31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:04 AM WIB

Sudikerta Dilucuti, Demer Minta Loyalis Mau Diajak Kerjasama

DENPASAR – Sudah jatuh tertimpa tangga. Usai ditetapkan menjadi tersangka dugaan dalang penipaun jual beli tanah Rp 150 miliar di Pecatu, kini jabatan politik I Ketut Sudikerta di partai Golkar mulai dilucuti.

Pria yang populer dengan nama alias “Tommy kecil” itu dicopot sebagai ketua DPD I Golkar Bali.  DPP Golkar menunjuk Gde Sumerjaya Linggih sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Bali.

Tentu tidak mudah bagi Sudikerta melepas jabatannya itu. Sebab, jabatan Ketua DPD I Golkar Bali itu sudah dia sandang sejak 2009 lalu.

Semestinya masa bakti Sudikerta sebagai orang nomor satu di Golkar Bali berakhir 2020 mendatang.

Pencopotan Sudikerta itu berdasar SK DPP Golkar bernomor: Kep362/DPP/Golkar/XII/2018.

Surat itu diteken langsung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F. Paulus. SK diserahkan Korbid Kepartaian DPP Golkar, Ibnu Muzir dan diterima langsung Demer pukul 16.00 WIB.

“Berdasar hasil rapat DPP Golkar hari ini (kemarin, Red), jabatan Ketua DPD I Golkar Bali menjadi Plt. Kebetulan saya yang ditunjuk menjadi Plt-nya,” ujar I Gde Sumerjaya Linggih kepada Jawa Pos Radar Bali.

Pria yang karib disapa Demer itu Demer berharap seluruh kader Golkar di Bali bisa kompak. Dia meminta seluruh kader bekerja dengan baik dan lebih bersemangat.

Mengingat hajatan pileg dan pilpres tinggal empat bulan lagi. Salah satu alasan DPP Golkar mencopot Sudikerta karena ditetapkan tersangka oleh Polda Bali.

Penunjukkan Plt dimaksudkan agar roda organisasi tetap berjalan. “Memberhentikan Saudara I Ketut Sudikerta sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Bali masa bakti 2015 – 2020.” Demikian bunyi penetapan dalam SK DPP Golkar.

Demer sendiri sebelumnya menjabat Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali. Dengan penunjukkan Plt ini maka Demer diizinkan rangkap jabatan.

Meski sudah ditunjuk sebagai Plt, Demer berharap Sudikerta bisa segera menuntaskan kasus yang menimpanya.

“Saya prihatin juga dengan Pak Sudikerta. Dengan melepas tanggung jawab (Ketua DPD I Golkar Bali), semoga Pak Sudikerta bisa lebih fokus menangani kasus yang menimpanya,” imbuh anggota DPR RI itu.

Untuk menjalankan tugas barunya, Demer menyatakan hari ini mulai turun ke bawah untuk konsolidasi dengan kader beringin.

Konsolidasi dengan kader diperlukan agar kader lebih bersemangat lagi menghadapi pilpres dan pileg.

Demer ingin kasus Sudikerta ditetapkan sebagai tersangka bisa dijadikan pemicu semangat kader lebih keras lagi untuk melakukan kerja politik.

Disinggung bagaimana menghadapai loyalis Sudikerta, politikus asal Buleleng itu menyatakan pihaknya harus bekerja ekstrakeras.

“Kalau itu ada (loyalis Sudikerta), saya minta bergabung bekerja bersama-sama. Tapi, kalau tidak mau saya juga tidak bisa memaksa. Saya berharap semua kader solid,” imbuhnya.

Untuk target Partai Golkar di Bali dalam Pileg 2019, Demer mengatakan kasus Sudikerta tidak mengendurkan target yang sudah ditetapkan.

“Target kami tetap tiga kursi untuk DPR RI. Kami tidak menyurutkan semangat, bahkan ini menjadi semangat kita, sebagai bahan motivasi dalam bekerja,” tukas pria berkumis itu.

 

DENPASAR – Sudah jatuh tertimpa tangga. Usai ditetapkan menjadi tersangka dugaan dalang penipaun jual beli tanah Rp 150 miliar di Pecatu, kini jabatan politik I Ketut Sudikerta di partai Golkar mulai dilucuti.

Pria yang populer dengan nama alias “Tommy kecil” itu dicopot sebagai ketua DPD I Golkar Bali.  DPP Golkar menunjuk Gde Sumerjaya Linggih sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Bali.

Tentu tidak mudah bagi Sudikerta melepas jabatannya itu. Sebab, jabatan Ketua DPD I Golkar Bali itu sudah dia sandang sejak 2009 lalu.

Semestinya masa bakti Sudikerta sebagai orang nomor satu di Golkar Bali berakhir 2020 mendatang.

Pencopotan Sudikerta itu berdasar SK DPP Golkar bernomor: Kep362/DPP/Golkar/XII/2018.

Surat itu diteken langsung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F. Paulus. SK diserahkan Korbid Kepartaian DPP Golkar, Ibnu Muzir dan diterima langsung Demer pukul 16.00 WIB.

“Berdasar hasil rapat DPP Golkar hari ini (kemarin, Red), jabatan Ketua DPD I Golkar Bali menjadi Plt. Kebetulan saya yang ditunjuk menjadi Plt-nya,” ujar I Gde Sumerjaya Linggih kepada Jawa Pos Radar Bali.

Pria yang karib disapa Demer itu Demer berharap seluruh kader Golkar di Bali bisa kompak. Dia meminta seluruh kader bekerja dengan baik dan lebih bersemangat.

Mengingat hajatan pileg dan pilpres tinggal empat bulan lagi. Salah satu alasan DPP Golkar mencopot Sudikerta karena ditetapkan tersangka oleh Polda Bali.

Penunjukkan Plt dimaksudkan agar roda organisasi tetap berjalan. “Memberhentikan Saudara I Ketut Sudikerta sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Bali masa bakti 2015 – 2020.” Demikian bunyi penetapan dalam SK DPP Golkar.

Demer sendiri sebelumnya menjabat Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali. Dengan penunjukkan Plt ini maka Demer diizinkan rangkap jabatan.

Meski sudah ditunjuk sebagai Plt, Demer berharap Sudikerta bisa segera menuntaskan kasus yang menimpanya.

“Saya prihatin juga dengan Pak Sudikerta. Dengan melepas tanggung jawab (Ketua DPD I Golkar Bali), semoga Pak Sudikerta bisa lebih fokus menangani kasus yang menimpanya,” imbuh anggota DPR RI itu.

Untuk menjalankan tugas barunya, Demer menyatakan hari ini mulai turun ke bawah untuk konsolidasi dengan kader beringin.

Konsolidasi dengan kader diperlukan agar kader lebih bersemangat lagi menghadapi pilpres dan pileg.

Demer ingin kasus Sudikerta ditetapkan sebagai tersangka bisa dijadikan pemicu semangat kader lebih keras lagi untuk melakukan kerja politik.

Disinggung bagaimana menghadapai loyalis Sudikerta, politikus asal Buleleng itu menyatakan pihaknya harus bekerja ekstrakeras.

“Kalau itu ada (loyalis Sudikerta), saya minta bergabung bekerja bersama-sama. Tapi, kalau tidak mau saya juga tidak bisa memaksa. Saya berharap semua kader solid,” imbuhnya.

Untuk target Partai Golkar di Bali dalam Pileg 2019, Demer mengatakan kasus Sudikerta tidak mengendurkan target yang sudah ditetapkan.

“Target kami tetap tiga kursi untuk DPR RI. Kami tidak menyurutkan semangat, bahkan ini menjadi semangat kita, sebagai bahan motivasi dalam bekerja,” tukas pria berkumis itu.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/