33.4 C
Jakarta
20 November 2024, 14:22 PM WIB

Mbok Mega Inginkan Paket Koster – Urip, Cok Ace Pasrah

12:41:15RadarBali.com – Konstalasi politik di internal PDI Perjuangan semakin dinamis. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, yang mendaftar bakal calon wakil gubernur melalui PDIP pada 4 Juli lalu memasrahkan rekomendasi pada induk partai berlambang banteng moncong putih itu.

Termasuk jika Wayan Koster “dikawin paksa” dengan figur lain. “Bagi tiyang (saya, Red) siapa saja yang dapat (rekomendasi) tidak masalah. Tiyang tidak harus berambisi masuk sistem,” ujar Penglingsir Puri Ubud, Gianyar itu kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin (1/8).

Cok Ace menyebut keputusan partai memilih paket sudah berbagai dasar pertimbangan. Sebagai bakal calon, apalagi bukan dari kader PDIP, dia memasrahkan keputusan pada partai.

“Apapun yang diputuskan pasti terbaik, tiyang hormati. Saya siap jadi pemain, kalau pun tidak juga tidak apa-apa,” imbuhnya diplomatis.

Meski demikian, Cok Ace menyebut dirinya masih terus menjalin komunikasi dengan Koster. Dirinya juga sudah mendapat restu dari keluarga inti, yakni anak, istri, keponakan dan kakak.

Sementara untuk keluarga besar Puri Ubud belum diadakan pertemuan. “Rapat dengan keluarga besar Puri Ubud belum. Saya ini kan masih bakal calon, saya tidak mau keluarga terombang-ambing,” tandasnya.

Cok Ace berharap calon pemimpin Bali ke depan bisa mengakomodir pariwisata sebagai ujung tombak kemajuan Bali.

Dia pun sudah menyiapkan hadiah buku untuk calon Gubernur dan Wagub Bali ke depan. Buku tersebut disusun Cok Ace sendiri.

Katanya, buku tersebut berisi tentang langkah apa saja yang harus dilakukan untuk kemajuan pariwisata Bali ke depan.

Di antaranya pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. “Bukunya saya tulis sendiri, sekarang masih saya susun. Syukur-syukur saya maju, maka bisa lebih mudah mengimplementasikan isi buku itu,” sambung ketua PHRI Bali itu. 

Ditambahkan, perlu strategi tepat untuk memajukan Bali yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata.

Sebagai catatan, nama Cok Ace santer dipaketkan dengan Koster setelah ada pertemuan di Pura Samuan Tiga, Gianyar, beberapa bulan lalu.

Sejak saat itu muncul paket Koster – Ace. Namun, belakangan paket tersebut diprediksi berpeluang berubah, tergantung keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Cok Ace tidak memungkiri jika dirinya maju karena banyak didorong kalangan pariwisata, khususnya Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Bali.

Saat datang mendaftar, Cok Ace didampingi perwakilan PHRI kabupaten/kota di Bali. “Saya urusan dengan keluarga sudah selesai. Keluarga sudah mengizinkan saya ingin mengabdi, menyumbangkan pikiran bagi Bali,” pungkasnya. 

12:41:15RadarBali.com – Konstalasi politik di internal PDI Perjuangan semakin dinamis. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, yang mendaftar bakal calon wakil gubernur melalui PDIP pada 4 Juli lalu memasrahkan rekomendasi pada induk partai berlambang banteng moncong putih itu.

Termasuk jika Wayan Koster “dikawin paksa” dengan figur lain. “Bagi tiyang (saya, Red) siapa saja yang dapat (rekomendasi) tidak masalah. Tiyang tidak harus berambisi masuk sistem,” ujar Penglingsir Puri Ubud, Gianyar itu kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin (1/8).

Cok Ace menyebut keputusan partai memilih paket sudah berbagai dasar pertimbangan. Sebagai bakal calon, apalagi bukan dari kader PDIP, dia memasrahkan keputusan pada partai.

“Apapun yang diputuskan pasti terbaik, tiyang hormati. Saya siap jadi pemain, kalau pun tidak juga tidak apa-apa,” imbuhnya diplomatis.

Meski demikian, Cok Ace menyebut dirinya masih terus menjalin komunikasi dengan Koster. Dirinya juga sudah mendapat restu dari keluarga inti, yakni anak, istri, keponakan dan kakak.

Sementara untuk keluarga besar Puri Ubud belum diadakan pertemuan. “Rapat dengan keluarga besar Puri Ubud belum. Saya ini kan masih bakal calon, saya tidak mau keluarga terombang-ambing,” tandasnya.

Cok Ace berharap calon pemimpin Bali ke depan bisa mengakomodir pariwisata sebagai ujung tombak kemajuan Bali.

Dia pun sudah menyiapkan hadiah buku untuk calon Gubernur dan Wagub Bali ke depan. Buku tersebut disusun Cok Ace sendiri.

Katanya, buku tersebut berisi tentang langkah apa saja yang harus dilakukan untuk kemajuan pariwisata Bali ke depan.

Di antaranya pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. “Bukunya saya tulis sendiri, sekarang masih saya susun. Syukur-syukur saya maju, maka bisa lebih mudah mengimplementasikan isi buku itu,” sambung ketua PHRI Bali itu. 

Ditambahkan, perlu strategi tepat untuk memajukan Bali yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata.

Sebagai catatan, nama Cok Ace santer dipaketkan dengan Koster setelah ada pertemuan di Pura Samuan Tiga, Gianyar, beberapa bulan lalu.

Sejak saat itu muncul paket Koster – Ace. Namun, belakangan paket tersebut diprediksi berpeluang berubah, tergantung keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Cok Ace tidak memungkiri jika dirinya maju karena banyak didorong kalangan pariwisata, khususnya Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Bali.

Saat datang mendaftar, Cok Ace didampingi perwakilan PHRI kabupaten/kota di Bali. “Saya urusan dengan keluarga sudah selesai. Keluarga sudah mengizinkan saya ingin mengabdi, menyumbangkan pikiran bagi Bali,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/