33.4 C
Jakarta
30 April 2024, 16:34 PM WIB

ORI Bali Tagih Janji, Minta Kedua Paslon Teken Komitmen

DENPASAR –Pasangan calon (paslon) Cagub – Cawagub Bali tidak bisa seenaknya menebar janji manis dalam berkampanye.

Pasalnya, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali tengah membuat terobosan agar kedua paslon merealisasikan janji yang sudah dibuat.

ORI meminta kedua paslon menandatangani komitmen melaksanakan misi dan visi pada 7 – 8 Mei mendatang.

“Kami ingin memastikan apa yang dijanjikan paslon bisa ditagih, itu saja. Jangan setelah janji, lalu lupa,” sentil Kepala ORI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali.

Pria asal Kepulauan Solor, Flores Timur itu menegaskan, ORI meminta kedua paslon meneken komitmen melaksanakan janji kepada publik karena publik tidak bisa menagih secara langsung.

ORI sebagai lembaga negara yang bertugas mengawasi pelayanan publik memiliki mekanisme untuk menagih jani paslon jika sudah menjadi Gubernur dan Wagub Bali.

“Penandatanganan ini bukan kontrak politik tapi semacam komitmen agar memastikan paslon menjalankan misi dan visi mereka.

Kami sebagai lembaga negara mengawasi pelayanan publik, ingin semua misi dan visi diwujudkan,” tegas pria 49 tahun itu. 

Lebih lanjut dijelaskan Umar, ORI ingin mendengar secara detail penjelasan misi dan visi paslon terutama terkait pelayanan publik ke depan.

Langkah apa saja yang akan dilakukan paslon jika mereka terpilih. Sebab, pelayanan publik di Bali menurut Umar masih perlu diperbaiki dan dikembangkan.

Dia mencontohkan pelayanan publik dalam bidang infrastruktur seperti jalan. “Di Bali kan masih banyak jalan dan jembatan  rusak.

Terus Puskesmas juga banyak perlu perbaikan. Belum lagi masalah perizinan. Nah, kami ingin tahu apa yang akan mereka lakukan ke depan,” tandas lulusan Sastra UGM itu.

Ditambahkan, pelayanan publik perlu mendapat perhatian khusus karena kebutuhan masyarakat selalu berkembang.

Karena itu diperlukan cara adaptasi agar pelayanan publik bisa maksimal. Umar sendiri mengaku sudah mendengar secara umum misi dan visi kedua paslon melalui acara debat kandidat belum lama ini.

Namun, pihaknya perlu mendapat penjelasan detail sekaligus memastikan misi dan visi bisa direalisasikan.

Terkait kehadiran kedua paslon, Umar menyatakan paslon nomor urut dua yaitu Koster – Ace sudah menyatakan siap hadir.

Sementara paslon nomor urut satu yakni Mantra – Kerta masih belum memberi kepastian karena harus menyesuaikan jadwal kampanye.

“Jadwal undangan palon sengaja kami pisahkan agar konsentrasi massa tidak terlalu banyak. Paslon tidak perlu bawa massa karena ini bukan kampanye,” tukas lulusan magister Fisipol UI 2004 itu.

DENPASAR –Pasangan calon (paslon) Cagub – Cawagub Bali tidak bisa seenaknya menebar janji manis dalam berkampanye.

Pasalnya, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali tengah membuat terobosan agar kedua paslon merealisasikan janji yang sudah dibuat.

ORI meminta kedua paslon menandatangani komitmen melaksanakan misi dan visi pada 7 – 8 Mei mendatang.

“Kami ingin memastikan apa yang dijanjikan paslon bisa ditagih, itu saja. Jangan setelah janji, lalu lupa,” sentil Kepala ORI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali.

Pria asal Kepulauan Solor, Flores Timur itu menegaskan, ORI meminta kedua paslon meneken komitmen melaksanakan janji kepada publik karena publik tidak bisa menagih secara langsung.

ORI sebagai lembaga negara yang bertugas mengawasi pelayanan publik memiliki mekanisme untuk menagih jani paslon jika sudah menjadi Gubernur dan Wagub Bali.

“Penandatanganan ini bukan kontrak politik tapi semacam komitmen agar memastikan paslon menjalankan misi dan visi mereka.

Kami sebagai lembaga negara mengawasi pelayanan publik, ingin semua misi dan visi diwujudkan,” tegas pria 49 tahun itu. 

Lebih lanjut dijelaskan Umar, ORI ingin mendengar secara detail penjelasan misi dan visi paslon terutama terkait pelayanan publik ke depan.

Langkah apa saja yang akan dilakukan paslon jika mereka terpilih. Sebab, pelayanan publik di Bali menurut Umar masih perlu diperbaiki dan dikembangkan.

Dia mencontohkan pelayanan publik dalam bidang infrastruktur seperti jalan. “Di Bali kan masih banyak jalan dan jembatan  rusak.

Terus Puskesmas juga banyak perlu perbaikan. Belum lagi masalah perizinan. Nah, kami ingin tahu apa yang akan mereka lakukan ke depan,” tandas lulusan Sastra UGM itu.

Ditambahkan, pelayanan publik perlu mendapat perhatian khusus karena kebutuhan masyarakat selalu berkembang.

Karena itu diperlukan cara adaptasi agar pelayanan publik bisa maksimal. Umar sendiri mengaku sudah mendengar secara umum misi dan visi kedua paslon melalui acara debat kandidat belum lama ini.

Namun, pihaknya perlu mendapat penjelasan detail sekaligus memastikan misi dan visi bisa direalisasikan.

Terkait kehadiran kedua paslon, Umar menyatakan paslon nomor urut dua yaitu Koster – Ace sudah menyatakan siap hadir.

Sementara paslon nomor urut satu yakni Mantra – Kerta masih belum memberi kepastian karena harus menyesuaikan jadwal kampanye.

“Jadwal undangan palon sengaja kami pisahkan agar konsentrasi massa tidak terlalu banyak. Paslon tidak perlu bawa massa karena ini bukan kampanye,” tukas lulusan magister Fisipol UI 2004 itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/