GIANYAR –Sempat bikin heboh warga, mayat pria penuh luka dan berdarah-darah dengan posisi terkapar di tengah jalan di kawasan Ketewel, Sukawati, Gianyar pada Rabu (27/2) pagi akhirnya terungkap.
Usai ditemukan dan dievakuasi ke rumah sakit, ternyata jasad yang ditandai sebagai Mr X itu ternyata merupakan jasad I Nyoman Meja, 64, warga Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung.
Seperti dibenarkan Kanit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) Polres Gianyar, Ipda I Ketut Nariawan. Dikonfirmasi, Kamis (28/2), ia membenarkan jika identitas dari mayat Mr X sudah teridentifikasi.
Menurut Nariawan, setelah jasad sempat dievakuasi ke RSUD Sanjiwani Gianyar pada Rabu (27/2) sore, beberapa saat kemudian, mayat Meja dikirim ke Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Denpasar. “Pihak keluarga korban telah melihat jasad korban di ruang jenazah RSUP Sanglah. Pihak keluarga meyakini bahwa jenazah itu adalah anggota keluarga mereka,”jelasnya.
Sementara itu, keponakan korban, Ni Ketut Asih, 40, menyatakan jika korban tabrak lari itu adalah pamannya.
Dijelaskan, sebelum ditemukan tewas dalam kondisi tragis, keseharian korban merupakan pemulung yang kerap mencari barang bekas dengan berjalan kaki di seputaran Desa Batuan, Kecamatan Sukawati.
Meja dikenal berangkat memulung pagi hari dan pulang pada sore hari.
Akan tetapi, sejak Selasa sore (26/2), kata Asih, korban tidak pulang ke rumah.
“Biasanya pulang ke rumah jam 6 sore. Tapi dua hari lalu tumben nggak pulang. Keluarga sudah sempat mencari waktu itu di seputaran Sukawati, tapi nggak ketemu,” ujarnya sedih.
Hingga akhirnya, Ni Ketut Asih berusaha mencari tahu, termasuk melihat media sosial.
Dia pun kaget mendengar kabar orang meninggal dunia di jalan raya. Keluarga korban sempat mengecek lokasi kejadian Rabu sore pukul 15.00.
“Tapi di tempat kejadiannya sepi. Jadi kami ke rumah sakit Sanjiwani. Tapi katanya sudah dititip ke Sanglah. Akhirnya kami ke Sanglah mengecek. Ternyata benar itu paman saya,” ujarnya.
Ia dan keluarganya pun mengaku sangat kehilangan dengan kepergian korban. “Mudah-mudahan polisi bisa menangkap yang nabrak,” ujar Asih berharap.
Sedangkan terkait prosesi pemakaman, sesuai rapat keluarga, jasad korban rencananya akan dikuburkan di setra atau kuburan Desa Batuan pada Kamis petang.