26 C
Jakarta
21 September 2024, 2:41 AM WIB

Pencuri Sesari Kabur, Warga Dibuat Kesal, Motor Pelaku Dibakar Massa

GIANYAR – Warga Banjar Subilang, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, meluapkan amarah mereka dengan membakar motor pelaku pencuri sesari (uang di pura).

Sebuah motor Suzui Shogun DK 6526 KY, gosong dibakar warga pada Rabu sore (27/3) pukul 16.00. Hingga Kamis kemarin (28/3) polisi kepolisian masih memburu pelaku yang kabur.

Menurut saksi mata, I Wayan Saba Wardana yang sedang menyabit rumput di areal kuburan, tak jauh dari Pura Dalem Subilang, melihat pelaku yang tidak dikenal mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun.

Pria berciri-ciri gemuk bermuka bulat, berambut ikal, dengan tinggi sekitar 172 cm itu mengenakan celana pendek, kaos ungu dan membawa ransel yang berisi alat pancing.

“Orang itu berhenti di depan pura, lalu tolah-toleh seperti orang mencurigakan,” ujarnya. Saksi pun sempat mengintai gerak-gerik pelaku dari kejauhan.

Ternyata, pelaku itu nekat masuk ke dalam areal Pura Dalem, tak lama kemudian keluar pura. Saksi pun kemudian sempat mendekati pelaku dan sempat bertanya tujuannya masuk ke pura.

“Sempat tanya, bapak dari mana? Dijawab dari Payangan. Apa maksud kesini, dijawab untuk mencari umpan digunakan untuk memancing dikali,” jelasnya.

Karena merasa curiga mencari umpan ikan sampai masuk areal pura, saksi kemudian mendesak pelaku mengenai identitasnya.

Saksi pun mencoba memeriksa isi tas ransel yang dibawanya, namun tidak diberikan. Namun, dari dalam tas ransel kebetulan keluar uang pecahan Rp 2 ribu.

Saksi sempat mengajak pelaku ke balai banjar. Namun di tengah perjalanan, pelaku berusaha merebut sabit yang dibawa saksi.

Bahkan, tangan saksi pun digigit oleh pelaku. Akhirnya pergulatan itu berakhir karena pelaku berhasil kabur ke arah tegalan.

Saksi kemudian berteriak dan memberitahu warga mengenai aksi pencurian di pura. Warga pun berbondong-bondong keluar untuk menangkap pelaku.

Karena tidak menemukan pelaku, warga melampiaskan amarah dengan membakar sepeda motor pelaku yang ketinggalan di depan pura.

Selanjutnya, sekitar pukul 16.30, petugas dari Polsek Payangan turun ke lokasi kejadian untuk memburu pelaku bersama masyarakat setempat.

Dalam perburuan, polisi berhasil menemukan uang sesari terbungkus tas kresek abu-abu yang dibuang oleh pelaku. Uang itu terselip di pohon nanas.

Kapolsek Payangan, AKP Gede Sudyatmaja, menyatakan uang sesari yang berhasil ditemukan sebesar Rp 898 ribu.

“Uangnya dibuang saat yang bersangkutan (pelaku, red) melarikan diri,” ujar AKP Sudyatmaja, kemarin.

Hingga Kamis sore, polisi masih mencari terduga pelaku. “Masih kami lidik,” terangnya. Dalam memburu pelaku, ada beberapa petunjuk yang ditinggalkan pelaku.

Selain ciri-ciri tubuh tinggi gemuk dan berambut ikal. Pelakunya meninggalkan sepeda motor yang sudah gosong dibakar warga.

Dari nomor polisi, motor itu milik orang berinisial NKA, warga Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati. 

GIANYAR – Warga Banjar Subilang, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, meluapkan amarah mereka dengan membakar motor pelaku pencuri sesari (uang di pura).

Sebuah motor Suzui Shogun DK 6526 KY, gosong dibakar warga pada Rabu sore (27/3) pukul 16.00. Hingga Kamis kemarin (28/3) polisi kepolisian masih memburu pelaku yang kabur.

Menurut saksi mata, I Wayan Saba Wardana yang sedang menyabit rumput di areal kuburan, tak jauh dari Pura Dalem Subilang, melihat pelaku yang tidak dikenal mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun.

Pria berciri-ciri gemuk bermuka bulat, berambut ikal, dengan tinggi sekitar 172 cm itu mengenakan celana pendek, kaos ungu dan membawa ransel yang berisi alat pancing.

“Orang itu berhenti di depan pura, lalu tolah-toleh seperti orang mencurigakan,” ujarnya. Saksi pun sempat mengintai gerak-gerik pelaku dari kejauhan.

Ternyata, pelaku itu nekat masuk ke dalam areal Pura Dalem, tak lama kemudian keluar pura. Saksi pun kemudian sempat mendekati pelaku dan sempat bertanya tujuannya masuk ke pura.

“Sempat tanya, bapak dari mana? Dijawab dari Payangan. Apa maksud kesini, dijawab untuk mencari umpan digunakan untuk memancing dikali,” jelasnya.

Karena merasa curiga mencari umpan ikan sampai masuk areal pura, saksi kemudian mendesak pelaku mengenai identitasnya.

Saksi pun mencoba memeriksa isi tas ransel yang dibawanya, namun tidak diberikan. Namun, dari dalam tas ransel kebetulan keluar uang pecahan Rp 2 ribu.

Saksi sempat mengajak pelaku ke balai banjar. Namun di tengah perjalanan, pelaku berusaha merebut sabit yang dibawa saksi.

Bahkan, tangan saksi pun digigit oleh pelaku. Akhirnya pergulatan itu berakhir karena pelaku berhasil kabur ke arah tegalan.

Saksi kemudian berteriak dan memberitahu warga mengenai aksi pencurian di pura. Warga pun berbondong-bondong keluar untuk menangkap pelaku.

Karena tidak menemukan pelaku, warga melampiaskan amarah dengan membakar sepeda motor pelaku yang ketinggalan di depan pura.

Selanjutnya, sekitar pukul 16.30, petugas dari Polsek Payangan turun ke lokasi kejadian untuk memburu pelaku bersama masyarakat setempat.

Dalam perburuan, polisi berhasil menemukan uang sesari terbungkus tas kresek abu-abu yang dibuang oleh pelaku. Uang itu terselip di pohon nanas.

Kapolsek Payangan, AKP Gede Sudyatmaja, menyatakan uang sesari yang berhasil ditemukan sebesar Rp 898 ribu.

“Uangnya dibuang saat yang bersangkutan (pelaku, red) melarikan diri,” ujar AKP Sudyatmaja, kemarin.

Hingga Kamis sore, polisi masih mencari terduga pelaku. “Masih kami lidik,” terangnya. Dalam memburu pelaku, ada beberapa petunjuk yang ditinggalkan pelaku.

Selain ciri-ciri tubuh tinggi gemuk dan berambut ikal. Pelakunya meninggalkan sepeda motor yang sudah gosong dibakar warga.

Dari nomor polisi, motor itu milik orang berinisial NKA, warga Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/