29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:01 AM WIB

Pilih Rai Mantra, Demokrat : Pilih Pemimpin Tak Perlu Terikat Partai

RadarBali.com – Dalam pemilihan kepala daerah, faktor partai politik begitu dominan. Namun, sosok figur pemimpin yang bakal dipilih, tak kalah menentukan.

Salah menentukan figur, bisa kalah. Pengalaman pahit itu pernah dialami PDIP saat Pilgub 2013 silam. Memasang AA Puspayoga – Sukrawan, jago PDIP tumbang di tangan Pastika – Sudikerta.

Atas dasar itu, Partai Demokrat memilih memasang figur yang kuat pada Pilgub 2018 mendatang. Dan, sosok yang dipilih adalah Walikota Denpasar IB Rai Mantra.

Ditanya alasan memilih Rai Mantra yang bukan kader Demokrat, Ketua Partai Demokrat Bali Made Mudarta menyebut sebagai pemimpin tidak perlu terikat dengan partai.

Demokrat menganggap Rai Mantra bisa mencarikan solusi segala permasalahan di Bali. Seperti kemacetan, adat, budaya hingga kesehatan.

Demokrat juga meyakini kualitas Rai Mantra tidak jauh dari ayahnya Prof. IB Rai Mantra, mantan gubernur yang juga tokoh budayawan dan akademisi.

“Kalau pohonnya berkualitas, maka anak-anak pohonnya juga berkualitas,” tegas pria asal Jembrana itu.

“Kami 100 persen mengusung Rai Mantra. Kalau (Golkar) tidak bisa, Demokrat, Gerindra dan Nasdem sudah aman, bisa mengusung sendiri,” tukasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan saat ini antara paket Dharma – Kerta atau Kerta – Dharma masih didiskusikan keduanya.

“Beliau berdua (Sudikerta dan Rai Mantra) masih diskusi. Pak Sudikerta juga sudah koordinasi dengan DPP,” kata Sugawa.

Di sisi lain, Sudikerta yang dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp memberikan jawaban singkat-singkat.

Politikus asal Pecatu, Kuta Selatan, itu mengiyakan jika dirinya dipaketkan dengan Rai Mantra. Sudikerta tak menampik jika masih berlangsung koordinasi.

“Astungkara, mohon doanya supaya (berpaket dengan Rai Mantra) bisa terealisasi,” ujarnya. 

RadarBali.com – Dalam pemilihan kepala daerah, faktor partai politik begitu dominan. Namun, sosok figur pemimpin yang bakal dipilih, tak kalah menentukan.

Salah menentukan figur, bisa kalah. Pengalaman pahit itu pernah dialami PDIP saat Pilgub 2013 silam. Memasang AA Puspayoga – Sukrawan, jago PDIP tumbang di tangan Pastika – Sudikerta.

Atas dasar itu, Partai Demokrat memilih memasang figur yang kuat pada Pilgub 2018 mendatang. Dan, sosok yang dipilih adalah Walikota Denpasar IB Rai Mantra.

Ditanya alasan memilih Rai Mantra yang bukan kader Demokrat, Ketua Partai Demokrat Bali Made Mudarta menyebut sebagai pemimpin tidak perlu terikat dengan partai.

Demokrat menganggap Rai Mantra bisa mencarikan solusi segala permasalahan di Bali. Seperti kemacetan, adat, budaya hingga kesehatan.

Demokrat juga meyakini kualitas Rai Mantra tidak jauh dari ayahnya Prof. IB Rai Mantra, mantan gubernur yang juga tokoh budayawan dan akademisi.

“Kalau pohonnya berkualitas, maka anak-anak pohonnya juga berkualitas,” tegas pria asal Jembrana itu.

“Kami 100 persen mengusung Rai Mantra. Kalau (Golkar) tidak bisa, Demokrat, Gerindra dan Nasdem sudah aman, bisa mengusung sendiri,” tukasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan saat ini antara paket Dharma – Kerta atau Kerta – Dharma masih didiskusikan keduanya.

“Beliau berdua (Sudikerta dan Rai Mantra) masih diskusi. Pak Sudikerta juga sudah koordinasi dengan DPP,” kata Sugawa.

Di sisi lain, Sudikerta yang dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp memberikan jawaban singkat-singkat.

Politikus asal Pecatu, Kuta Selatan, itu mengiyakan jika dirinya dipaketkan dengan Rai Mantra. Sudikerta tak menampik jika masih berlangsung koordinasi.

“Astungkara, mohon doanya supaya (berpaket dengan Rai Mantra) bisa terealisasi,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/