33.5 C
Jakarta
26 April 2024, 15:24 PM WIB

Dipanggil Kapolda dengan Nama Suradnya, Ini Reaksi Gubernur Pastika

DENPASAR – Suasana kekeluargaan tampak dalam acara Deklarasi Kesepakatan Damai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali di sisi selatan Museum Bajra Sandi Niti Mandala Renon, Denpasar, Selasa (13/2) pagi.

Ada satu nama yang mencuri perhatian di acara yang dihadiri Ketua DPRD Bali, Forum Pimpinan Daerah Provinsi Bali, KPU, Bawaslu, Majelis Utama Desa Pakraman, dan FKUB Bali.

Yakni munculnya nama Nengah Suradnya. Nama ini berulangkali diucapkan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose.

Hadirin merespons dengan senyum dan tawa. Termasuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Nah, tiba giliran Pastika menyampaikan sambutan,

pria 66 tahun yang menjabat Kapolda Bali sejak 25 April 2003- 11 Desember 2005 itu menjawab santai.

“Bolak-balik dia (Irjen Petrus, red) sebut nama saya, Nengah Suradnya. Pasti sudah baca buku tentang saya. Sebagai anak yang  lahir di desa dan diberi nama Nengah Suradnya,” ucapnya.

Pastika berkisah karena sakit-sakitan, ayahnya yang seorang pendidik, guru tari, sekaligus guru silat lantas nunas baos (memohon petunjuk) di Pura Gede Pengastulan, Buleleng.

“Ida Jero Mangku Gede mengatakan bahwa nama saya harus diganti. Bukan Nengah Suradnya. Yang reinkarnasi sudah pakai udeng putih dan kamen putih.

Jadi namanya harus diganti menjadi Made Mangku. Mudah-mudahan benar-benar jadi pemangku,” ungkap lulusan Akabri Kepolisian (Praja Gupta) tahun 1974 tersebut. “Terima kasih, Bapak Kapolda,” sambungnya. 

DENPASAR – Suasana kekeluargaan tampak dalam acara Deklarasi Kesepakatan Damai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali di sisi selatan Museum Bajra Sandi Niti Mandala Renon, Denpasar, Selasa (13/2) pagi.

Ada satu nama yang mencuri perhatian di acara yang dihadiri Ketua DPRD Bali, Forum Pimpinan Daerah Provinsi Bali, KPU, Bawaslu, Majelis Utama Desa Pakraman, dan FKUB Bali.

Yakni munculnya nama Nengah Suradnya. Nama ini berulangkali diucapkan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose.

Hadirin merespons dengan senyum dan tawa. Termasuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Nah, tiba giliran Pastika menyampaikan sambutan,

pria 66 tahun yang menjabat Kapolda Bali sejak 25 April 2003- 11 Desember 2005 itu menjawab santai.

“Bolak-balik dia (Irjen Petrus, red) sebut nama saya, Nengah Suradnya. Pasti sudah baca buku tentang saya. Sebagai anak yang  lahir di desa dan diberi nama Nengah Suradnya,” ucapnya.

Pastika berkisah karena sakit-sakitan, ayahnya yang seorang pendidik, guru tari, sekaligus guru silat lantas nunas baos (memohon petunjuk) di Pura Gede Pengastulan, Buleleng.

“Ida Jero Mangku Gede mengatakan bahwa nama saya harus diganti. Bukan Nengah Suradnya. Yang reinkarnasi sudah pakai udeng putih dan kamen putih.

Jadi namanya harus diganti menjadi Made Mangku. Mudah-mudahan benar-benar jadi pemangku,” ungkap lulusan Akabri Kepolisian (Praja Gupta) tahun 1974 tersebut. “Terima kasih, Bapak Kapolda,” sambungnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/