26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 5:11 AM WIB

Keluarga Cari Pakai Gong, Ditemukan Tidur Seorang Diri di SDN 1 Bitra

Siswa kelas VII di SMPN 2 Gianyar, berinisial I Komang AD, 13, sempat kabur meninggalkan rumah dan dinyatakan hilang dari rumahnya di Banjar Triwangsa,

Kelurahan Bitra, Kecamatan Gianyar pada Rabu petang (8/11) pukul 19.00. Pihak keluarga bersama kerabatnya melangsungkan pencarian menggunakan gamelan gong.

Kebetulan atau tidak, Komang AD akhirnya ditemukan enam jam kemudian atau pada Kamis dini hari (9/11) pukul 01.00.

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

GAMELAN berupa neng-neng dipukul oleh sekitar 20 orang warga Banjar Triwangsa, Kelurahan Bitra, Kecamatan Gianyar pada Rabu petang mulai pukul 19.00.

“Sambil memukul gong, warga di sini juga teriak-teriak memanggil namanya, Omang…, Omang… (panggilan untuk Komang AD),” ujar ibu kandung Komang AD, Ni Nyoman Suleni, ditemui dikediamannya di Banjar Triwangsa, kemarin.

Suleni dan keluarganya tinggal di rumah dekat sungai. Kediaman Omang dan keluarganya cukup luas lengkap dengan bangunan style Bali.

Ditemui di rumah tersebut, Suleni menceritakan, pencarian putra ketiganya itu menggunakan gong berawal Rabu sore lalu.

“Omang ini sekarang lagi libur hari raya. Setiap hari dia keluar melancong ke rumah temannya,” ujar Suleni. Biasanya, Omang ini pulang dari melancong paling sore pukul 16.00.

“Tapi kemarin (Rabu lalu) dia pulang sampai jam enam (18.00). Akhirnya saya sama bapaknya memarahi dia,” ungkap Suleni.

Setelah dimarahi, Omang bukannya introspeksi diri. Dia malah ngambek dan memilih meninggalkan rumah.

“Setelah dimarahi, tahu-tahu tidak ada di kamarnya. Saya cari dia ke sekeliling rumah tidak ketemu,” ujar Suleni.

Suleni pun panik karena putra ketiganya tidak ketemu. “Di gang atas saya tanyakan ke orang-orang, di sana ramai, semuanya nggak melihat Omang,” keluhnya.

Suleni pun tambah bingung. Itu karena jalan ke rumahnya hanya dilewati dua buah gang. Dan selama Omang hilang, gang ramai dipenuhi orang nongkrong.

“Akhirnya, ada tetangga saya, Mangku Wayan Ardana ini menanyakan (ke orang pintar) ke Gung Aji Bitra. Katanya dibilang dilarikan wong samar (orang yang tidak kelihatan, red),” jelas Suleni.

Setelah bertanya ke orang pintar, akhirnya, pihak keluarga dan beberapa kerabat pun berinisitif mencarinya menggunakan gong berupa Neng-Neng.

Pencarian menggunakan gong itu dilakukan keliling wilayah banjar Triwangsa. Berbekal senter, warga menyusuri sungai, menuju tempat-tempat yang dianggap angker hingga ke setra Desa Bitra.

“Sambil mukul gong, juga memanggil namanya,” ungkap Suleni. Akhirnya, Omang ditemukan di dalam areal SDN 1 Bitra.

Di SDN itu, Omang terlihat tiduran di sebuah kursi dengan posisi kaki di atas meja. Posisi Omang tidur dekat dengan pintu gerbang sekolah.

“Setelah pulang, saya mandikan dia. Lalu Omang makannya banyak sekali. Katanya dia hanya diam saja di sana (SDN 1 Bitra, red),” terang Suleni.

Siang kemarin, Omang tidak ada di rumahnya. Omang diberikan melancong ke rumah temannya. Dengan catatan, dia harus pulang lebih awal.

“Sekarang saya biarkan dulu dia lancong ke temannya. Nanti saya cari suruh pulang,” jelasnya. Menurut Mangku Wayan Ardana, yang ikut mencari Omang, mengaku sempat bingung.

“Saya bawa senter besar sudah dua kali melintas di SD itu (SDN 1 Bitra). Saya sudah senteri depan sekolah, kok tidak saya temukan,” ujarnya heran.

Bahkan, warga dan beberapa teman Omang yang ikut membantu mencari juga berteriak-teriak memanggil namanya.

“Kalau memang Omang di SD, kan dengar ada suara gong. Ternyata setelah lewat lagi sekali, dia malah tiduran di kursi sekolah,” ungkapnya.

Uniknya, lanjut mangku Ardana, posisi kursi tempat Omang tidur itu dekat dengan gerbang sekolah.

“Kalau memang dia dari tadi tiduran, seharusnya dengar suara gong. Dan kami senter sekolahnya juga tidak kelihatan,” ujarnya.

“Setelah kami temukan Omang, dia mengaku dari tadi di sana saja. Katanya dari pergi dari rumahnya dia masih tiduran di sana (kursi tunggu sekolah),” tukasnya

Siswa kelas VII di SMPN 2 Gianyar, berinisial I Komang AD, 13, sempat kabur meninggalkan rumah dan dinyatakan hilang dari rumahnya di Banjar Triwangsa,

Kelurahan Bitra, Kecamatan Gianyar pada Rabu petang (8/11) pukul 19.00. Pihak keluarga bersama kerabatnya melangsungkan pencarian menggunakan gamelan gong.

Kebetulan atau tidak, Komang AD akhirnya ditemukan enam jam kemudian atau pada Kamis dini hari (9/11) pukul 01.00.

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

GAMELAN berupa neng-neng dipukul oleh sekitar 20 orang warga Banjar Triwangsa, Kelurahan Bitra, Kecamatan Gianyar pada Rabu petang mulai pukul 19.00.

“Sambil memukul gong, warga di sini juga teriak-teriak memanggil namanya, Omang…, Omang… (panggilan untuk Komang AD),” ujar ibu kandung Komang AD, Ni Nyoman Suleni, ditemui dikediamannya di Banjar Triwangsa, kemarin.

Suleni dan keluarganya tinggal di rumah dekat sungai. Kediaman Omang dan keluarganya cukup luas lengkap dengan bangunan style Bali.

Ditemui di rumah tersebut, Suleni menceritakan, pencarian putra ketiganya itu menggunakan gong berawal Rabu sore lalu.

“Omang ini sekarang lagi libur hari raya. Setiap hari dia keluar melancong ke rumah temannya,” ujar Suleni. Biasanya, Omang ini pulang dari melancong paling sore pukul 16.00.

“Tapi kemarin (Rabu lalu) dia pulang sampai jam enam (18.00). Akhirnya saya sama bapaknya memarahi dia,” ungkap Suleni.

Setelah dimarahi, Omang bukannya introspeksi diri. Dia malah ngambek dan memilih meninggalkan rumah.

“Setelah dimarahi, tahu-tahu tidak ada di kamarnya. Saya cari dia ke sekeliling rumah tidak ketemu,” ujar Suleni.

Suleni pun panik karena putra ketiganya tidak ketemu. “Di gang atas saya tanyakan ke orang-orang, di sana ramai, semuanya nggak melihat Omang,” keluhnya.

Suleni pun tambah bingung. Itu karena jalan ke rumahnya hanya dilewati dua buah gang. Dan selama Omang hilang, gang ramai dipenuhi orang nongkrong.

“Akhirnya, ada tetangga saya, Mangku Wayan Ardana ini menanyakan (ke orang pintar) ke Gung Aji Bitra. Katanya dibilang dilarikan wong samar (orang yang tidak kelihatan, red),” jelas Suleni.

Setelah bertanya ke orang pintar, akhirnya, pihak keluarga dan beberapa kerabat pun berinisitif mencarinya menggunakan gong berupa Neng-Neng.

Pencarian menggunakan gong itu dilakukan keliling wilayah banjar Triwangsa. Berbekal senter, warga menyusuri sungai, menuju tempat-tempat yang dianggap angker hingga ke setra Desa Bitra.

“Sambil mukul gong, juga memanggil namanya,” ungkap Suleni. Akhirnya, Omang ditemukan di dalam areal SDN 1 Bitra.

Di SDN itu, Omang terlihat tiduran di sebuah kursi dengan posisi kaki di atas meja. Posisi Omang tidur dekat dengan pintu gerbang sekolah.

“Setelah pulang, saya mandikan dia. Lalu Omang makannya banyak sekali. Katanya dia hanya diam saja di sana (SDN 1 Bitra, red),” terang Suleni.

Siang kemarin, Omang tidak ada di rumahnya. Omang diberikan melancong ke rumah temannya. Dengan catatan, dia harus pulang lebih awal.

“Sekarang saya biarkan dulu dia lancong ke temannya. Nanti saya cari suruh pulang,” jelasnya. Menurut Mangku Wayan Ardana, yang ikut mencari Omang, mengaku sempat bingung.

“Saya bawa senter besar sudah dua kali melintas di SD itu (SDN 1 Bitra). Saya sudah senteri depan sekolah, kok tidak saya temukan,” ujarnya heran.

Bahkan, warga dan beberapa teman Omang yang ikut membantu mencari juga berteriak-teriak memanggil namanya.

“Kalau memang Omang di SD, kan dengar ada suara gong. Ternyata setelah lewat lagi sekali, dia malah tiduran di kursi sekolah,” ungkapnya.

Uniknya, lanjut mangku Ardana, posisi kursi tempat Omang tidur itu dekat dengan gerbang sekolah.

“Kalau memang dia dari tadi tiduran, seharusnya dengar suara gong. Dan kami senter sekolahnya juga tidak kelihatan,” ujarnya.

“Setelah kami temukan Omang, dia mengaku dari tadi di sana saja. Katanya dari pergi dari rumahnya dia masih tiduran di sana (kursi tunggu sekolah),” tukasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/