DENPASAR – Tagar #2019Tetap Jokowi datang dari Pulau Dewata. Dukungan terhadap presiden ke-7 Indonesia itu ditegaskan serangkaian Deklarasi Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Provinsi Bali di Ayucious, Renon, kemarin malam.
Kepada Jawa Pos Radar Bali, I Made Duarsa, Koordinator Daerah KAPT Bali mengatakan, Bali hadir untuk menggodok masalah Pariwisata dan Seni Budaya untuk menjaga kebhinnekaan tetap harmoni.
Materi tentang kepariwisataan ini akan disodorkan kepada Jokowi sebagai bahan pertimbangan program Nawacita jilid 2.
“KAPT adalah sinergi para alumni dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang selama ini bergerak di bidang profesional.
KAPT dibentuk untuk mendukung kepemimpinan Presiden Jokowi. Jika selama ini para alumni bergerak sebatas lingkup masing-masing perguruan tinggi,
di Pilpres 2019 ini disinergikan lintas perguruan tinggi untuk tetap mendukung Jokowi di periode ke-2,” ucapnya.
Imbuh Duarsa, KAPT berfokus mengampanyekan keberhasilan Jokowi periode 2014-2019 dan menangkal politik identitas, isu intoleransi serta radikalisme yang kemungkinan akan dilakukan kelompok lawan.
“Saat ini sudah terbentuk KAPT di sejumlah daerah di Indonesia. Dalam menghadapi masa kampanye Pilpres yang semakin dekat, masing-masing koordinator daerah (Korda) KAPT diminta
masukan materi yang akan dibahas di Rakernas dan dibukukan untuk diserahkan kepada Jokowi sebagai bahan pertimbangan Nawacita 2,” tandasnya.
Duarsa merinci dalam merumuskan rekomendasi KAPT untuk Nawacita 2, setiap Koordinator Daerah dan Komisariat Perguruan Tinggi diminta untuk mempersiapkan sejumlah materi.
Korda KAPT Sumut mempersiapkan materi tentang hukum; Jawa Tengah tentang ekonomi kerakyatan; Jawa Timut tentang kemaritiman; Jakarta Raya tentang politik dan paham kebangsaan;
Jawa Barat tentang energi dan sumber daya alam; Daerah Istimewa Jogjakarta tentang pembangunan pedesaan; Sulawesei Utara tentang pengembangan Indonesia Timur;
Sulawesi Selatan tentang koperasi dan ekonomi gotong royong; Komisariat Institut Teknologi Bandung tentang industri dalam negeri,
Komisariat Institut Pertanian Bogor tentang pertanian dan kemandirian pangan; Komisariat Universitas Indonesia tentang perempuan dan anak; dan Komisariat Universitas Gadjah Mada tentang infrastruktur.
“Korda dan komisariat lainnya dipersilahkan memilih materi atau topik yang akan dibawakan dengan mengacu pendalaman Nawacita 1,” tegas Duarsa