29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:46 AM WIB

Hukuman Winasa Diperberat, Keluarga Merasa Tidak Adil

RadarBali.com – Rentetan kasus yang dialami I Gede Winasa selain mengundang simpati pendukung, juga membuat keluarga besar terpukul.

Apalagi, hukuman Winasa diperberat Mahkamah Agung menjadi 7 tahun penjara. Salah satu keluarga Winasa mengungkapkan, Winasa adalah saudara dan juga bapak di keluarganya.

Karena itu, keluarga memohon tidak ada lagi pihak-pihak yang mengungkit lagi permasalahan selama menjadi Bupati Jembrana selama dua periode.

“Kalau bisa kenapa justru permasalahannya diulur-ulur sampai panjang dan banyak begini,” ungkap Made Wijana, sepupu I Gede Winasa, Selasa (22/8) kemarin.

Keluarga Winasa sangat berharap semua permasalahan yang menimpa Winasa cepat selesai agar bisa segera pulang.

Sebagai salah satu warga yang dituakan di Kelurahan Tegal Cangkring, sangat berharap Winasa ada di rumah dan bersama masyarakat.

“Sekarang juga ada upacara adat, tapi tidak boleh keluar,” ungkapnya. Terlepas dari semua masalah yang dituduhkan, Winasa adalah orang yang telah memajukan Jembrana tetapi justru yang didapatkan adalah perlakuan yang tidak adil.

Dikriminalkan seperti orang yang tidak pernah berjasa pada Jembrana. “Keluarga kasihan, orang yang membangun Jembrana digitukan,” imbuhnya.

RadarBali.com – Rentetan kasus yang dialami I Gede Winasa selain mengundang simpati pendukung, juga membuat keluarga besar terpukul.

Apalagi, hukuman Winasa diperberat Mahkamah Agung menjadi 7 tahun penjara. Salah satu keluarga Winasa mengungkapkan, Winasa adalah saudara dan juga bapak di keluarganya.

Karena itu, keluarga memohon tidak ada lagi pihak-pihak yang mengungkit lagi permasalahan selama menjadi Bupati Jembrana selama dua periode.

“Kalau bisa kenapa justru permasalahannya diulur-ulur sampai panjang dan banyak begini,” ungkap Made Wijana, sepupu I Gede Winasa, Selasa (22/8) kemarin.

Keluarga Winasa sangat berharap semua permasalahan yang menimpa Winasa cepat selesai agar bisa segera pulang.

Sebagai salah satu warga yang dituakan di Kelurahan Tegal Cangkring, sangat berharap Winasa ada di rumah dan bersama masyarakat.

“Sekarang juga ada upacara adat, tapi tidak boleh keluar,” ungkapnya. Terlepas dari semua masalah yang dituduhkan, Winasa adalah orang yang telah memajukan Jembrana tetapi justru yang didapatkan adalah perlakuan yang tidak adil.

Dikriminalkan seperti orang yang tidak pernah berjasa pada Jembrana. “Keluarga kasihan, orang yang membangun Jembrana digitukan,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/