27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:29 AM WIB

Setelah Sita KTA Polisi, Pelaku Tantang Berkelahi, Terpaksa Dor…Dor…

MANGUPURA –Aksi nekat enam pria Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melawan petugas dengan cara merampas surat tugas dan kartu anggota tiga anggota polisi Polres Badung,

Kamis (21/2) dini hari pukul 01.30 Wita di Jalan Muding, Batu Sangiang V/89, Banjar Batu Bidak, Kerobokan,  Kuta Utara, Badung, sungguh keterlaluan.

Betapa tidak, selain merampas, mereka nekat menantang berkelahi tiga anggota polisi yang lagi patroli malam.

“Pelaku ini menantang. Dia menjawab anggota, saya yang minum. Kamu mau apa?” kata Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta mencoba memperagakan bagaimana pelaku menjawab pertanyaan anggota, Kamis (21/2) siang.

Menurut AKBP Yudith, aksi nekat pelaku bermula ketika Aiptu Purwoko bersama dengan Ismadji datang ke kos orang Sumba di seputaran TKP untuk melaksanakan tugas patroli dalam rangka operasi premanisme.

Setiba di lokasi, keduanya disambut pelaku Kristoforus Dangga yang saat itu sedang minum tuak. Kedua petugas lantas bertanya apakah ada penghuni kos yang sedang minum minuman keras.

Namun, pelaku Kristoforus Dangga malah menantang. Kedua anggota polisi ini mencoba meredam emosi pelaku.

Tapi, pelaku malah meminta kedua anggota menunjukkan surat perintah dan kartu anggota. Tidak hanya itu, Aiptu Ismadji bahkan ditarik paksa oleh pelaku hingga hampir jatuh.

Pelaku kembali menunjukkan gerakan untuk menantang berkelahi. Setelah menyerahkan KTA dan surat tugas, pelaku Kristoforus Dangga dan satu pelaku lain bernama Umbu Domu Ninggending, malah tidak mengembalikan KTA dan surat tugas itu.

Alasannya karena para pelaku tidak percaya jika dia anggota polisi. Tidak cukup sampai di situ, salah satu pelaku lain, yakni Maksimus Lado juga membawa paksa sepeda motor kedua anggota yang dikendarai menuju ke lokasi kosan para pelaku. 

Tidak lama berselang, salah satu anggota lain, yakni Ipda Ferlansa Oktora tiba di lokasi setelah ditelpon kedua anggota lain sebelumnya.

Baru saja datang dan menanyakan perihal sebab musabab masalah, tiba-tiba saja pelaku Kristoforus Dangga langsung memperlakukannya dengan kasar.

“Pelaku ini mengunci anggota kami, sehingga anggota kami memberikan tembakan peringatan,” tambah AKBP Yudith Satria.

Rupanya tembakan peringatan itu tidak diindahkan. Ketiga anggota polisi ini pun akhirnya dilepas, saat situasi kian ramai oleh warga maupun para petugas aparat banjar dan desa. 

MANGUPURA –Aksi nekat enam pria Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melawan petugas dengan cara merampas surat tugas dan kartu anggota tiga anggota polisi Polres Badung,

Kamis (21/2) dini hari pukul 01.30 Wita di Jalan Muding, Batu Sangiang V/89, Banjar Batu Bidak, Kerobokan,  Kuta Utara, Badung, sungguh keterlaluan.

Betapa tidak, selain merampas, mereka nekat menantang berkelahi tiga anggota polisi yang lagi patroli malam.

“Pelaku ini menantang. Dia menjawab anggota, saya yang minum. Kamu mau apa?” kata Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta mencoba memperagakan bagaimana pelaku menjawab pertanyaan anggota, Kamis (21/2) siang.

Menurut AKBP Yudith, aksi nekat pelaku bermula ketika Aiptu Purwoko bersama dengan Ismadji datang ke kos orang Sumba di seputaran TKP untuk melaksanakan tugas patroli dalam rangka operasi premanisme.

Setiba di lokasi, keduanya disambut pelaku Kristoforus Dangga yang saat itu sedang minum tuak. Kedua petugas lantas bertanya apakah ada penghuni kos yang sedang minum minuman keras.

Namun, pelaku Kristoforus Dangga malah menantang. Kedua anggota polisi ini mencoba meredam emosi pelaku.

Tapi, pelaku malah meminta kedua anggota menunjukkan surat perintah dan kartu anggota. Tidak hanya itu, Aiptu Ismadji bahkan ditarik paksa oleh pelaku hingga hampir jatuh.

Pelaku kembali menunjukkan gerakan untuk menantang berkelahi. Setelah menyerahkan KTA dan surat tugas, pelaku Kristoforus Dangga dan satu pelaku lain bernama Umbu Domu Ninggending, malah tidak mengembalikan KTA dan surat tugas itu.

Alasannya karena para pelaku tidak percaya jika dia anggota polisi. Tidak cukup sampai di situ, salah satu pelaku lain, yakni Maksimus Lado juga membawa paksa sepeda motor kedua anggota yang dikendarai menuju ke lokasi kosan para pelaku. 

Tidak lama berselang, salah satu anggota lain, yakni Ipda Ferlansa Oktora tiba di lokasi setelah ditelpon kedua anggota lain sebelumnya.

Baru saja datang dan menanyakan perihal sebab musabab masalah, tiba-tiba saja pelaku Kristoforus Dangga langsung memperlakukannya dengan kasar.

“Pelaku ini mengunci anggota kami, sehingga anggota kami memberikan tembakan peringatan,” tambah AKBP Yudith Satria.

Rupanya tembakan peringatan itu tidak diindahkan. Ketiga anggota polisi ini pun akhirnya dilepas, saat situasi kian ramai oleh warga maupun para petugas aparat banjar dan desa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/