29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:28 AM WIB

Raba-raba Kemaluan Anak 9 Tahun, Warga Busungbiu Buleleng Dipolisikan

SINGARAJA – Kasus pencabulan yang melibatkan anak dibawah umur lagi-lagi terjadi di Buleleng. Kali ini seorang anak berusia 9 tahun berinisial KBW diduga menjadi korban pencabulan IPA, warga Busungbiu, Buleleng.

Geram dengan perbuatan terduga pelaku, ayah korban melaporkan IPA ke Unit PPA Reskrim Polres Buleleng.

Menurut INAW, ayah KBW saat ditemui di Polres Buleleng usai menjalani pemeriksaan di Unit PPA mengatakan, laporan tersebut dia layangkan pada 14 Agustus lalu.

Namun, dilakukan pemanggilan pemeriksaan kembali oleh penyidik unit PPA. “Anak kami diminta visum ke RSUD Buleleng oleh penyidik. Padahal, sebelum saat melapor sudah kami minta. Namun sekarang baru disetujui,” ucap INAW.

Menurut INAW, anaknya menjadi korban dugaan pencabulan lantaran pelaku IPA melakukan hal yang tak senonoh terhadap anaknya dengan meraba-raba alat kemaluan korban.

“Saya tahu setelah anak saya melapor. Atas kejadian ini saya langsung melaporkan ke pihak desa untuk meminta pertanggungjawaban dari IPA,” tuturnya.

Kendati telah melapor ke desa, namun IPA malah menghilang dari desa ketika akan dilakukan pemanggilan sehingga ayah dari KBW meneruskan laporan ke Unit PPA Reskrim Polres Buleleng.

“Saya berharap Polres Buleleng serius menuntaskan kasus ini,” pungkasnya. Kasubaghumas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengaku laporan dugaan persetubuhan tersebut dengan salah seorang korban anak dari warga Busungbiu.

“Laporannya nomor: LP-B/101/VI/2020/BALI/RES Buleleng tertanggal 14 Agustus lalu,” ucap Iptu Gede Sumarjaya.

Dugaan pencabulan anak dibawah umur sejauh ini prosesnya masih tahap penyelidikan dan pemanggilan saksi-saksi, kemudian kepada korban juga sudah dilakukan visum.

Terkait dengan lambatnya visum yang dilakukan oleh penyidik PPA Polres Buleleng. Menurut Iptu Sumarjaya, karena hambatan teknis yang terjadi.

Dan, kali ini korban bersama ayahnya telah divisum di RSUD Buleleng sekaligus menjalani pemeriksaan psikis untuk proses penyelidikan. 

SINGARAJA – Kasus pencabulan yang melibatkan anak dibawah umur lagi-lagi terjadi di Buleleng. Kali ini seorang anak berusia 9 tahun berinisial KBW diduga menjadi korban pencabulan IPA, warga Busungbiu, Buleleng.

Geram dengan perbuatan terduga pelaku, ayah korban melaporkan IPA ke Unit PPA Reskrim Polres Buleleng.

Menurut INAW, ayah KBW saat ditemui di Polres Buleleng usai menjalani pemeriksaan di Unit PPA mengatakan, laporan tersebut dia layangkan pada 14 Agustus lalu.

Namun, dilakukan pemanggilan pemeriksaan kembali oleh penyidik unit PPA. “Anak kami diminta visum ke RSUD Buleleng oleh penyidik. Padahal, sebelum saat melapor sudah kami minta. Namun sekarang baru disetujui,” ucap INAW.

Menurut INAW, anaknya menjadi korban dugaan pencabulan lantaran pelaku IPA melakukan hal yang tak senonoh terhadap anaknya dengan meraba-raba alat kemaluan korban.

“Saya tahu setelah anak saya melapor. Atas kejadian ini saya langsung melaporkan ke pihak desa untuk meminta pertanggungjawaban dari IPA,” tuturnya.

Kendati telah melapor ke desa, namun IPA malah menghilang dari desa ketika akan dilakukan pemanggilan sehingga ayah dari KBW meneruskan laporan ke Unit PPA Reskrim Polres Buleleng.

“Saya berharap Polres Buleleng serius menuntaskan kasus ini,” pungkasnya. Kasubaghumas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengaku laporan dugaan persetubuhan tersebut dengan salah seorang korban anak dari warga Busungbiu.

“Laporannya nomor: LP-B/101/VI/2020/BALI/RES Buleleng tertanggal 14 Agustus lalu,” ucap Iptu Gede Sumarjaya.

Dugaan pencabulan anak dibawah umur sejauh ini prosesnya masih tahap penyelidikan dan pemanggilan saksi-saksi, kemudian kepada korban juga sudah dilakukan visum.

Terkait dengan lambatnya visum yang dilakukan oleh penyidik PPA Polres Buleleng. Menurut Iptu Sumarjaya, karena hambatan teknis yang terjadi.

Dan, kali ini korban bersama ayahnya telah divisum di RSUD Buleleng sekaligus menjalani pemeriksaan psikis untuk proses penyelidikan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/