RadarBali.com – Tokoh dari partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) tidak ketinggalan meramaikan bursa penjaringan calon bupati dan wakil bupati di sekretariat Koalisi Gianyar Bangkit.
Dua tokoh Gerindra yang mendaftar adalah Cokorda Gede Putra Pemayun dan Ni Made Candra Yuni. Namun, keduanya tidak terlalu ngotot dapat rekomendasi, hanya menyerahkan sepenuhnya ke KGB.
Cokorda Gede Putra Pemayun yang merupakan Bendesa Pakraman Jero Kuta Pejeng, kecamatan Tampaksiring menyerahkan dua formulir pendaftaran.
Cok Putra Pemayun mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati maupun sebagai bakal calon wakil bupati. Cok Pemayun sendiri tidak terlalu ngotot untuk mendapat rekomendasi.
“Saya serahkan hasilnya ke KGB. Apakah nanti sebagai calon bupati atau wakil, saya siap menerima keputusan untuk maju pilkada nanti,” ujar Cok Pemayun.
Ditanya soal peluang, Cok Pemayun yang juga Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Gianyar itu tetap menyerahkan kepada mekanisme di KGB yang terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat dan PKPI itu.
Yang jelas, Cok Pemayun maju atas dorongan banyak pihak. Dia mengaku, banyak pihak yang mengharapkannya melakukan pembenahan dengan menjabat sebagai bupati Gianyar.
“Ini berkat dorongan masyarakat luas, yang meminta saya melakukan perbaikan dari bawah, seperti subak dan desa pakraman,” terangnya.
Selain Cok Pemayun, tokoh Gerindra yang ikut mendaftarkan diri adalah pensiunan pejabat eselon II di Pemkab Gianyar, Ni Made Candra Yuni.
Candra Yuni diwakilkan oleh perwakilan sayap partai Gerindra, Ketua Bidang Perempuan DPD Gerindra Bali, Sabariah.
Candra Yuni ini mendaftar sebagai bakal wakil bupati Gianyar. “Kami yakin perempuan bisa diterima oleh pemilih di Gianyar,” ujar Sabariah.
Apabila mendapat rekomendasi nanti, Sabariah mengaku Candra Yuni siap memperjuangkan aspirasi perempuan di Gianyar.
Pihaknya juga yakin bisa mendulang banyak suara dari kaum perempuan Gianyar. “Ini bukan baru perempuan berpolitik. Kami yakin mendapat tempat di hati masyarakat,” tukasnya.
