RadarBali.com – Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace yang mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur melalui PDIP pada 4 Juli lalu masih terus berharap dan menunggu keputusan DPP PDIP terkait rekomendasi.
Wajar Cok Ace begitu berharap. Pasalnya, akhir-akhir ini santer nama AA Ngurah Puspayoga disebut sebagai salah satu menteri yang akan terkena reshuffle.
Itu artinya, Puspayoga akan menjadi pesaing kuat I Wayan Koster dalam merebut rekomendasi untuk maju ke Pemilihan Gubernur Bali 2018.
Menanggapi hal itu, Cok Ace sangat optimis I Wayan Koster mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Kalau saya melihat selama ini gambar-gambar baliho, pendukungnya cukup militan. Dan saya berapa kali mengikuti kegiatan dan perjalanan ke daerah-daerah dan desa respons masyarakat positif,” ungkap Cok Ace saat menghadiri Pembukaan Bali Classic Motor Show 2 di Lotte Mart.
Menurutnya, rekomendasi itu menjadi keputusan pusat dan pusat yang akan mempertimbangkan siapa yang layak mendapatkan rekomendasi tersebut.
”Ya, apapun keputusan partai itu yang terbaik. Tapi hubungan dengan masyarakat akan berjalan apa adanya,” ujar Ketua PHRI Bali ini
Yang jelas, siapapun yang terpilih dan menjadi gubernur mendatang, pihaknya akan tetap mendukung pemerintah.
Cok Ace juga mengaku sudah mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan di DPP PDIP Jakarta.
Menurutnya, tes yang diikuti sebagai bakal calon wakil gubernur waktunya begitu cepat dan tidak selama saat mengikuti tes sebagai calon bupati.
Dikatakan tes yang diikuti seperti tes psikologi, permasalahan umum dan kepartaian. “Tes ikut. Ya biasa saja. Sudah berapa kali mengalami tes seperti itu ya. Beberapa kali ikut tes psikologi,” ujar mantan Bupati Gainyar ini.
Sebagaimana diketahui, nama Cok Ace santer dipaketkan dengan Koster setelah ada pertemuan di Pura Samuan Tiga, Gianyar, beberapa bulan lalu.
Meski Koster belum mendapat rekomendasi dari DPP PDIP pusat, tapi telah mendeklarasikan kesiapannya maju duet bersama Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati .
Tapi, belakangan paket tersebut diprediksi berpeluang berubah, tergantung keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
