26.3 C
Jakarta
24 November 2024, 0:06 AM WIB

IB Oka Gunastawa: Jangan Beri Tempat Bagi Penista Pancasila

KARANGASEM – Kehadiran Sang Ideolog sekaligus Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Taman Budaya Jagat Karana, Kelurahan Padang Kerta, Karangasem, Minggu (7/4) hari ini membawa misi penting.

Misi bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu jelas Ketua DPW NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa adalah pengakuan terhadap dasar negara, yaitu Pancasila.

Jokowi- Ma’ruf Amin, Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia pada Pemilu 2019 dinilai sebagai figur yang memegang teguh nilai-nilai Pancasila.

“Kita ini sebenarnya masih mengakui atau tidak Pancasila sebagai ideologi? Kalau kita masih akui, mari kita perkuat, kita revitalisasi. Kita harus membuat program untuk memperkuat itu.

Bukan sekadar program biasa, sesaat atau temporer, tapi program permanen agar ideologi Pancasila mendapat tempat di hati masyarakat,” ucap Ida Bagus Oka Gunastawa mengutip penjelasan Surya Paloh.

10 hari jelang hari pencoblosan, Rabu (17/4) mendatang, Caleg DPR RI nomor urut 1 Partai NasDem dapil Bali itu menegaskan tidak ada satupun yang bisa menyelesaikan misi besar membawa kemenangan bagi Jokowi- Ma’ruf Amin, kecuali dengan kesadaran bahwa semua harus bekerja sama.

“Mengedepankan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi. Intinya, tidak ada tempat bagi penista Pancasila di republik ini,” ucap politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem itu.

Gerakan restorasi yang diperjuangkan NasDem, tegas IB Oka Gunastawa adalah gerakan perubahan yang dimulai dari sikap mental masyarakat Indonesia.

“Pesan Bapak Surya Paloh, kalau mau bangsa ini besar, kita harus membangun budaya malu. Budaya malu harus hadir di tengah-tengah kita.

Ini lebih penting dari pendidikan mana pun,” tegasnya sembari menyebut budaya malu inilah yang membuat NasDem menjadi salah satu dari dua parpol di republik ini yang tidak mencalonkan eks napi korupsi pada Pemilu 2019.

Lebih lanjut, Ida Bagus Oka Gunastawa menyarankan para penista Pancasila untuk angkat kaki dari Indonesia.

“Tapi tentunya perjuangkan itu akan sangat sulit dilakukan karena mereka tidak punya rasa malu. Makan, tidur, dan menikmati kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan bangsa,

namun ingin mengganti ideologi Pancasila. Merekalah “musuh” kita bersama sehingga kita harus rajin belajar dan banyak membaca buku serta mendengarkan

wejangan dari para pendahulu agar otak kita tak ikut “tercemar”. Jangan beri tempat bagi penista Pancasila di Indonesia!!!,” tegasnya. (rba)

KARANGASEM – Kehadiran Sang Ideolog sekaligus Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Taman Budaya Jagat Karana, Kelurahan Padang Kerta, Karangasem, Minggu (7/4) hari ini membawa misi penting.

Misi bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu jelas Ketua DPW NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa adalah pengakuan terhadap dasar negara, yaitu Pancasila.

Jokowi- Ma’ruf Amin, Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia pada Pemilu 2019 dinilai sebagai figur yang memegang teguh nilai-nilai Pancasila.

“Kita ini sebenarnya masih mengakui atau tidak Pancasila sebagai ideologi? Kalau kita masih akui, mari kita perkuat, kita revitalisasi. Kita harus membuat program untuk memperkuat itu.

Bukan sekadar program biasa, sesaat atau temporer, tapi program permanen agar ideologi Pancasila mendapat tempat di hati masyarakat,” ucap Ida Bagus Oka Gunastawa mengutip penjelasan Surya Paloh.

10 hari jelang hari pencoblosan, Rabu (17/4) mendatang, Caleg DPR RI nomor urut 1 Partai NasDem dapil Bali itu menegaskan tidak ada satupun yang bisa menyelesaikan misi besar membawa kemenangan bagi Jokowi- Ma’ruf Amin, kecuali dengan kesadaran bahwa semua harus bekerja sama.

“Mengedepankan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi. Intinya, tidak ada tempat bagi penista Pancasila di republik ini,” ucap politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem itu.

Gerakan restorasi yang diperjuangkan NasDem, tegas IB Oka Gunastawa adalah gerakan perubahan yang dimulai dari sikap mental masyarakat Indonesia.

“Pesan Bapak Surya Paloh, kalau mau bangsa ini besar, kita harus membangun budaya malu. Budaya malu harus hadir di tengah-tengah kita.

Ini lebih penting dari pendidikan mana pun,” tegasnya sembari menyebut budaya malu inilah yang membuat NasDem menjadi salah satu dari dua parpol di republik ini yang tidak mencalonkan eks napi korupsi pada Pemilu 2019.

Lebih lanjut, Ida Bagus Oka Gunastawa menyarankan para penista Pancasila untuk angkat kaki dari Indonesia.

“Tapi tentunya perjuangkan itu akan sangat sulit dilakukan karena mereka tidak punya rasa malu. Makan, tidur, dan menikmati kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan bangsa,

namun ingin mengganti ideologi Pancasila. Merekalah “musuh” kita bersama sehingga kita harus rajin belajar dan banyak membaca buku serta mendengarkan

wejangan dari para pendahulu agar otak kita tak ikut “tercemar”. Jangan beri tempat bagi penista Pancasila di Indonesia!!!,” tegasnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/