RadarBali.com – Pertengahan hingga akhir September ini tampaknya bakal menjadi periode yang mendebarkan bagi kader PDI Perjuangan Bali.
Sebab, rekomendasi cagub/cawagub diyakini bakal diturunkan ketua umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri pada bulan ini.
Yang menarik, jelang rekomendasi turun persaingan di dalam internal kader banteng juga makin sengit.
Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster yang didengung-dengungkan kandidat kuat penerima rekomendasi posisinya belum aman.
Berbagai sumber menyebutkan, nama AA Ngurah Puspayoga juga berpeluang mendapat rekomendasi sebagai cagub.
AA Puspayoga yang notabene menteri yang rawan di reshuffle disokong kelompok Puri Satria tidak rela rekomendasi hilang begitu saja.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi DPD PDIP Bali Kadek Diana menyatakan, semua kader PDIP berpeluang menerima rekomendasi.
Terutama kader yang sudah berjuang untuk partai serta menempati posisi strategis. Namun, peluang besar tetap dimiliki kader yang mengikuti mekanisme penjaringan.
“Sekarang, siapa yang ikut mekanisme penjaringan itu yang mendekati rekomendasi. Kalau dilihat dari situ, Pak Puspayoga kan tidak ikut,” ujar Kadek Diana.
Saat ditanya peluang Koster dan Cok Ace, Diana langsung mengatakan paket Koster – Ace bisa disebut paling mendekati rekomendasi.
Kok bisa? Dijelaskan, Koster banyak mendapat dukungan dari kader PDIP. Seluruh DPC PDIP se-Bali sudah menyatakan dukungan bulat mendukung Koster.
Namun, saat kembali ditanya berapa peluang Koster mendapat rekomendasi, Diana enggan menjawab. Katanya, dirinya tidak bisa memastikan persentase.
“Kalau ada yang bilang rekomendasi Koster – Ace, itu mendekati kebenaran,” jawabnya. Walau begitu, sebelum ada keputusan resmi dari DPP dan Megawati, apapun bisa terjadi.
“Siapapun kader yang ditunjuk partai, itu yang terbaik dan wajib didukung kader,” tukas pria asal Gianyar itu.
Terkait kepastian turunnya rekomendasi, Diana meneruskan pernyataan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristyanto.
Dikatakan Diana, berdasar pernyataan Hasto, rekomendasi pilgub Bali turun pada pertengahan September.
”Yang jelas September ini turun. Tapi, tanggal dan kepastiannya kami belum tahu,” terangnya. Ditambahkan, biasanya rekomendasi diumumkan setelah pucuk pimpinan partai, yakni Ketua DPD dipanggil DPP.
Setelah ketua partai daerah menerima mandat, barulah diumumkan ke publik. “Saya sampai saat ini belum mendapat informasi rekomendasi turun. Tapi, sesuai keterangan Sekjen, rekomendasi pilkada seluruh Bali turun mulai September,” tukas pria yang juga anggota DPRD Bali itu.
Jika rekomendasi jadi turun September ini, maka PDIP berpeluang menjadi partai pertama yang mengeluarkan rekomendasi satu paket.
Sebelumnya Golkar mengeluarkan rekomendasi cagub kepada Ketut Sudikerta. Namun, untuk cawagub Sudikerta belum mendapat kepastian.
“Kayaknya partai lain sengaja menunggu kami mengeluarkan calon. Tidak apa kami diintip, kami siap bersaing,” tuturnya.
Disinggung soal koalisi, Diana menyebut masih terus menjalin komunikasi. Diana menegaskan, PDIP meski memenuhi syarat mengajukan calon sendiri tanpa koalisi, tapi PDIP tidak mau melangkah sendiri.
Menurutnya sampai saat ini baru Hanura yang datang ke DPD PDIP Bali. Selain Hanura ada PKB, namun kedatangan PKB baru sebatas silaturahmi.
“Kami berupaya mendapat koalisi, kalau tidak dapat kami siap berjuang sendiri. Kami sudah pengalaman tanpa koalisi, kami akan perbaiki pilgub 2013 lalu,” pungkasnya.