RadarBali.com – Keputusan Ni Made Suastini atau populer dipanggil Dek Ulik, mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Klungkung mendapat sinyal positif dari DPP Hanura.
Pengurus pusat Hanura mengisyaratkan mendukung penuh Dek Ulik untuk bertarung pada Pilkada Klungkung.
Sinyal dukungan itu dilontarkan salah satu pengurus DPP Hanura, Inas Nasrullah Zuber, di sela-sela konferensi pers jelang pembukaan Rapimnas I Hanura, kemarin (3/8).
“Di Bali ada kok, ada satu kader perempuan yang elektabilitasnya tinggi dan cukup dikenal masyarakat. Itu bisa menjadi bahan pertimbangan kami dukung maju Pikada,” ujar Inas.
Apakah itu Dek Ulik? “Ya, anda lebih tahu daripada saya. Dia itu kekuatan baru Hanura. Karena ada kemungkinan menang, makanya harus kami dorong” jawabnya diplomatis.
Pria yang juga Ketua OC Rampimnas I Hanura itu menegaskan, Hanura akan mengutamakan kader daripada nonkader.
Menurutnya syarat untuk mendapat rekomendasi harus melalui penjaringan dan survei. Dari hasil survei yang dilakukan partai harus memiliki elektabilitas tinggi.
DPP Hanura merekomendasikan sepuluh lembaga survei untuk digunakan di daerah. “Nanti kami minta dua nama dari daerah untuk kami pertimbangkan. Perkiraan Februari atau Maret, rekomendasi sudah turun,” tukas anggota Komisi VI DPR RI itu.
Yang menarik saat ditanya sikap Hanura yang terkesan main dua kaki pada peta persaingan Pilgub Bali, Ketua DPD Hanura Bali, Made Sudarta merapat ke kubu PDIP melalui Wayan Koster, sementara Gede Pasek Suardika, yang notabene Wakil Ketua Umum Hanura mengaku sudah beberapa kali dihubungi Ketut Sudikerta diajak berpasangan, Inas punya jawaban sendiri.
Menurut Inas, sampai saat ini belum ada keputusan apapun dari DPP Hanura. Dia menilai sepakterjang Sudarta dan Pasek di Bali sebagai sesuatu yang wajar.
Partai mempunyai kewajiban menjalin komunikasi dengan partai lain. Apalagi di Bali, Hanura belum bisa mengusung calon sendiri pada Pilgub.
“Yang namanya politisi kan biasa main ke sana dan ke sini. Tapi, nanti saat rekomendasi sudah turun semua harus ikut,” tegasnya.
Sementara Made Sudarta menanggapi pernyataan Inas dengan santai. Politisi asal Mengwi itu mengatakan, pendekatan dengan parpol lain boleh-boleh saja tergantung kondisi yang ada.
“Saya ketemu Pak Koster itu kan bukan datang, tapi balasan kunjungan setelah dua kali datang ke tempat kami,” kelitnya.
Terkait sinyal dukungan DPP terhadap Dek Ulik, Sudarta menyebut hal itu bisa saja terjadi. Apalagi Dek Ulik merupakan kader Hanura yang menjabat Ketua Srikandi Hanura Bali.
“Kalau memang dia (Dek Ulik) mumpuni, kenapa tidak. Semua masih dinamis,” tukasnya