26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 2:58 AM WIB

Sampah Rumah Tangga Naik Drastis, Siapkan Kontainer Tampung Sampah

Wabah corona membuat sektor ekonomi turun drastis. Banyak pekerja yang dirumahkan dan melakukan pekerjaan di rumah.

Tapi, dampak dari Work From Home (WFH) justru membuat petugas kebersihan kewalahan. Produksi sampah semakin banyak, terutama sampah rumah tangga.

 

 

M.BASIR, Negara

DI tengah mewabahnya corona virus disease (Covid-19), aktivitas warga di luar memang semakin berkurang.

Namun tidak terlihat dengan lalu lalang truk yang membawa sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.

Para pekerja kebersihan itu justru semakin sibuk dengan sampah yang diangkut dari tempat pembuangan sampah sementara di beberapa titik seluruh wilayah Jembrana.

Menurut salah satu sopir truk sampah, ratusan kubik sampah setiap hari mereka angkut menuju TPA satu- satunya di Jembrana.

Sejak beberapa hari terakhir, volume sampah di pasar memang berkurang, justru sampah dari rumah tangga yang dibuang ke TPS bertambah banyak.

Karena sampah dari rumah tangga yang dibuang ke TPA Peh, petugas kebersihan dituntut harus lebih rutin mengecek sampah di TPS dan membawanya ke TPA.

“Kebetulan saya bagian angkut sampah dari pasar, ada pengurangan volumenya. Tapi, yang dari rumah tangga semakin banyak,” kata Ketut Weren, salah satu petugas angkut sampah di TPA Peh.

Di saat semua orang harus bekerja di rumah karena pandemi, petugas kebersihan masih tetap bekerja. Bahkan pekerjaan lebih banyak lagi karena volume sampah justru semakin banyak.

Namun, tetap dengan protokol yang telah ditentukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, sejak penyebaran Covid-19 hingga ke Jembrana pemulung sampah sudah tidak ada lagi di TPA Peh sejak dua pekan terakhir.

Karena itu, petugas yang menimbun sampah dengan alat berat setelah diturunkan dari truk volumenya juga bertambah.

“Kalau ada pemulung memang lebih ringan kerjaan, karena sampah dipilah pemulung dulu,” kata operator alat berat di TPA Peh.

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup I Wayan Sudiarta. Menurutnya, petugas kebersihan salah satu pekerja yang tidak bisa menghindari imbauan untuk bekerja di rumah.

Jika mereka tidak bekerja maka akan menimbulkan masalah baru karena sampah tidak diangkut. “Bukan tidak mengindahkan

aturan atau imbauan pemerintah, karena tugas dan tanggungjawab mereka harus terus bekerja di luar rumah,” terangnya.

Sudiarta mengakui, volume sampah sejak ada imbauan bekerja di rumah justru semakin banyak. Terutama sampah dari rumah tangga mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.

Karena itu, kontainer sampah yang diletakkan di beberapa titik untuk menampung sampah rumah tangga akan diperbanyak lagi. (*)

 

Wabah corona membuat sektor ekonomi turun drastis. Banyak pekerja yang dirumahkan dan melakukan pekerjaan di rumah.

Tapi, dampak dari Work From Home (WFH) justru membuat petugas kebersihan kewalahan. Produksi sampah semakin banyak, terutama sampah rumah tangga.

 

 

M.BASIR, Negara

DI tengah mewabahnya corona virus disease (Covid-19), aktivitas warga di luar memang semakin berkurang.

Namun tidak terlihat dengan lalu lalang truk yang membawa sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.

Para pekerja kebersihan itu justru semakin sibuk dengan sampah yang diangkut dari tempat pembuangan sampah sementara di beberapa titik seluruh wilayah Jembrana.

Menurut salah satu sopir truk sampah, ratusan kubik sampah setiap hari mereka angkut menuju TPA satu- satunya di Jembrana.

Sejak beberapa hari terakhir, volume sampah di pasar memang berkurang, justru sampah dari rumah tangga yang dibuang ke TPS bertambah banyak.

Karena sampah dari rumah tangga yang dibuang ke TPA Peh, petugas kebersihan dituntut harus lebih rutin mengecek sampah di TPS dan membawanya ke TPA.

“Kebetulan saya bagian angkut sampah dari pasar, ada pengurangan volumenya. Tapi, yang dari rumah tangga semakin banyak,” kata Ketut Weren, salah satu petugas angkut sampah di TPA Peh.

Di saat semua orang harus bekerja di rumah karena pandemi, petugas kebersihan masih tetap bekerja. Bahkan pekerjaan lebih banyak lagi karena volume sampah justru semakin banyak.

Namun, tetap dengan protokol yang telah ditentukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, sejak penyebaran Covid-19 hingga ke Jembrana pemulung sampah sudah tidak ada lagi di TPA Peh sejak dua pekan terakhir.

Karena itu, petugas yang menimbun sampah dengan alat berat setelah diturunkan dari truk volumenya juga bertambah.

“Kalau ada pemulung memang lebih ringan kerjaan, karena sampah dipilah pemulung dulu,” kata operator alat berat di TPA Peh.

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup I Wayan Sudiarta. Menurutnya, petugas kebersihan salah satu pekerja yang tidak bisa menghindari imbauan untuk bekerja di rumah.

Jika mereka tidak bekerja maka akan menimbulkan masalah baru karena sampah tidak diangkut. “Bukan tidak mengindahkan

aturan atau imbauan pemerintah, karena tugas dan tanggungjawab mereka harus terus bekerja di luar rumah,” terangnya.

Sudiarta mengakui, volume sampah sejak ada imbauan bekerja di rumah justru semakin banyak. Terutama sampah dari rumah tangga mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.

Karena itu, kontainer sampah yang diletakkan di beberapa titik untuk menampung sampah rumah tangga akan diperbanyak lagi. (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/