28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:15 AM WIB

Bocah 2,5 Tahun di Denpasar Dianiaya Pacar Ibunya Hingga Patah Tulang

DENPASAR-Aksi keji dan tak manusiawi menimpa seorang balita yang masih berusia 2,5 tahun.

Bocah perempuan nan lucu dan menggemaskan berinisial KMW ini menjadi korban kekerasan.

Mirisnya, aksi kekerasan yang menimpa KMW dilakukan oleh teman pria atau pacar dari sang ibu bernama Hari Juaniarta.

Entah apa yang merasuki pikiran Hari Juniarta hingga ia tega dan dengan sadis menganiaya KMW hingga mengalami beberapa cedera serius dibeberapa bagian tubuhnya.

Selain luka benjol pada kepala, luka cekikan di bagian leher, dan luka pada kemaluan, bocah laki-laki kelahiran 01 Mei 2017 ini juga mengalami patah tulang di bagian paha kanan. 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Rabu (27/11), kasus penganiayaan berat yang menimpa KMW ini terjadi di sebuah kos di sekitar Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Kamis malam (21/11) lalu.

KMW yang selama ini dalam pengasuhan nenek dan kakeknya di daerah Monang Maning, sore itu oleh ibunya Khofifah Dwi Ramadhani alias Iva, 20, yang tinggal terpisah di Imam Bonjol datang dan meminta izin kepada nenek KMW dengan alasan akan membawa KMW untuk diajak jalan-jalan ke Lapangan Puputan.

Meski saat itu sang nenek berat hati untuk mengizinkan Iva mengajak KMW, namun karena Iva terus meminta, akhirnya sang nenek mengizinkan KMW ikut ibunya jalan-jalan dengan syarat tantenya harus diajak. “Jadilah sore itu dia (KMW) jalan-jalan bertiga bersama tante dan ibunya,”ujar sumber.

Selanjutnya, imbuh sumber, dari jalan-jalan, KMW tidak langsung diantar ke rumah neneknya. Tetapi KMW diajak ke tempat kost Iva ibunya. Sesampai di kost sang ibu, ternyata sudah ada Hari Juaniarta yang tak lain teman dari Iva.

Lantaran kecapekan, KMW dan tantenya pun ketiduran

Sementara sang nenek yang sudah menunggu sampai jam 23.00 malam merasa gelisah karena cucu (korban KMW) dan anaknya (tantenya KMW) tak kunjung pulang.

Merasa tak enak hati, sang nenek kemudian menelepon Iva (ibu KMW) dan meminta agar KMW dan tantenya diantar pulang.

Selanjutnya, usai ditelepon, tidak berselang lama tante KMW sampai rumah diantar oleh Iva. Sedangkan KMW yang tertidur pulas ditinggal di kost Imam Bonjol bersama dengan terlapor Hari Juaniarta

“Neneknya terkejut kok dia (KMW) tidak diajak pulang,”terang sumber.

Merasa was-was, sang nenek kemudian meminjam motor tetangga menyusul ke kost Iva untuk menjemput cucunya. “Sesampai di Imam Bonjol (kost) kondisi kamar kost gelap dan pintu terkunci,”tambah sumber. 

Melihat kondisi kamar yang gelap dan terkunci, Sang nenek nekat gedor pintu . Setelah dibuka, sang nenek melihat cucunya menangis ketakutan  diujung kasur dan kaki sudah bengkok.

Saat akan digendong KMW menjerit. Ternyata tulang paha kanannya patah dan memar. Selain itu ditemukan juga bekas luka kuku di leher dan kepala dengan benjolan bekas dari benturan.

Usai dibawa dari kost, awalnya KMW hanya dibawa ke bidan, namun karena sudah jam 00.00 bidan tutup, akhirnya dibawalah ke UGD RSUP Sanglah Denpasar dan menjalani perawatan hingga saat ini.

Selanjutnya, atas kasus penganiayaan yang menimpa cucunya itu, kakek korban M. Ali Wijaya, 50, yang tak terima melaporkan kejadian ini ke polisi dalam bentuk Dumas /1036/XI/2019/Bali/Resta Dps pada tanggal 22 November 2019.

Sementara itu, atas kasus yang menimpa KMW, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Wayan Arta Ariawan membenarkan adanya laporan tersebut.

Dijelaskannya, bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih dalam. “Kami masih meminta keterangan saksi-saksi lain juga,” tukasnya.

DENPASAR-Aksi keji dan tak manusiawi menimpa seorang balita yang masih berusia 2,5 tahun.

Bocah perempuan nan lucu dan menggemaskan berinisial KMW ini menjadi korban kekerasan.

Mirisnya, aksi kekerasan yang menimpa KMW dilakukan oleh teman pria atau pacar dari sang ibu bernama Hari Juaniarta.

Entah apa yang merasuki pikiran Hari Juniarta hingga ia tega dan dengan sadis menganiaya KMW hingga mengalami beberapa cedera serius dibeberapa bagian tubuhnya.

Selain luka benjol pada kepala, luka cekikan di bagian leher, dan luka pada kemaluan, bocah laki-laki kelahiran 01 Mei 2017 ini juga mengalami patah tulang di bagian paha kanan. 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Rabu (27/11), kasus penganiayaan berat yang menimpa KMW ini terjadi di sebuah kos di sekitar Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Kamis malam (21/11) lalu.

KMW yang selama ini dalam pengasuhan nenek dan kakeknya di daerah Monang Maning, sore itu oleh ibunya Khofifah Dwi Ramadhani alias Iva, 20, yang tinggal terpisah di Imam Bonjol datang dan meminta izin kepada nenek KMW dengan alasan akan membawa KMW untuk diajak jalan-jalan ke Lapangan Puputan.

Meski saat itu sang nenek berat hati untuk mengizinkan Iva mengajak KMW, namun karena Iva terus meminta, akhirnya sang nenek mengizinkan KMW ikut ibunya jalan-jalan dengan syarat tantenya harus diajak. “Jadilah sore itu dia (KMW) jalan-jalan bertiga bersama tante dan ibunya,”ujar sumber.

Selanjutnya, imbuh sumber, dari jalan-jalan, KMW tidak langsung diantar ke rumah neneknya. Tetapi KMW diajak ke tempat kost Iva ibunya. Sesampai di kost sang ibu, ternyata sudah ada Hari Juaniarta yang tak lain teman dari Iva.

Lantaran kecapekan, KMW dan tantenya pun ketiduran

Sementara sang nenek yang sudah menunggu sampai jam 23.00 malam merasa gelisah karena cucu (korban KMW) dan anaknya (tantenya KMW) tak kunjung pulang.

Merasa tak enak hati, sang nenek kemudian menelepon Iva (ibu KMW) dan meminta agar KMW dan tantenya diantar pulang.

Selanjutnya, usai ditelepon, tidak berselang lama tante KMW sampai rumah diantar oleh Iva. Sedangkan KMW yang tertidur pulas ditinggal di kost Imam Bonjol bersama dengan terlapor Hari Juaniarta

“Neneknya terkejut kok dia (KMW) tidak diajak pulang,”terang sumber.

Merasa was-was, sang nenek kemudian meminjam motor tetangga menyusul ke kost Iva untuk menjemput cucunya. “Sesampai di Imam Bonjol (kost) kondisi kamar kost gelap dan pintu terkunci,”tambah sumber. 

Melihat kondisi kamar yang gelap dan terkunci, Sang nenek nekat gedor pintu . Setelah dibuka, sang nenek melihat cucunya menangis ketakutan  diujung kasur dan kaki sudah bengkok.

Saat akan digendong KMW menjerit. Ternyata tulang paha kanannya patah dan memar. Selain itu ditemukan juga bekas luka kuku di leher dan kepala dengan benjolan bekas dari benturan.

Usai dibawa dari kost, awalnya KMW hanya dibawa ke bidan, namun karena sudah jam 00.00 bidan tutup, akhirnya dibawalah ke UGD RSUP Sanglah Denpasar dan menjalani perawatan hingga saat ini.

Selanjutnya, atas kasus penganiayaan yang menimpa cucunya itu, kakek korban M. Ali Wijaya, 50, yang tak terima melaporkan kejadian ini ke polisi dalam bentuk Dumas /1036/XI/2019/Bali/Resta Dps pada tanggal 22 November 2019.

Sementara itu, atas kasus yang menimpa KMW, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Wayan Arta Ariawan membenarkan adanya laporan tersebut.

Dijelaskannya, bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih dalam. “Kami masih meminta keterangan saksi-saksi lain juga,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/