RadarBali.com – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Haji Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung datang ke kantor bupati Gianyar bersama 29 anggota DPRD DKI, Jumat (15/9).
Haji Lulung dan rombongan rupanya hendak belajar mengenai pengelolaan pasar tradisional di Gianyar. Rombongan politisi yang dikenal vokal itu diterima oleh wakil bupati Gianyar, Made Agus Mahayastra.
Sebanyak 30 orang dewan yang tergabung dalam Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Provinsi DKI Jakarta ingin mengetahui pengelolaan pasar tradisional di Kabupaten Gianyar.
Kunjungan kerja ini, lanjutnya, dilakukan dalam rangka penyusunan Ranperda Perpasaran, Ranperda Pengelolaan dan Pembangunan Usaha Pasar Jaya, dan Ranperda Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya.
Turut serta dalam rombongan tersebut direktur utama PD. Pasar Jaya Arief Nasrudin. “Kami ingin sekali tahu tentang pengembangan dan pengelolaan usaha pasar di sini dalam rangka memperkaya kami nanti di sana,” ujar Haji Lulung.
Wabup Agus Mahayastra pada kesempatan menyebutkan, di Gianyar terdapat tujuh pasar tradisional yang dikelola pemerintah.
Pasar itu berada di tujuh kecamatan. Selain itu, juga terdapat pasar desa yang pengelolaannya ada pada desa pakraman/adat masing-masing.
Menurutnya, Gianyar memang belum memiliki pasar tradisional yang besar tetapi potensi masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional sangat besar.
Wabup Mahayastra mengakui pasar tradisional di Gianyar kondisinya belum bagus, kotor dan semrawut. Inilah yang menyebabkan masyarakat terkadang enggan berbelanja ke pasar tradisional.
Mengatasi hal tersebut, dan untuk mengembangkan pasar tradisional serta mengembangkan ekonomi kerakyatan, Wabup Agus Mahayastra mengatakan, Pemkab Gianyar akan merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada.
Hal ini dilakukan dengan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM. “2018 kami akan merevitalisasi dua pasar tradisional, kami berharap dapat melakukan revitalisasi dua pasar tradisional setiap tahunnya,” ujar Mahayastra.