27.8 C
Jakarta
11 Desember 2024, 23:59 PM WIB

Amor Ring Acintya…Epilepsi Kambuh, Pemancing Tewas di Danau Batur

KINTAMANI – Kasus korban tenggelam di Danau Batur kembali terjadi. Kali ini, nahas dialami oleh I Ketut Pede, 28.

Warga Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli itu meninggal dunia setelah kecemplung ke dalam danau.

Korban tenggelam Kamis malam (26/4) pukul 19.30 dan baru ditemukan pukul 22.30. Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, korban I Ketut Pede ini memiliki riwayat sakit epilepsi.

Saat kejadian, Pede ini datang ke danau Batur bersama tiga rekannya. “Sampai di danau, korban ini melihat air. Korban juga mengalami sakit ayan sehingga tercebur ke dalam danau,” ujar AKP Sulhadi, Jumat siang.

Saksi Wayan Bawa yang melihat dan berdekatan dengan korban pun berteriak-teriak minta tolong. Mendengar teriakan itu, dua rekan lainnya, Nengah Budiasa dan Ketut Kranta menghampiri.

Mereka berusaha menolong namun situasinya sulit. Perlengkapan yang minim membuat mereka tidak bisa berbuat banyak.

Bahkan, saksi Wayan Bawa malah shock melihat temannya tenggelam. Bawa justru harus dibawa pulang. Sedangkan, rekan lainnya meminta bantuan warga dan pihak kepolisian untuk mencari korban Pede.

AKP Sulhadi menyatakan, polisi yang turun langsung mengobok-obok danau Batur. Diperkirakan, korban Pede ini tenggelam ke dasar danau yang diperkirakan mencapai kedalaman 5 meter.

“Evakuasinya menyisir pinggir areal tempat dia memancing. Akhirnya malam hari, jasad korban langsung ditemukan,” jelas Sulhadi.

Pukul 22.30, jasad korban langsung dicek dan diperkirakan sudah meninggal beberapa menit sebelum penemuan, karena kehilangan oksigen akibat tenggelam.

“Jasad langsung ke rumah duka, untuk diupacarai,” tukasnya. 

KINTAMANI – Kasus korban tenggelam di Danau Batur kembali terjadi. Kali ini, nahas dialami oleh I Ketut Pede, 28.

Warga Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli itu meninggal dunia setelah kecemplung ke dalam danau.

Korban tenggelam Kamis malam (26/4) pukul 19.30 dan baru ditemukan pukul 22.30. Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, korban I Ketut Pede ini memiliki riwayat sakit epilepsi.

Saat kejadian, Pede ini datang ke danau Batur bersama tiga rekannya. “Sampai di danau, korban ini melihat air. Korban juga mengalami sakit ayan sehingga tercebur ke dalam danau,” ujar AKP Sulhadi, Jumat siang.

Saksi Wayan Bawa yang melihat dan berdekatan dengan korban pun berteriak-teriak minta tolong. Mendengar teriakan itu, dua rekan lainnya, Nengah Budiasa dan Ketut Kranta menghampiri.

Mereka berusaha menolong namun situasinya sulit. Perlengkapan yang minim membuat mereka tidak bisa berbuat banyak.

Bahkan, saksi Wayan Bawa malah shock melihat temannya tenggelam. Bawa justru harus dibawa pulang. Sedangkan, rekan lainnya meminta bantuan warga dan pihak kepolisian untuk mencari korban Pede.

AKP Sulhadi menyatakan, polisi yang turun langsung mengobok-obok danau Batur. Diperkirakan, korban Pede ini tenggelam ke dasar danau yang diperkirakan mencapai kedalaman 5 meter.

“Evakuasinya menyisir pinggir areal tempat dia memancing. Akhirnya malam hari, jasad korban langsung ditemukan,” jelas Sulhadi.

Pukul 22.30, jasad korban langsung dicek dan diperkirakan sudah meninggal beberapa menit sebelum penemuan, karena kehilangan oksigen akibat tenggelam.

“Jasad langsung ke rumah duka, untuk diupacarai,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/