DENPASAR – Lapas Kelas II Kerobokan tidak hanya kelebihan penghuni. Lapas terbesar di Bali itu ternyata bangunannya, terutama pagar luar kondisinya sangat memprihatinkan.
Ini karena bangunan sudah uzur. Bahkan, tembok pagar di sebelah barat, persisnya berada di tepi Jalan Mertanadi sudah miring 10 derajat. Kok bisa?
“Pagar di barat itu memang sudah miring 10 derajat ke dalam,” ungkap Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Tonny Nainggolan ditemui Jawa Pos Radar Bali.
Menurut Tonny, kemiringan tersebut disebabkan bangunan sudah berumur 42 tahun. Lapas Kelas IIA Kerobokan dibangun sejak 1976.
“Jadi, sudah sangat tua, sudah waktunya harus direnovasi,” imbuh pria asal Tapanuli Utara itu. Menurutnya, sejak didirikan 42 tahun silam lapas sama sekali belum pernah direnovasi.
Renovasi dilakukan sekali pascakerusuhan besar pada 2012 silam. Saat itu kerusahan besar pecah hingga sejumlah warga binaan sempat menguasai lapas.
Kerusuhan reda setelah aparat gabungan menyerbu ke dalam lapas. Menurut Tonny, pascakerusuhan tersebut yang direnovasi yakni blok C1 dan C2.
Renovasi berupa perbaikan atap, plafon, dinding, termasuk saluran air dan dinding. “Kalau untuk tinggi panggar standar.
Tinggi pagar tembok 3 meter dan kawat berduri 1 meter, jadi 4 meter. Sebenarnya itu (4 meter) sangat rendah sekali,” imbuhnya.
Kondisi bangunan yang sudah tua memicu kekhawatiran tersendiri. Terutama ketika ada gempa besar.
Beberapa waktu lalu ketika gempa besar mengguncang, warga binaan sempat panik. Dibeberkan Tonny, plesteran di sejumlah tiitk juga sudah mulai rusak.
“Harapan kami bisa segera direnovasi,” tukas pria yang sudah memimpin Lapas Kelas IIA Kerobokan selama 1 tahun 10 bulan itu.