RadarBali.com – Partai Gerindra masih mengintip celah dan berhitung peluang menghadapi Pilgub Bali 2018.
Gerindra belum terlalu intens melakukan lobi-lobi politik dengan calon partai politik. Sebaliknya Gerindra memilih melakukan penguatan kader dan mulai menyiapkan kader-kadernya diusung sebagai bakal calon Gubernur Bali.
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pada penguatan struktur partai.
Seperti membentuk kepengurusan hingga tingkat ranting atau desa/kelurahan. Penguatan struktur itu, diyakini memberi daya dorong lebih besar bagi mesin partai saat menghadapi PIlgub Bali 2018 maupun Pileg dan Pilpres 2019.
Khusus untuk Pilgub Bali, Sukarta menyatakan Gerindra sangat terbuka dalam proses ini. Namun ia tak memungkiri bahwa Gerindra memprioritaskan kader.
“Kalau ada kader yang mau maju, kami utamakan kader yang ada,” kata Sukarta disela-sela acara pelantikan PAC dan Pengurus Ranting Gerindra se-Kabupaten Buleleng, di Sekretariat DPC Gerindra Buleleng, Selasa (1/8).
Lebih lanjut Sukarta mengatakan, pihaknya juga tengah menjajagi koalisi dengan menjalin komunikasi politik pada partai-partai lain. Bahkan komunikasi ini dilakukan dengan pengurus pusat parpol lain.
Saat disinggung figur, Sukarta menyatakan jalan mengusung figur masih terbuka lebar. Figur pada Pilgub Bali, versi Gerindra, bukan hanya mengerucut pada tiga figur seperti Ketut Sudikerta, Wayan Koster dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saja.
“Yang tidak disebut ada Gus Sukarta, ada Nyoman Ray Yusha (Ketua DPC Gerindra Buleleng, Red). Kan banyak ada,” imbuhnya.
Ia menganggap polling yang mengerucut pada tiga nama bukan hasil final. Berkaca pada Pilbup Klungkung 2013 silam, Gerindra keluar sebagai underdog dan menjadi partai penguasa di Klungkung.
Ketua Harian DPP Gerindra Moekhlas Sidik yang kemarin juga hadir ke Buleleng, menyerahkan sepenuhnya mekanisme koalisi kepada masing-masing DPD dan DPC.