29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:19 AM WIB

TERUNGKAP! AWK Dipolisikan Karena Dituding Rusak Tradisi Bali

DENPASAR – I Gusti Ngurah Nyoman Junirtha resmi melaporkan anggota DPD RI Arya Wedakarna alias AWK ke Polda Bali atas pengakuannya sebagai raja Majapahit di Bali.

Laporan ini dia lakukan Selasa (21/1) pagi di Ditkrimsus Polda Bali. Laporan ini juga dibuatnya selaku Koordinator Komponen Rakyat Bali (KRB).

Kepada wartawan di Polda Bali, Ngurah Harta – sapaan akrabnya mengatakan – AWK dianggap merusak tatanan tradisi dan generasi muda di Bali.

“Kami ingin melaporkan kekeliruan yang dilakukan oleh AWK (Arya Wedakarna) di Bali. Ini harus diluruskan fakta yang sebenarnya.

Sebab apa yang disampaikan oleh AWK ini bisa merusak tatanan tradisi di Bali. Soal Sulinggih dan soal pengaburan sejarah, mengaku diri sebagai raja.

Ini kan bisa merusak mental generasi muda kita,” terang Ngurah Harta saat ditemui di sela pembuatan laporan.

Menurut Ngurah Harta, perbuatan AWK yang mengaku diri sebagai raja ini bisa merusak mental generasi muda Bali.

Di mana ke depannya jika hal itu dibiarkan maka anak-anak muda bisa percaya bahwa di Bali ada Kerajaan Majapahit.

Apalagi sekarang ini, kata Ngurah Harta, referensi sejarah generasi muda mulai berkurang. Sehingga pengakuan AWK sebagai Raja Majapahit takutnya bisa dipercaya oleh generasi muda. 

“Karena di pelajaran sejarah  di sekolah kan sekarang tidak seperti dulu.  Sehingga anak-anak muda yang ngumpul tidak paham tentang raja Majapahit.

Akhirnya membaca apa yang dia tulis di advertorial (di media) ini kan bukan berita. Kita ingin agar generasi muda kita jadi generasi muda yang cerdas,” terangnya.

Lanjut dia, laporan ini dibuat tidak didasari atas adanya rasa benci terhadap Arya Wedakarna. “Ini kan penyimpangan sejarah. Kita ingin meluruskan. Dia keliru, bukan salah.

Kita melaporkannya bukan karena benci. Enggak. Itu generasi muda kita agar dia bersikap positif dalam berbicara dan tidak asal. Biar dia paham. Kalau orang tidak senang mengkritik itu adalah sebuah kejujuran,” tegasnya.

Menurut dia, AWK pada dasarnya bukanlah keturunan bangsawan. Di mana di Bali banyak puri. Namun, tidak ada dari orang-orang puri itu yang serta merta mengaku sebagai raja Majapahit.

Dia juga menegaskan bahwasannya Arya Wedakarna tidak memiliki keturunan Majapahit. “Dia memang enggak ada keturunan Majapahit. Ini pengaburan sejarah yang ingin kita luruskan,” tandasnya.

DENPASAR – I Gusti Ngurah Nyoman Junirtha resmi melaporkan anggota DPD RI Arya Wedakarna alias AWK ke Polda Bali atas pengakuannya sebagai raja Majapahit di Bali.

Laporan ini dia lakukan Selasa (21/1) pagi di Ditkrimsus Polda Bali. Laporan ini juga dibuatnya selaku Koordinator Komponen Rakyat Bali (KRB).

Kepada wartawan di Polda Bali, Ngurah Harta – sapaan akrabnya mengatakan – AWK dianggap merusak tatanan tradisi dan generasi muda di Bali.

“Kami ingin melaporkan kekeliruan yang dilakukan oleh AWK (Arya Wedakarna) di Bali. Ini harus diluruskan fakta yang sebenarnya.

Sebab apa yang disampaikan oleh AWK ini bisa merusak tatanan tradisi di Bali. Soal Sulinggih dan soal pengaburan sejarah, mengaku diri sebagai raja.

Ini kan bisa merusak mental generasi muda kita,” terang Ngurah Harta saat ditemui di sela pembuatan laporan.

Menurut Ngurah Harta, perbuatan AWK yang mengaku diri sebagai raja ini bisa merusak mental generasi muda Bali.

Di mana ke depannya jika hal itu dibiarkan maka anak-anak muda bisa percaya bahwa di Bali ada Kerajaan Majapahit.

Apalagi sekarang ini, kata Ngurah Harta, referensi sejarah generasi muda mulai berkurang. Sehingga pengakuan AWK sebagai Raja Majapahit takutnya bisa dipercaya oleh generasi muda. 

“Karena di pelajaran sejarah  di sekolah kan sekarang tidak seperti dulu.  Sehingga anak-anak muda yang ngumpul tidak paham tentang raja Majapahit.

Akhirnya membaca apa yang dia tulis di advertorial (di media) ini kan bukan berita. Kita ingin agar generasi muda kita jadi generasi muda yang cerdas,” terangnya.

Lanjut dia, laporan ini dibuat tidak didasari atas adanya rasa benci terhadap Arya Wedakarna. “Ini kan penyimpangan sejarah. Kita ingin meluruskan. Dia keliru, bukan salah.

Kita melaporkannya bukan karena benci. Enggak. Itu generasi muda kita agar dia bersikap positif dalam berbicara dan tidak asal. Biar dia paham. Kalau orang tidak senang mengkritik itu adalah sebuah kejujuran,” tegasnya.

Menurut dia, AWK pada dasarnya bukanlah keturunan bangsawan. Di mana di Bali banyak puri. Namun, tidak ada dari orang-orang puri itu yang serta merta mengaku sebagai raja Majapahit.

Dia juga menegaskan bahwasannya Arya Wedakarna tidak memiliki keturunan Majapahit. “Dia memang enggak ada keturunan Majapahit. Ini pengaburan sejarah yang ingin kita luruskan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/