33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:06 PM WIB

Cuaca Buruk, Nelayan Pengambengan Dilaporkan Hilang Saat Melaut

NEGARA– Seorang nelayan asal Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, dilaporkan hilang saat melaut.

Supandi, 37, salah seorang nelayan asal Pengambengan itu diduga menghilang sejak Kamis (20/2) saat melaut.

Kasatpolair Polres Jembrana Iptu Eddy Waluyo mengatakan, nelayan asal Dusun Ketapang Muara tersebut dilaporkan hilang berdasarkan laporan istrinya, Nurhayati, 35. Kata Nur, suaminya berangkat melaut Kamis sore menggunakan perahu fiber warna merah putih dengan dua mesin.

“Informasi yang kami terima, korban hendak nangkap ikan dengan tujuan perairan nangko ikan,” jelasnya.

Namun hingga Jumat (21/2), Supandi belum pulang. Pihak keluarga korban sudah berupaya menghubungi melalui handphone yang dibawa.

Namun handphone tidak aktif, sejumlah nelayan dan keluarga menurutnya juga sudah melakukan pencairan menggunakan dua jukung di jalur yang dilalui korban.

Sehingga keluarga melaporkan pada Satpolair Polair dan pos pertolongan dan pencarian Jembrana (Basarnas).

Setelah laporan diterima Jumat sore kemarin, petugas terkendala cuaca buruk saat akan melakukan pencarian.

“Kami upayakan pencarian saat cuaca sudah normal. Jika korban tidak ditemukan akan dilanjutkan besok (hari ini),” ungkapnya.

Perwira dengan dua balok di pundak ini menambahkan, cuaca di perairan Selat Bali saat ini kurang baik untuk nelayan melaut.

Karena itu, pihaknya mengimbau pada nelayan untuk berhati-hati dan tetap waspada jika melaut.

“Informasi mengenai cuaca dari BMKG sudah sering kami sampaikan pada nelayan agar selalu waspada melaut,” tukasnya. 

NEGARA– Seorang nelayan asal Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, dilaporkan hilang saat melaut.

Supandi, 37, salah seorang nelayan asal Pengambengan itu diduga menghilang sejak Kamis (20/2) saat melaut.

Kasatpolair Polres Jembrana Iptu Eddy Waluyo mengatakan, nelayan asal Dusun Ketapang Muara tersebut dilaporkan hilang berdasarkan laporan istrinya, Nurhayati, 35. Kata Nur, suaminya berangkat melaut Kamis sore menggunakan perahu fiber warna merah putih dengan dua mesin.

“Informasi yang kami terima, korban hendak nangkap ikan dengan tujuan perairan nangko ikan,” jelasnya.

Namun hingga Jumat (21/2), Supandi belum pulang. Pihak keluarga korban sudah berupaya menghubungi melalui handphone yang dibawa.

Namun handphone tidak aktif, sejumlah nelayan dan keluarga menurutnya juga sudah melakukan pencairan menggunakan dua jukung di jalur yang dilalui korban.

Sehingga keluarga melaporkan pada Satpolair Polair dan pos pertolongan dan pencarian Jembrana (Basarnas).

Setelah laporan diterima Jumat sore kemarin, petugas terkendala cuaca buruk saat akan melakukan pencarian.

“Kami upayakan pencarian saat cuaca sudah normal. Jika korban tidak ditemukan akan dilanjutkan besok (hari ini),” ungkapnya.

Perwira dengan dua balok di pundak ini menambahkan, cuaca di perairan Selat Bali saat ini kurang baik untuk nelayan melaut.

Karena itu, pihaknya mengimbau pada nelayan untuk berhati-hati dan tetap waspada jika melaut.

“Informasi mengenai cuaca dari BMKG sudah sering kami sampaikan pada nelayan agar selalu waspada melaut,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/