SEMARAPURA– KPU Klungkung akhirnya merilis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Klungkung 2018 di Kantor KPU Klungkung kemarin.
Terungkap Calon Wakil Bupati Klungkung I Ketut Mandia memiliki harta paling besar. Sementara yang memiliki harta kekayaan paling sedikit diantara keempatnya adalah Calon Bupati Klungkung 2018, Tjokorda Bagus Oka.
Ketua KPU Klungkung Made Kariada mengungkapkan semua pasangan calon diwajibkan mengumumkan untuk mengumumkan LHKPN yang sudah diverifikasi oleh KPK.
Berdasar koordinasi yang telah dilakukan KPU dengan kedua Paslon, semua sudah menerima hasil verifikasi dari KPK.
“Karena ini harus diumumkan oleh pasangan calon sendiri dan difasilitasi oleh KPU atau jika berhalangan hadir maka bisa dikuasakan kepada KPU untuk diumumkan,” jelasnya.
Berdasar LHKPN yang telah diverifikasi oleh KPK, terungkap jumlah harta kekayaan Calon Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mencapai Rp 1.727.454.403.
Jumlah tersebut terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 1 miliar lebih, alat transportasi dan mesin senilai Rp 270 juta lebih, harta bergerak lainnya Rp 39,2 juta, dan kas atau setara kas sebesar Rp 397 juta.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta tercatat memiliki harta sebesar Rp 1.636.484.122. Terdiri dari harta tanah dan benda senilai Rp 1,4 miliar,
alat transportasi dan mesin senilai Rp 94,5 juta, harta bergerak lainnya sebesar Rp 113,7 juta, dan kas atau setara kas sebesar Rp 28,2 juta.
Sementara itu untuk pasangan Calon Bupati Klungkung Tjokorda Bagus Oka, memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 610.504.959.
Kekayaan tersebut terdiri dari alat transportasi dan mesin senilai Rp327 juta, harta bergerak lainnya sebesar Rp 104 juta lebih, dan kas atau setara kas sebesar Rp 179 juta lebih.
Untuk Calon Wakil Bupati Klungkung I Ketut Mandia, jumlah total harta kekayaannya mencapai Rp 2.048.965.553.
Kekayaan tersebut terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp 1,3 miliar lebih, alat transportasi dan mesin senilai Rp 576 juta,
harta bergerak lainnya Rp 5 juta, kas atau setara kas sebesar Rp 599 juta lebih, harta lainnya Rp 317,4 juta, sementara hutang sebesar Rp 804 juta lebih.