BANGLI –Bencana tanah longsor akibat hujan deras terjadi di dataran tinggi, Kintamani, Bangli, Senin (28/1).
Bahkan akibat longsor, akses jalan yang menghubungkan Kintamani-Singaraja, tepatnya di Banjar Bantang Kecamatan Kintamani, sejak pukul 10.00 wita putus tertutup material longsor.
Kasubag Humas Polres Bangli, Sulhadi yang dikonfirmasi terkait longsor Kintamani menjelaskan, akibat hujan deras diserta angin kencang yang terjadi di Kintamani menyebabkan tanah hutan setinggi 6 meter.
Akibat longsornya material tanah bercampur bebatuan dan pepohonan itu menyebabkan jalan tertutup. “Unit Lantas dan Patroli Polsek Kintamani melaksanakan pengaturan arus lalin sambil menunggu alat berat Pemkab Bangli dan BPBD Provinsi untuk membersihkan timbunan material,” ujar Sulhadi.
Lebih lanjut, kata sulhadi, selain longsornya tebing, dalam waktu yang hampir bersamaan, sebuah senderan Pura Mas Manik Muncar di Desa Blandingan Kecamatan Kintamani yang baru saja dibangun juga ambrol.
Senderan pura setinggi 5 meter dengan lebar 50 meter itu jebol menimpa balai sake 4 Pos Pecalang Desa Blandingan.
Akibat ambrolnya pura, kata Sulhadi juga mengakibatkan akses jalan menuju menuju Desa Blandingan.
“Sampai saat ini jalan yang menuju Desa Blandingan sudah dibersihkan dan sudah bisa dilalui,” jelasnnya.
Masih terkait musibah di Kintamani, kata Sulhadi, akibat longsor yang terjadi di di Banjar Kayupadi dan Munduk Lantang, juga menyebabkan banjir kiriman di Desa Songan atau tepatnya di depan Balai Banjar Songan A.
Sesuai laporan yang diterima Polres Bangli, akibat longsor yang terjadi di Munduk Lantang dan Kayupadi, jalan raya di depan Balai Banjar Desa Songan A tergenangi air keruh setinggi kurang lebih 50 centimeter atau selutut orang dewasa.
“Namun tidak sampai ke rumah penduduk. Hanya dari data kami sekitar pukul 11.00 ada satu dinding rumah milik I Ketut Sukrawa warga Dusun Kayu Selem, Desa Songan B jebol. Namun tidak ada korban jiwa karena pemilik tidak sedang berada di rumah,” tukasnya.