26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:40 AM WIB

Jadi Sasaran Penyelundupan Narkoba, Sipir dan Kalapas Wajib Digeledah

DENPASAR – Usaha penyelundupan narkoba dengan cara dimasukkan ke dalam nasi jingo ke dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan pekan lalu memang berhasil digagalkan petugas jaga.

Namun, kejadian tersebut mengindikasikan lapas terbesar di Bali itu masih belum bisa bebas dari pengaruh peredaran barang terlarang.

Kalapas Kerobokan yang baru, Fikri Jaya Soebing, 44, saat diwawancarai kemarin menyatakan saat ini terus meningkatkan kewaspadaan.

Pihaknya memperketat pengawasan dan penjagaan terhadap barang dan orang yang masuk. “Semua orang yang masuk lapas wajib diperiksa.

Petugas (sipir) dan saya sebagai kalapas juga wajib diperiksa badan maupun barang bawaan,” ujar Fikri.

Upaya lain yakni mengawasi tembok di sekliling lapas. Tujuh pos atau menara pengawasan dijaga 24 jam.

Petugas bergantian jaga di dalam menara pengawasan. Selain bisa mengawasi situasi di luar tembok, menara juga bisa memantau pengawasan di dalam lapas.

“Pengawasan di menara ini bagian upaya mencegah apabila ada pelemparan narkoba dari luar,” beber pria yang sebelumnya tugas di Lapas Karang Ayar, Nusa Kambangan, lapas dengan keamanan super maksimum itu.

Pihaknya juga tidak mengizinkan kunjungan fisik kepada para napi atau tahanan di dalam. Sebagai gantinya disediakan sarana video call.

Keluarga bisa menghubungi nomor khusus yang disediakan lapas. Setelah tersambung napi akan dipanggil untuk bicara dengan keluarga. Saat menerima pangilan, napi juga diawasi.

Pihak keluarga yang hendak memberi barang dijadwal pukul 09.00 – 15.00. Sebelum barang masuk wajib digeledah dulu dengan identitas pengirim harus jelas.

Lebih lanjut, pihaknya juga melakukan penggeledahan ke blok-blok hunian secara rutin maupun insidentil.

“Kami juga bekerjasama dengan instansi terkait seperti BNN dalam pemberantasan narkoba,” tukas pria asal Lampung, itu.

Jumlah napi dan tahanan yang menghuni Lapas Kerobokan saat ini tercatat 1.470 napi. Jumlah tersebut tentu tidak ideal. Sebab, kapasitas Lapas Kerobokan hanya 300-an.

Sekali bertugas jumlah penjaga 13 orang. Fikri pun mengajak semua kalangan untuk membantu Lapas Kerobokan bebas dari narkoba. 

DENPASAR – Usaha penyelundupan narkoba dengan cara dimasukkan ke dalam nasi jingo ke dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan pekan lalu memang berhasil digagalkan petugas jaga.

Namun, kejadian tersebut mengindikasikan lapas terbesar di Bali itu masih belum bisa bebas dari pengaruh peredaran barang terlarang.

Kalapas Kerobokan yang baru, Fikri Jaya Soebing, 44, saat diwawancarai kemarin menyatakan saat ini terus meningkatkan kewaspadaan.

Pihaknya memperketat pengawasan dan penjagaan terhadap barang dan orang yang masuk. “Semua orang yang masuk lapas wajib diperiksa.

Petugas (sipir) dan saya sebagai kalapas juga wajib diperiksa badan maupun barang bawaan,” ujar Fikri.

Upaya lain yakni mengawasi tembok di sekliling lapas. Tujuh pos atau menara pengawasan dijaga 24 jam.

Petugas bergantian jaga di dalam menara pengawasan. Selain bisa mengawasi situasi di luar tembok, menara juga bisa memantau pengawasan di dalam lapas.

“Pengawasan di menara ini bagian upaya mencegah apabila ada pelemparan narkoba dari luar,” beber pria yang sebelumnya tugas di Lapas Karang Ayar, Nusa Kambangan, lapas dengan keamanan super maksimum itu.

Pihaknya juga tidak mengizinkan kunjungan fisik kepada para napi atau tahanan di dalam. Sebagai gantinya disediakan sarana video call.

Keluarga bisa menghubungi nomor khusus yang disediakan lapas. Setelah tersambung napi akan dipanggil untuk bicara dengan keluarga. Saat menerima pangilan, napi juga diawasi.

Pihak keluarga yang hendak memberi barang dijadwal pukul 09.00 – 15.00. Sebelum barang masuk wajib digeledah dulu dengan identitas pengirim harus jelas.

Lebih lanjut, pihaknya juga melakukan penggeledahan ke blok-blok hunian secara rutin maupun insidentil.

“Kami juga bekerjasama dengan instansi terkait seperti BNN dalam pemberantasan narkoba,” tukas pria asal Lampung, itu.

Jumlah napi dan tahanan yang menghuni Lapas Kerobokan saat ini tercatat 1.470 napi. Jumlah tersebut tentu tidak ideal. Sebab, kapasitas Lapas Kerobokan hanya 300-an.

Sekali bertugas jumlah penjaga 13 orang. Fikri pun mengajak semua kalangan untuk membantu Lapas Kerobokan bebas dari narkoba. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/