Pangkat wanita ini baru letnan dua. 10 tahun lalu. Kini di pundaknya sudah bertengger empat bintang: jendral penuh. Jendral Angkatan Darat. Di Thailand.
Besok pagi sang jendral mendapat jabatan baru lagi: permaisuri raja. Dinobatkan dalam sebuah acara kerajaan yang meriah.
Perkawinannya sendiri sudah dilangsungkan 1 Mei lalu. Dalam sebuah perkawinan menurut tata cara agama Budha dan adat kerajaan.
Nama jendral wanita itu: Suthida Tidjai. Usia 40 tahun. Belum pernah menikah. Jabatan kemiliteran terakhirnya adalah kepala keamanan Raja Vajiralonkorn. Yang minggu depan mulai menyandang gelar Rama X. Setelah dinobatkan dalam acara selama tiga hari, 4-5-6 Mei 2019.
Suthida sudah menjadi pengawal Vajiralonkorn sejak umur 35 tahun. Sejak Vajiralonkorn masih berstatus putra mahkota.
Latar belakang Suthida adalah keluarga biasa. Bukan dari kalangan ningrat.
Selulus jurusan komunikasi di sebuah universitas di Bangkok, Suthida menjadi pramugari. Di perusahaan penerbangan Thai Airways.
Lalu Suthida masuk Angkatan Darat. Tahun 2010. Pangkat pertamanya letnan dua. Mirip dengan lulusan Akabri di Indonesia.
Tidak sampai satu tahun, masih di tahun 2010, pangkatnya naik menjadi letnan satu.
Tahun berikutnya, 2011, pangkatnya juga naik dua kali: menjadi kapten dan mayor.
Tahun berikutnya lagi, 2012, naik lagi. Dua kali lagi: letnan kolonel dan kolonel.
Begitulah: tahun berikutnya sudah menjadi mayor jendral. Lalu letnan jendral. Dan di tahun 2017, ketika berumur 38 tahun, Suthida sudah berpangkat jendral penuh.
Ketika bertugas sebagai ajudan putra mahkota, Suthida masih berpangkat kolonel. Sang Putra Mahkota juga masih berstatus suami dari istri ketiganya: Srirasmi Suwadee. Yang, tumben, amat cocok. Bisa berlangsung selama 11 tahun.
Istri ketiganya ini semula digambarkan sebagai yang terakhir. “Saya ini sudah berumur 50 tahun,” katanya saat menikah yang ketiga itu.
Pernikahan itu semula sangat privat. Tapi Srirasmi cepat hamil. Sang ayah, Raja Bhumibol, lantas mengumumkan perkawinan itu. Sekalian mengangkat Srirasmi menjadi Princess.
Umur Srirasmi baru 22 tahun saat itu. Masih berstatus mahasiswa manajemen bisnis. Tapi sejak mahasiswa itu sudah diminta tinggal di istana. Sebagai lady in waiting.
Pasangan ini terlihat serasi. Dua kali tersiar foto yang langka: istri raja yang masih remaja itu hanya pakai g-string. Saat menyuapi anjing kesayangan sang pangeran. Satunya lagi tanpa pakaian sama sekali di bagian atasnya. Topless. Saat merayakan ulang tahun anjing itu juga.
Anjing itu sendiri sangat diistimewakan. Diberi gelar kebangsawanan: Pangeran Fufu. Fufu adalah namanya. Sang anjing diberi pangkat kemiliteran juga: marsekal udara.
Ternyata sesuatu kemudian terjadi. Raja Bhumibol mengirim surat ke menteri dalam negeri. Agar seluruh keluarga menantunya itu melepaskan gelar bangsawan yang pernah diberikan.
Mengapa?
Mereka dituduh korupsi. Memanfaatkan gelar kerajaan. Mereka diadili. Tujuh orang. Dihukum antara 2 sampai 5 tahun.
Srirasmi pun diceraikan oleh Putra Mahkota. Dengan uang cerai sekitar Rp 90 miliar.
Saat itu kolonel Suthida sudah menjadi ajudan si pangeran.
Istri ketiga ini memberikan anak yang akan jadi putra mahkota kelak: Dipangkorn Rasmijoti.
Dari ketiga isterinya itu Raja Vajiralonkorn punya 7 anak.
Istri pertamanya, Soamsawali, hanya bertahan empat tahun. Bahkan isteri keduanya hanya dua tahun: Yuvadhida Suratsawadee.
Minggu ini, sampai minggu depan, Thailand penuh perayaan. Semula rakyat hanya tahu ini: akan ada penobatan Rama X. Yang sebenarnya sudah jadi raja sejak tiga tahun lalu. Sejak ayahandanya, Raja Bhumibol wafat di tahun 2016.
Bayangan orang awam: Rama X dinobatkan dalam status duda. Ternyata tiba-tiba ada perkawinan agung sebelum penobatan raja.
Lihatlah foto perkawinan sang raja. Atau masuklah ke Youtube. Lihat videonya. Bagaimana, di sana, sang istri harus menghormat suami sampai ndlosor. Amatilah baik-baik. Siapa tahu Anda akan melakukannya juga untuk suami Anda.(Dahlan Iskan)