33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:15 PM WIB

Hanya Bisa Pasrah Melihat Api Melalap Barang dan Uang Hasil Jualan

Pasar Anyar atau biasa dikenal Pasar Batu Kandik di Jalan Gunung Galunggung, Ubung Kaja, Denpasar, Sabtu (11/8) pukul 12.45, terbakar.

Cerita miris dan menyentuh pun dialami para pedagang yang kios 

 

MARCELLO PAMPURS, Denpasar

 

Hanya sekitar satu jam, si jago merah melalap habis ratusan kios.

 Tak banyak barang pedagang yang mampu diselamatkan.

 Diantara ratusan kios, ada seorang pedagang Ni Nyoman Suarini.

 Pedagang yang menyewa kios di Blok I ini hanya bisa melihat dan meratap ketika api melalap seluruh barang dagangannya.

 Kesedihan wajahnya tampak sangat jelas. “Semua (barang) habis dalam waktu cepat,”ujar Suarini  dengan suara lirih.

 Matanya yang berkaca-kaca juga seolah tak mampu ia sembunyikan. 

 Meski  bermula hanya api kecil yang merambat kios, namun hanya dalam hitungan menit, Suarini melihat sejumlah barang perlengkapan upacara miliknya hangus menjadi abu.  

 Saat api merambat dan membakar separuh barang dagangan, Suarini sempat ingin berniat menyelamatkan barang-barang dagangannya.

 Namun seketika niat tersebut diurungkannya lantara melihat amukan api semakin menggila.

 “Saya seperti kehilangan akal dan panik. Akhirnya saya tinggalkan saja,” ujarnya dengan nada setengah frustasi.

Bahkan, bukan hanya dagangan yang ludes, uang hasil jualan sejak pagi juga ikut raib dijilat si jago merah. “walaupun jumlahnya tidak seberapa, bagi kami itu berharga,”ujar Suarini.

Suarini pun pasrah. Ia juga mengaku masih bersyukur, meski barang habis, dirinya tak menjadi korban saat musibah kebakaran Sabtu siang.

 

Pasar Anyar atau biasa dikenal Pasar Batu Kandik di Jalan Gunung Galunggung, Ubung Kaja, Denpasar, Sabtu (11/8) pukul 12.45, terbakar.

Cerita miris dan menyentuh pun dialami para pedagang yang kios 

 

MARCELLO PAMPURS, Denpasar

 

Hanya sekitar satu jam, si jago merah melalap habis ratusan kios.

 Tak banyak barang pedagang yang mampu diselamatkan.

 Diantara ratusan kios, ada seorang pedagang Ni Nyoman Suarini.

 Pedagang yang menyewa kios di Blok I ini hanya bisa melihat dan meratap ketika api melalap seluruh barang dagangannya.

 Kesedihan wajahnya tampak sangat jelas. “Semua (barang) habis dalam waktu cepat,”ujar Suarini  dengan suara lirih.

 Matanya yang berkaca-kaca juga seolah tak mampu ia sembunyikan. 

 Meski  bermula hanya api kecil yang merambat kios, namun hanya dalam hitungan menit, Suarini melihat sejumlah barang perlengkapan upacara miliknya hangus menjadi abu.  

 Saat api merambat dan membakar separuh barang dagangan, Suarini sempat ingin berniat menyelamatkan barang-barang dagangannya.

 Namun seketika niat tersebut diurungkannya lantara melihat amukan api semakin menggila.

 “Saya seperti kehilangan akal dan panik. Akhirnya saya tinggalkan saja,” ujarnya dengan nada setengah frustasi.

Bahkan, bukan hanya dagangan yang ludes, uang hasil jualan sejak pagi juga ikut raib dijilat si jago merah. “walaupun jumlahnya tidak seberapa, bagi kami itu berharga,”ujar Suarini.

Suarini pun pasrah. Ia juga mengaku masih bersyukur, meski barang habis, dirinya tak menjadi korban saat musibah kebakaran Sabtu siang.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/