DENPASAR – Jasad penghuni kos-kosan di Jalan Pulau Batanta Banjar. Seblanga, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat, yang meninggal di kamar kos dalam kondisi tidak wajar sampai saat ini masih berada di dalam kamar jenazah RS Sanglah.
Korban yang diketahui bernama Abdul Aziz, asal Malang, Jawa Timur, ini ditemukan dalam kondisi tidur terlentang di atas tempat tidur,
kaki berada di sebelah utara, kepala sebelah selatan, kedua tangan berada di atas perut, dan membusuk. Dugaan korban meninggal tidak wajar pun mencuat. Benarkah?
Belum diketahui pasti. Namun, teman-teman korban saat ditemui di kamar jenazah RS Sanglah mengungkap kejanggalan dibalik kematian korban Abdul Aziz.
Mereka menduga ada kedekatan “khusus” antara korban Azis dengan Ical yang kini keberadaanya tidak diketahui.
“Ical ini sering menginap di kos Azis. Azis ngakunya saudara sepupu. Padahal sepengetahuan saya, sih bukan,” ujar sumber Jawa Pos Radar Bali.
Hubungan dekat antara keduanya pun belum diketahui kapan di mulai. Sebab, korban sendiri yang baru tinggal dan kerja di Bali sejak setahun lalu ini pun orangnya tertutup.
“Orangnya (Aziz) memang pendiam, nggak mau menceritakan persoalan pribadinya,” ujar Sandika, 26, suvervisor tempat Aziz bekerja kemarin.
Menurutnya, pada hari Kamis (26/4), Aziz memang bekerja lembur sampai jam 10 malam. Esoknya, Jumat (27/4), pihak perusahaan bingung mencari keberadaan Azis karena semestinya ia bekerja pagi.
“Kok nggak ada kabar (Aziz), padahal, di Aziz ini biasa libur di hari Rabu. Kami pun mencoba mencari tahu. Eh akhirnya dapat kabar dari rekan kerja bahwa Aziz ditemukan meninggal,” tuturnya.
Disinggung mengenai kedekatan Aziz dan Ical, pihak perusahaan sendiri mengaku tak tahu pasti. Sandika mengaku tak mengenal si Ical yang sebut-sebut dekat dengan korban.
Namun, beberapa barang yang digunakan oleh korban, seperti I Phone 8 dan Note 8 ada dugaan diberikan oleh Ical.
“Kalau Aziz sendiri sih nggak kelihatan suka sesama cowok. Karena sekitar lebaran yang lalu, Aziz sempat mau reseign karena mau menikah dengan pacarnya di Malang, namun nggak jadi. Nggak tahu kalau si Ical,” tutupnya.