GIANYAR – Sempat redup kasus pencurian sesari, kali ini, kasus serupa kembali terjadi di Tegalalang, Gianyar.
Kotak sesari atau kotak tempat menaruh uang sumbangan dari umat di Pura Puseh, Desa Adat Belong, Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, dibobol pencuri.
Aksi itu baru diketahui warga pada Sabtu lalu (20/10), dan hingga kini polisi masih memburu pelakunya.
Menurut informasi, aksi pencurian sesari itu pertama kali diketahui I Wayan Mangguh, 43, Sabtu lalu pukul 06.30.
Mangguh bersama warga lainnya hendak gotong-royong serangkaian piodalan atau upacara adat yang akan berlangsung di pura Puseh.
Sampai di pura, Munggeh yang merupakan warga desa setempat dibuat kaget ketika melihat kondisi pura sedikit berantakan. Dia melihat kotak sesari sudah terbuka.
Isi kotak yang biasanya uang hasil sumbangan umat raib. Melihat kondisi tersebut, maka Mangguh melaporkan kejadian itu kepada prajuru desa setempat.
Laporan warga itu kemudian diteruskan ke kantor Polsek Tegalalang. Dari hasil penyelidikan, selain membobol kotak sesari, rupanya pencuri sempat mengobrak-abrik benda berharga lainnya.
Pencuri juga mengobrak-abrik isi pura. Kembal atau duplikat awig-awig (peraturan adat) sudah berada di bagian bawah sebelah utara Palinggih Bale Agung.
Begitu pula dengan kotak bajra atau tempat meletakkan genta bagi pamangku juga dibongkar. Bahkan, kotak sesari sudah berpindah tempat ke utara pura.
Diduga pencurinya mengambil uang sesari di tempat yang agak tersembunyi sebelum kabur meninggalkan pura.
Atas kejadian tersebut, warga menderita kerugian sebesar kurang lebih Rp 10 juta. Kapolsek Tegalalang, AKP Sukadana membenarkan kejadian tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan,” ujar AKP Sukadana. Kasus pencurian kotak sesari ini bukan hal baru di Kecamatan Tegalalang.
Sebelumnya, pencuri kotak sesari di Banjar Pujung, Desa Sebatu Kecamatan Tegalalang nyaris dimasa pada Selasa, 20 Maret lalu. Pelakunya Putu Edy sudah ditangkap polisi dan diproses lebih lanjut.
