RadarBali.com – Meski telah mengirim sejumlah nama ke DPP Golkar, DPD I Golkar Bali menyatakan bakal memprioritaskan Koalisi Bali Mandara (KBM) untuk Pilgub 2018.
Calon pendamping Ketut Sudikerta pun diupayakan dari partai yang tergabung dalam gerbong KBM, sebagaimana Pilgub sebelumnya.
Pada Pilgub Bali 2013 lalu, KBM merupakan “koalisi gemuk” yang terdiri dari sembilan parpol; Golkar, Demokrat, PAN, Hanura, Gerindra, PKB, PKPI, PNBK dan PKP.
“KBM tetap kami prioritaskan. Nama-nama yang sekarang kami kirim ke DPP itu untuk disurvei dengan cara dipaketkan dengan Pak Sudikerta,” jelas Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali kemarin (9/8).
Sugawa mengungkapkan, di antara nama yang sudah dikirim ke DPP adalah Made Mudarta (Ketua DPD Demokrat Bali), Gede Pasek Suardika (Wakil Ketua Umum Hanura), IB Rai Dharmawijaya Mantra (Wali Kota Denpasar) dan Cok Ngurah Pemayun (Sekda Bali).
Ditegaskan Sugawa, pilihan untuk mempertahnkan KBM karena sudah terjalin komunikasi sejak Pilgub sebelumnya.
Selain itu, dalam perjalanan koalisi di pemerintahan dan dewan juga KBM tampil kompak. “KBM ini sudah terbukti bisa memperjuangkan kepentingan rakyat, karena itu kami ingin lanjutkan. Alasan lain KBM karena suara Golkar baru 20 persen di dewan, jadi butuh partner lain,” beber politisi asal Buleleng itu.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD I Golkar Bali, Dewa Suamba Negara menjelaskan, sejatinya ada 11 nama yang dikirim ke DPP Golkar.
Nama-nama tersebut dikirim untuk disurvei guna mengentahui elektabilitas masing-masing. Suamba juga menegaskan, Golkar akan tetap melanjutkan KBM sebagai koalisi pada Pilgub 2018.
“Hasil survei paling lambat akhir September. Setelah hasil survei turun, baru bisa meranking dan diputuskan siapa pendamping Pak Sudikerta,” terangnya.