itu juga sudah ada cairan pembusukan dan pelebaran pembuluh darah balik berwarna kehijauan di tubuh jenazah.

Jika dilihat dari tanda-tanda kematian serta ukuran belatung, diperkirakan waktu kematian korban sekitar empat hingga lima hari sebelum diperiksa.

“Pada tubuh jenazah terdapat luka terbuka di dahi kanan dan tungkai bawah kiri. Bila dilihat dari gambarannya, luka terbuka tersebut akibat kekerasan benda tajam,” imbuhnya.

Disinggung terkait jumlah pelaku yang terlibat dalam hal tersebut, pihaknya mengaku belum bisa memastikan.

Kata dr Alit, penyebab kematian korban hanya bisa dipastikan setelah melakukan proses otopsi. “Yang jelas dari gambaran lukanya itu

merupakan kekerasan akibat benda tajam. Besok (hari ini, red) pagi rencananya akan dilakukan otopsi,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/